| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 25 Januari 2011 Pesta Pertobatan St. Paulus

Selasa, 25 Januari 2011
Pesta Pertobatan St. Paulus

"Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kis 22:7)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala makhluk hidup, hanya hidup sementara waktu saja, dan segala hasil karya tangan kami takkan bertahan selamanya. Hanya kasih setia-Mu akan bertahan, cinta kasih-Mu yang tetap. Dampingilah kami agar tetap bertahan dalam pergantian zaman memperoleh hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kisah Para Rasul (22:3-16)

"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."

Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g , 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."

Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

"Aku tidak suka berdoa. Buktinya kalau berdoa aku selalu sial!" seru Egi ketus. Jasmine pun terdiam, tak tahu harus mengatakan apa kepada Egi yang paling sinis kalau bicara soal Tuhan. Mereka bisa cocok dalam banyak hal, kecuali ya yang satu ini.

Pernah suatu hari Egi berkata, "Tanteku rajin berdoa dan sering ke Gereja, lihat aja tuh hasilnya, naas melulu!" Lama sesudah itu Jasmine keserempet sepeda motor, Egi pun langsung komentar, "Makanya, jangan kebanyakan doa!" Akan tetapi, kalau pergi Misa, Egi selalu menyambut komuni." Gengsi dong kalau tidak maju," begitu alasannya. Jadi, ia tetap pergi ke Gereja dan menyambut komuni, namun Misa dilakukan tanpa penghayata, komuni disambut tanpa kerinduan. Hingga suatu hari, adik Egi mengalami kritis karena kecelakaan. Semua dokter sudah menyerah, "Aku harus minta tolong pada siapa?" bisik Egi cemas, "Berdoalah", jawab Jasmine. "Tapi, mana mungkin Dia mau mendengarkan aku?" protes Egi. "Cobalah," desak Jasmine.

Maka, mulailah Egi berdoa, dan belum pernah ia berdoa sekhusyuk itu karena ia sangat mengasihi adiknya. Namun, di tengah-tengah kekhidmatan doanya, hatinya berbisik pelan terus-menerus, "Mengapa engkau menganiaya Aku?" Sadarlah Egi betapa selama ini ia telah menampik semua cinta Tuhan. Lebih-lebih menyambut komuni tanpa kerinduan, seolah Egi telah memaksa Yesus untuk masuk ke dalam hatinya sementara ia sendiri tak berminat. Tiba-tiba, dokter datang dan berkata, "Adikmu sudah membaik." Egi hanya bisa menangis.

Janganlah berpikir bahwa kita baik-baik saja hanya karena tidak mencuri, tidak berdusta, tidak membunuh. Padahal, dengan enggan berdoa dan membaca Kitab Suci, kita menampik sapaan kasih Yesus bagi kita. Dengan Misa setengah hati, kita mencemooh Yesus yang hadir bagi kita.

Semoga mulai sekarang kita tak membiarkan Yesus teraniaya lagi karena sikap kita. Sebaliknya, kita menyambut selalu cinta Yesus sehingga hidup kita bisa menjadi saksi bagi banyak orang bahwa Yesus ada, dan Ia mencintai kita.

Engkaulah Tuhan dan Allahku, bentuklah hatiku agar berkenan di hati-Mu. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy