Sabtu, 15 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa <---> Mrk 2:17
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Orang beriman diundang untuk percaya pada kekuatan Sabda Allah. Sebab Sabda Allah telah menjadi nyata dalam hidup dan karya Yesus. Dalam diri-Nya, kita menemukan rahmat dan kasih Allah yang sejati.
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
Saudara-saudara, sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref.
1. 2 | 3 1 2 3 | 2 . 2 2 3 4 | 3 1 2 3 | 2 .1 | 1 . ||
Sab-da- Mu ya Tu - han, a- da- lah Roh dan ke- hi -dup - an
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
Ketidaksempurnaan manusia tidak menghalangi Yesus untuk melibatkan manusia dalam karya-Nya. Sebaliknya Dia mau menyempurnakan hidup orang tersebut dari kelemahannya dengan cara memanggil dia untuk hidup dan berkarya bersama-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam pertemuan lingkungan, entah pendalaman iman Bulan Kitab Suci, APP, atau Adven, kerap kali umat yang datang hanya itu itu saja. Sebagian merasa enggan datang karena merasa tidak mendapat apa-apa; yang lain karena malas; dan ada yang lagi karena pernah kecewa atau sakit hati. Kelompok yang terakhir cenderung melihat pribadi dan kesalahan yang pernah dilakukannya sebagai yang tidak terpisahkan.
Bagaimana Yesus dapat makan bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa? Karena Yesus mencintai setiap pribadi meskipun membenci dosa-dosanya. Yesus mau menjadi sahabat para pendosa dan tinggal di antara mereka agar mereka mengalami belas kasih dan kerahiman Allah. Surat Rasul Paulus kepada jemaat Ibrani mengatakan tentang Dia, ”Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibr. 4:15).
Dari Yesus kita belajar, pertama, untuk menjadi saudara bagi setiap orang, kendati tetap membenci dosa-dosa mereka. Tindakan Yesus ini merupakan wujud betapa Allah mengasihi mereka. Kedua, mengalami sendiri betapa besar kerahiman-Nya bagi diri kita yang berdosa ini. Yesus tetap mau menemani manusia pendosa dan mengampuni segala dosa betapa pun besarnya.
Bantulah aku dengan rahmat-Mu ya Tuhan agar aku berani bergaul dengan semua orang dan berbelas kasih seperti Engkau. Amin.
Hari Biasa Pekan I
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa <---> Mrk 2:17
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Orang beriman diundang untuk percaya pada kekuatan Sabda Allah. Sebab Sabda Allah telah menjadi nyata dalam hidup dan karya Yesus. Dalam diri-Nya, kita menemukan rahmat dan kasih Allah yang sejati.
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
Saudara-saudara, sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref.
1. 2 | 3 1 2 3 | 2 . 2 2 3 4 | 3 1 2 3 | 2 .1 | 1 . ||
Sab-da- Mu ya Tu - han, a- da- lah Roh dan ke- hi -dup - an
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
Ketidaksempurnaan manusia tidak menghalangi Yesus untuk melibatkan manusia dalam karya-Nya. Sebaliknya Dia mau menyempurnakan hidup orang tersebut dari kelemahannya dengan cara memanggil dia untuk hidup dan berkarya bersama-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam pertemuan lingkungan, entah pendalaman iman Bulan Kitab Suci, APP, atau Adven, kerap kali umat yang datang hanya itu itu saja. Sebagian merasa enggan datang karena merasa tidak mendapat apa-apa; yang lain karena malas; dan ada yang lagi karena pernah kecewa atau sakit hati. Kelompok yang terakhir cenderung melihat pribadi dan kesalahan yang pernah dilakukannya sebagai yang tidak terpisahkan.
Bagaimana Yesus dapat makan bersama-sama dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa? Karena Yesus mencintai setiap pribadi meskipun membenci dosa-dosanya. Yesus mau menjadi sahabat para pendosa dan tinggal di antara mereka agar mereka mengalami belas kasih dan kerahiman Allah. Surat Rasul Paulus kepada jemaat Ibrani mengatakan tentang Dia, ”Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibr. 4:15).
Dari Yesus kita belajar, pertama, untuk menjadi saudara bagi setiap orang, kendati tetap membenci dosa-dosa mereka. Tindakan Yesus ini merupakan wujud betapa Allah mengasihi mereka. Kedua, mengalami sendiri betapa besar kerahiman-Nya bagi diri kita yang berdosa ini. Yesus tetap mau menemani manusia pendosa dan mengampuni segala dosa betapa pun besarnya.
Bantulah aku dengan rahmat-Mu ya Tuhan agar aku berani bergaul dengan semua orang dan berbelas kasih seperti Engkau. Amin.
Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian