Hari Biasa Pekan II
Pujilah Tuhan, hai jiwaku; seluruh diriku, pujilah nama-Nya yang kudus (Mzm 103:1)
Antifon Pembuka (Mzm 47:8-9)
Allahlah Raja semesta alam, bermazmurlah penuh seni. Allah merajai segala bangsa, bersemayamlah di takhta kudus.
Doa Renungan
Allah Bapa kami yang mahabaik, betapa indahnya hidup kami yang telah Kausucikan dengan darah-Mu yang kudus ya Yesus. Semoga dengan Roh Kudus, kami semakin mampu mempersembahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.
Kristus sebagai imam agung datang untuk membawa kesejahteraan dan masa depan bagi umat-Nya. Hal itu terjadi dalam korban salib-Nya. Darah-Nya menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia. Kita dijadikan layak untuk masuk dalam kemuliaan-Nya.
Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:2-3.11-14)
Saudara-saudara, dalam kemah suci, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; R: 6)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.
Banyak orang gagal mengerti siapakah Yesus dan misi perutusan-Nya. Bahkan orang-orang terdekat-Nya tidak mampu memahami betapa Ia mencintai orang-orang yang dilayani-Nya dengan tulus ikhlas.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Hidup dan karya pelayanan kita kadang tidak dimengerti oleh orang lain, khususnya orang-orang yang paling dekat dengan kita. Apalagi berhubungan dengan karya pelayanan sosial, Gereja, dan masyarakat luas. Mereka kadang tidak setuju dengan semangat perubahan hidup kita. Bahkan, mereka menjadi penghalang bagi proses pembaruan hidup yang baru. Padahal, hidup mesti terus diperbaharui demi kebaikan bersama.