| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 03 Februari 2011 Hari Biasa Pekan IV

Kamis, 03 Februari 2011
Hari Biasa Pekan IV
Catatan: Menurut tradisi Gereja Timur dan Barat, hari ini dapat diberikan “Berkat Santo Blasius”. Umat menghampiri imam seperti acara komuni. Sambil memegang dua batang lilin yang disilangkan pada leher umat ybs. imam berkata: Semoga berkat doa Santo Blasius, Uskup dan Martir, Allah membebaskan Saudara dari penyakit tenggorokan dan penyakit-penyakit lain. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. – Amin (lihat Kumpulan Upacara, hlm. 150).

"Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemahsyuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan" --- Mzm 48:11

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Putra-Mu telah memberi teladan kesetiaan akan iman dan ketekunan untuk menjalankan tugas perutusan-Mu demi kemuliaan nama-Mu. Siapkanlah hati dan budi kami untuk mendengarkan sabda-Mu agar kami semakin mengenal dan mengikuti teladan kehidupan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Penulis Kitab Ibrani meyakinkan kita bahwa kita telah datang pada iman yang benar. Kita telah datang ke bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem Surgawi. Dalam hidup, kita diminta untuk tidak ragu lagi atas kepercayaan itu.

Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani (12:18-19.21-24)

"Kalian telah datang ke bukit Sion dan kota Allah yang hidup."

Saudara-saudara, sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar." Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami mengenangkan kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 48:2-3ab.3cd-4.9.10-11)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Apa yang kita dengar, sungguh kita lihat, di kota Tuhan semesta alam, di kota Allah kita; Allah menegakkannya untuk selama-lamanya.
4. Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih-setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil. Alleluya

Para murid diajak Yesus untuk ikut serta dalam perutusan-Nya, mewartakan Kerajaan Allah. Meskipun Yesus memberi kuasa atas roh-roh jahat, mereka pertama-tama diminta agar bekerjasama dengan orang lain dalam perutusan. Mereka diminta pula untuk hidup semata-mata bergantung pada kebaikan Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)

"Yesus mengutus murid-murid-Nya."

Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tahap baru dalam keikutsertaan para murid atau pemuridan (discipleship) adalah menerima dan menjalankan tugas perutusan dari Tuhan. Kedua belas murid dipanggil dan diutus berdua-dua serta diberi kuasa yang menyertai penugasan mereka. Ada tiga tugas pokok yang dipercayakan kepada para murid: pertama, memaklumkan Kerajaan Allah dan mengajak orang-orang untuk mengubah diri (metanoia), agar mereka dapat mengalami kehidupan baru bersama Yesus; kedua, membebaskan banyak orang dari pengaruh-pengaruh roh-roh jahat; ketiga, mengurapi orang-orang sakit dengan minyak dan memulihkan mereka secara utuh.

Dengan menjalankan tugas-tugas itu, para murid membuat Kerajaan Allah hadir dan dialami secara konkret dalam realitas kehidupan sehari-hari. Untuk mewujudkan hal itu, para murid harus merasa bebas secara batin, tanpa ikatan-ikatan, tanpa membawa bagasi-bagasi kehidupan yang berat. Menerima perutusan dari Yesus berarti bersedia (availability) dan bebas bergerak (mobility) ke mana tugas memanggil mereka.

Setiap orang Kristiani yang telah dibaptis, atas caranya masing-masing, dipanggil untuk berbuat hal yang sama sesuai bidang pengabdiannya. Tidak ada yang dikecualikan dari tugas perutusan untuk mewartakan dan menghadirkan kabar gembira keselamatan Tuhan. Tuhan yang mengutus adalah Dia, yang tetap menyertai dan memberi kekuatan agar para utusan-Nya sanggup menyelesaikan tugas perutusan itu dengan baik.

Ya Tuhan, ajarilah aku menjadi utusan warta gembira-Mu yang setia serta bimbinglah aku untuk mengutamakan Kerajaan-Mu di atas segala-galanya. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy