Hari Biasa Pekan VI
Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu --- Mzm 102:16
Doa Renungan
Allah Bapa, aku bersukacita bersama dengan menyingsingnya fajar pada pagi hari ini. Banyak harapan maupun cita-cita yang tersimpan di dalam lubuk hatiku. Namun hanya ada satu harapan yang Kausukai dari kami, yaitu lebih mengenal-Mu dari hari ke hari. Semoga perjalanan hari ini memberikan pengalaman iman, harapan dan kasih bagiku, sehingga dapat menjadi saksi-Mu bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Busur Tuhan telah Ia letakkan di awan sebagai tanda perjanjian bahwa Tuhan akan mendatangkan damai di atas bumi. Damai itu akan dapat dirasakan manusia, apabila manusia setia pada perjanjian-Nya dengan menghormati setiap makhluk hidup di muka bumi. Hal itu dilukiskan dalam perintah agar beranak cucu dan menghindari pertumpahan darah.
Pembacaan dari Kitab Kejadian (9:1-13)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; R: 20b)
1. Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Rupanya tidak cukup hanya tahu siapakah Yesus, atau dapat menerangkan bahwa Ia adalah Mesias. Yang penting lagi dari kedua hal di atas, yaitu orang mampu percaya dan hidup dari iman akan Yesus. Karena itulah dengan keras Yesus menegur Petrus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:27-33)
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Selanjutnya, Allah mengadakan perjanjian (covenant) dengan Nuh ”bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan takkan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi” (Kej. 9:11). Walaupun ada kekurangan karena ketidaktaatan manusia, Allah tidak memusnahkan makhluk ciptaan-Nya sendiri karena masih ada orang-orang yang benar, taat, dan beriman, seperti Nuh. Busur (pelangi) mengingatkan kita akan janji Allah serta pemeliharaan-Nya yang menetap. Allah tidak ingin memusnahkan kita. Dia ingin tetap memelihara kita dalam kasih-Nya.
Dalam Injil hari ini Petrus mengakui dengan imannya bahwa Yesus adalah Mesias: ”Engkau adalah Mesias!” (Mrk. 8:29). Walaupun ada inkonsistensi dalam pernyataan dan sikap Petrus, yang menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya, sehingga ia dimarahi Yesus. Namun, keteguhan imannya sungguh diperhitungkan. Oleh karena itu, ia diangkat menjadi gembala dan kepala Gereja perdana.
Tuhan Yesus Kristus, peliharalah aku dalam kasih-Mu dan berilah aku rahmat ketaatan dan keteguhan iman agar aku menjadi orang benar. Amin.