| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 26 Februari 2011 Hari Biasa Pekan VII

Sabtu, 26 Februari 2011
Hari Biasa Pekan VII

Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia --- Mzm 103:13

Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, Engkau mencintai siapa saja di muka bumi ini, tak terkecuali anak-anak kecil. Engkau menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak. Ajarlah kami agar kami pun menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak kami. Kami berdoa secara khusus bagi anak-anak kami, berkatilah mereka dan bantulah mereka agar kelak menjadi anak yang berbakti bagi Gereja dan masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Putra Sirakh (17:1-15)

Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana akan dikembalikan juga. la menganugerahkan kepadanya sejumlah hari dan jangka, dan memberinya kuasa atas segala sesuatunya di bumi, Kepadanya dikenakan kekuatan yang serupa dengan kekuatan Tuhan sendiri dan menurut gambar Allah dijadikan-Nya. Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menaruh ketakutan kepada manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas. Lidah, mata dan telinga dibentuk-Nya, dan manusia diberi-Nya hati untuk berpikir. Tuhan memenuhi manusia dengan pengetahuan yang arif, dan menunjukkan kepadanya apa yang baik dan apa yang jahat. la menanamkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia untuk menyatakan kepadanya keagungan pekerjaan Tuhan. Maka manusia mesti memuji nama Tuhan yang kudus untuk mewartakan pekerjaan-Nya yang agung. Tuhan telah mengaruniai manusia pengetahuan lagi dengan memberi mereka hukum kehidupan menjadi milik pusaka. Perjanjian kekal diikat-Nya dengem mereka, dan segala hukum-Nya dipermaklumkan-Nya kepadanya. Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung, dan suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka. la berkata kepada mereka: "Jauhilah setiap kelaliman," dan masing-masing diberi-Nya perintah mengenai sesamanya. Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa kepada-Nya.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; R: 20b)
1. Seperti bapa sayang kepada anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
2. Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput; seperti bunga di padang demikianlah ia berkembang. Apabila angin melintasinya, maka lenyaplah ia, dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya; sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:13-16)

"Barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya."

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi, murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu, "Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka, dan memberkati mereka.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Setiap petang sepulang dari tempat kerjanya, ayah Santika selalu membawa-bawa oleh-oleh untuk Santika, anak semata wayangnya. Santika yang baru berusia tiga tahun pun selalu merindukan ayahnya pulang. Ia menantikan dengan gembira. Setiap kali sang ayah pulang dari tempat kerjanya. Santika yang masih lucu dan lugu itu segera berlari ke pintu rumah sambil mengangkat kedua tangannya, siap dipeluk dan memeluk sang ayah dengan hangat dan mesra. Sang ayah pun langsung mengeluarkan oleh-olehnya dan memberikannya kepada Santika. Kegembiraan semakin meluap-luap. Momen ini selalu dialami Santika setiap petang sekembalinya sang ayah dari tempat kerjanya.

Hati seorang anak selalu terbuka mengharapkan kasih bapanya. Ia bebas mencintai sebebas ia dicintai. Ia percaya penuh dan tidak menaruh curiga; hatinya polos, murni dan terbuka pada kehangatan kasih bapanya. Yesus menjadikan sikap hati seorang anak kecil ini untuk menggambarkan bagaimana sikap hati kita menyambut Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah adalah kerajaan yang penuh kasih, keadilan, dan damai sejahtera, dimana semua penghuninya dirajai dan dipimpin oleh kasih karunia Allah sendiri. Untuk itu Yesus meminta kita meninggalkan ego kita, melupakan kehebatan kita sendiri dan pengalaman-pengalaman pahit di masa lalu supaya kita bisa menerima karunia-karunia Allah, bukan seturut yang kita inginkan, tetapi seturut apa yang kita butuhkan. Sudahkah kita memiliki hati seperti seorang anak kecil supaya bisa menerima karunia-karunia Allah yang kita butuhkan saat ini, di sini?

Tuhan Yesus, anugerahilah aku hati seorang anak kecil yang polos dan murni mengharapkan kasih karunia-Mu yang terbaik bagiku.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy