| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 11 Februari 2011 Hari Biasa Pekan V

Jumat, 11 Februari 2011
Hari Biasa Pekan V
Hari Orang Sakit Sedunia

Dunia perlu dimurnikan, perlu bertobat (Paus Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka

Berbahagialah orang bila dosanya diampuni, dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan (Mzm 32:1)

Doa Pagi

Tuhan Allah kami, alam semesta Kauciptakan demi kelangsungan hidup kami. Engkau menyerahkan pada kami untuk kami pelihara dan kembangkan. Namun sayang, kecenderungan kami sering tak terkendali. Nikmat duniawi terlalu memikat. Maka kendalikanlah nafsu serakah yang ada pada kami. Bimbinglah kami untuk tetap menjaga kelestarian alam semesta. Amin.

Manusia digoda untuk menentukan sendiri hidupnya dan melepaskan diri dari Allah. Akibatnya manusia jatuh dalam dosa. Dosa membuat manusia sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya dan merasa malu. Kelemahan-kelemahan akibat dosa itu menjadi halangan manusia untuk hidup bebas lagi karena manusia telah memutuskan hidup lepas dari Allah yang menguatkannya.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)

"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?” Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R: 1a)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu. Alleluya.


Yesus menyembuhkan orang yang tuli dan gagap sehingga dia dapat mendengar dan berkata-kata dengan baik. Akan tetapi, dia tetap tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yesus. Orang itu justru semakin membuat apa yang dilarang oleh Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)

"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Prinsip hidup seorang pengikut Kristus itu sederhana, yaitu menjadikan segala-galanya baik! Apa yang baik itulah yang patut dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan. Persoalannya, tidak semua yang baik tertampung dalam hukum atau aturan. Maka, hukum yang paling dekat dengan pergulatan hidup masing-masing orang adalah suara nurani, suatu percikan sabda kebaikan Allah yang mencuat dari kedalaman pendengaran kita.

Doa Malam

Tuhan, Engkau telah memberikan kepada kami pancaindra yang baik. Tuhan jadikan kami alat untuk memuliakan nama-Mu. Bukalah telinga kami agar mampu mendengar suara-Mu lewat sesama. Buatlah mulut kami mengumandangkan pujian hanya bagi-Mu saja. Amin.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy