| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 05 Februari 2011 Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan Martir

Sabtu, 05 Februari 2011
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan Martir


"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka." (Mrk 6:34).

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakudus, terima kasih atas anugerah St. Agata yang Engkau karuniakan kepada kami sebagai teladan dalam memperjuangkan iman. Semoga kami hari ini juga mampu meneladan St. Agata dengan berani meninggalkan kepentingan diri sendiri untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Menutup suratnya, penulis Kitab Ibrani mengajak kita semua untuk tidak lupa senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan melalui Yesus Kristus. Kita diajak pula untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Syukur dan sukacita hendaknya menyertai setiap perjuangan iman kita.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)

"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."

Saudara-saudara, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Dalam tugas dan pekerjaan yang berat orang perlu mengatur diri dengan baik. Yesus dan para murid berusaha untuk beristirahat dan berdoa dalam tugas pelayanan mereka. Kiranya dengan hal itulah mereka masih punya hati yang peka menanggapi kebutuhan umat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sabtu, 05 Februari 2011
Peringatan Wajib Sta. Agata, Perawan Martir


"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka." (Mrk 6:34).


Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakudus, terima kasih atas anugerah St. Agata yang Engkau karuniakan kepada kami sebagai teladan dalam memperjuangkan iman. Semoga kami hari ini juga mampu meneladan St. Agata dengan berani meninggalkan kepentingan diri sendiri untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Menutup suratnya, penulis Kitab Ibrani mengajak kita semua untuk tidak lupa senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan melalui Yesus Kristus. Kita diajak pula untuk melakukan tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Syukur dan sukacita hendaknya menyertai setiap perjuangan iman kita.

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)

"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."

Saudara-saudara, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)

1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Dalam tugas dan pekerjaan yang berat orang perlu mengatur diri dengan baik. Yesus dan para murid berusaha untuk beristirahat dan berdoa dalam tugas pelayanan mereka. Kiranya dengan hal itulah mereka masih punya hati yang peka menanggapi kebutuhan umat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

FIRST DATE, "Woow... senengnya 10 menit lagi Hendri jemput aku! Mmm..... dah cantik belum ya?" ucap Magdalena di depan cermin sambil tersenyum. Tiba-tiba ada suara bentruan keras di depan rumahnya. Ia segera berlari untuk memastikan apa yang terjadi. Ternyata, baru saja terjadi peristiwa tabrak lari.

Banyak orang berkerumun melihat kejadian tersebut, namun tak seorang pun yang membantu. Entah karena mereka ketakutan atau mungkin karena mereka tidak mau ikut campur. Magdalena juga sangat terkejut dan ketakutan karena korban tabrak lari itu berlumuran darah. Namun, hatinya tergerak untuk menolong; rasa ibanya mampu mengalahkan rasa takutnya. Magdalena berlari ke arah korban tanpa mempedulikan pria pujaan hatinya yang sebentar lagi akan datang. Lalu ia mencoba memapahnya sambil berkata: "Maria kita bawa ke Puskesmas sekarang, Pak" ujarnya kepada bapak- bapak yang ada di sekelilingnya. Bapak-bapak itu pun segera membantu Magdalena.


Akhirnya, tibalah mereka di Puskesmas yang jaraknya hanya 70 meter dari rumah Magdalena. "Terima kasih banyak, Nak. Untung ada kamu," ucap bapak itu kepadanya sambil menangis.


Belas kasihan merupakan hakikat Allah. Meskipun Yesus lelah, tetapi karena kasih-Nya pada umat-Nya, Ia tetap melayani mereka dengan penuh kasih dan mengajarkan mereka banyak hal.


Dewasa ini, banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap penderitaan jasmani maupun rohani yang dialami oleh orang lain. Yesus ingin dan mengharapkan agar kita sebagai pengikut-Nya memiliki sikap belas kasihan dan hati seorang gembala yang ingin menolong sesama yang terlantar dan menderita. Hati yang peka dan bijaksana menuntun kita menghayati kasih dan kebenaran sejati hingga melupakan diri kita sendiri.


Ya Tuhan, aku mau menjadi murid-Mu yang memiliki hati yang peka dan bijaksana dalam membantu sesamaku. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy