Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Kita harus menjaga pikiran kita, hati kita, dan segenap indra kita, sebab inilah pintu gerbang lewat mana si iblis biasanya masuk. (St. Yohanes Maria Vianney).
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)
Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.
Doa Renungan
Allah yang maharahim, aku bersyukur atas hari ini. Kuasailah hatiku supaya tidak terjerumus pada suatu kejahatan sekalipun itu hal yang kecil. Arahkanlah pikiran hatiku, agar aku hanya menyembah Engkau satu-satunya Allah, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Kitab Suci tidak membagi tubuh dan jiwa, dunia dan roh secara tajam. 'Dunia' adalah kehidupan manusia yang berlawanan dengan kehendak Allah dan nilai-nilai Kristiani. Mereka yang berada dalam Kristus adalah dalam "roh" dan dilepaskan dari dunia dengan segala godaannya.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
"Allah mengabulkan doa kita."
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.U. Syukur kepada Allah.
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
Hukum Musa memerintahkan banyak hal berkenaan dengan pembasuhdan dan pemercikan sebagai ungkapan kehidupan, pemurnian, dan pembaruan. Yohanes Pembaptis mengadopsi kebiasaan yang penuh arti ini. Yesus menyempurnakan dalam pembaptisan-sakramen pengampunan, kekudusan, kehidupan, dan kelahiran kembali.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya," Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes, "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Orang yang hebat pasti mampu dan mau mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain. Sebaliknya, orang picik sangat sulit mengakui kelebihan orang lain, apalagi memberikan pujian yang pantas. Bahkan orang yang tidak tahu diri pasti sulit memberikan tempat kepada orang lain yang memang menjadi haknya. Sikap Yohanes Pembaptis menyadarkan kita untuk memberikan 'ruang gerak' bagi sesama untuk berkembang sesuai keahliannya. Aku hendak.....
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Orang yang hebat pasti mampu dan mau mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain. Sebaliknya, orang picik sangat sulit mengakui kelebihan orang lain, apalagi memberikan pujian yang pantas. Bahkan orang yang tidak tahu diri pasti sulit memberikan tempat kepada orang lain yang memang menjadi haknya. Sikap Yohanes Pembaptis menyadarkan kita untuk memberikan 'ruang gerak' bagi sesama untuk berkembang sesuai keahliannya. Aku hendak.....
RUAH