Sabtu, 19 Februari 2011
Hari Biasa Pekan VI
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. (Mzm 145:2)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kasih setia-Mu lebih kuasa dari maut: yang telah Kauberikan kepada kami takkan dapat dicuri oleh orang lain. Kami mohon, lindungilah iman kami, bila rasa takut menghadapkan kami pada pilihan palsu. Dan bila hati kami menjadi bimbang oleh persoalan-persoalan hidup yang nyata, condongkanlah kami untuk bertahan dengan ulet dan mempercayakan diri kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Kejadian (11:1-7)
Hari Biasa Pekan VI
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. (Mzm 145:2)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kasih setia-Mu lebih kuasa dari maut: yang telah Kauberikan kepada kami takkan dapat dicuri oleh orang lain. Kami mohon, lindungilah iman kami, bila rasa takut menghadapkan kami pada pilihan palsu. Dan bila hati kami menjadi bimbang oleh persoalan-persoalan hidup yang nyata, condongkanlah kami untuk bertahan dengan ulet dan mempercayakan diri kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Kejadian (11:1-7)
"Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka."
Pada zaman dahulu seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
Demikianlah sabda Tuhan,
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 145:2-3.4-5.10-11)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; dan kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia"
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-13)
Demikianlah sabda Tuhan,
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 145:2-3.4-5.10-11)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; dan kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia"
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-13)
"Yesus berubah rupa di depan para rasul."
Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." Lalu mereka bertanya kepada Yesus, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Banyak orang saat ini yang tidak lagi mempunyai kemampuan untuk 'mendengar', karena mereka sejak kecil jarang sekali 'didengar' oleh orang-orang di sekitarnya. Betapa sulitnya orang tua bersedia mendengar suara anak-anak mereka, mereka tidak punya cukup waktu dan kesabaran untuk mendengar. Maka jangan heran jika anak-anak ini pun kelak bertumbuh dewasa, dan mereka tidak punya kemampuan untuk mendengarkan orang lain.
Akibatnya manusia jadi tidak punya 'kepekaan' dan pembiasaan untuk mendengarkan satu sama lain. Dan bila manusia sudah tidak peka lagi untuk bisa mendengarkan 'suara' sesamanya yang kelihatan, apalagi mendengarkan suara Tuhan yang tidak kelihatan.
Hari ini Tuhan Allah meminta kita mendengarkan 'Anak' yang dikasihi-Nya. Bagaimana caranya? Tentu dengan membaca Firman Allah setiap hari. Dengan bertekun membaca Firman Allah entah mengerti ataupun tidak, maka Tuhan sendiri yang akan membukakan pengertian kita akan Allah dan kita mampu mendengar 'suara Tuhan' pada kita. Jika kita bisa mendengarkan suara Tuhan maka kita akan mampu mendengarkan orang lain memakai hati. Di sanalah kita akan 'melihat' kemuliaan Tuhan seperti yang dialami oleh tiga murid-Nya dalam Injil hari ini.
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bisa mendengarkan suara-Mu dalam setiap kegiatanku dan mendengarkan orang lain di sekitarku. Amin.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Banyak orang saat ini yang tidak lagi mempunyai kemampuan untuk 'mendengar', karena mereka sejak kecil jarang sekali 'didengar' oleh orang-orang di sekitarnya. Betapa sulitnya orang tua bersedia mendengar suara anak-anak mereka, mereka tidak punya cukup waktu dan kesabaran untuk mendengar. Maka jangan heran jika anak-anak ini pun kelak bertumbuh dewasa, dan mereka tidak punya kemampuan untuk mendengarkan orang lain.
Akibatnya manusia jadi tidak punya 'kepekaan' dan pembiasaan untuk mendengarkan satu sama lain. Dan bila manusia sudah tidak peka lagi untuk bisa mendengarkan 'suara' sesamanya yang kelihatan, apalagi mendengarkan suara Tuhan yang tidak kelihatan.
Hari ini Tuhan Allah meminta kita mendengarkan 'Anak' yang dikasihi-Nya. Bagaimana caranya? Tentu dengan membaca Firman Allah setiap hari. Dengan bertekun membaca Firman Allah entah mengerti ataupun tidak, maka Tuhan sendiri yang akan membukakan pengertian kita akan Allah dan kita mampu mendengar 'suara Tuhan' pada kita. Jika kita bisa mendengarkan suara Tuhan maka kita akan mampu mendengarkan orang lain memakai hati. Di sanalah kita akan 'melihat' kemuliaan Tuhan seperti yang dialami oleh tiga murid-Nya dalam Injil hari ini.
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bisa mendengarkan suara-Mu dalam setiap kegiatanku dan mendengarkan orang lain di sekitarku. Amin.
Renungan Harian Mutiara Iman 2011