Hari Biasa Pekan I Prapaskah
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (Mat 7:7-8)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas segala yang baik yang Engkau berikan kepada kami. Kami juga bersyukur atas hukum emas yang diajarkan Putera-Mu kepada kami. Semoga dengan hukum emas ini kami semakin mampu menciptakan kedamaian di antara kam. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
Di kala bahaya mau menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan. Ia memohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, "Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Mira adalah seorang gadis yang cantik, tetapi ia belum memiliki pacar. Usianya sudah hampir 30 tahun. Suatu hari ia berpikir, ”Aku akan berdoa Novena setiap hari di hadapan patung Bunda Maria. Aku ingin berdoa dengan ujud khusus, supaya cepat dapat pacar. Bukankah Tuhan senantiasa mengabulkan doa kita ya?” Dengan penuh keyakinan, Mira mulai berdoa di hadapan patung Bunda Maria. Sembilan hari penuh Mira berdoa, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa doanya akan dikabulkan. Mira pun meneruskan doanya, setiap hari. Seminggu berlalu, sebulan, dua bulan … dan doanya tetap belum terkabulkan. Ketika setahun penuh doa Mira tidak terkabul juga maka marahlah Mira sampai-sampai Mira mengambil patung Bunda Maria dan melemparkannya keluar jendela.
Sering kali relasi kita dengan Tuhan dilandasi mental dagang: ada jasa ada imbalan. ”Saya sudah berdoa setiap hari, bahkan juga berderma. Jadi, Tuhan harus membalas jasa saya dong!” begitu pikiran kita. Bukankah Tuhan Yesus juga bersabda bahwa apa yang kita minta akan diberikan? Yesus benar bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Pertanyaannya, menurut ukuran siapa? Bukankah orangtua yang baik tidak akan memberikan minuman es pada anaknya yang sedang batuk dan sakit? Bukankah kita juga membaca bagaimana Bunda Maria bersikap? Ketika Bunda Maria bingung dan tidak mengerti atas rencana Allah, ia tetap berkata, ”Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Melalui Bunda Maria, kita belajar bahwa Tuhan itu Mahabaik. Dia pasti tahu apa yang terbaik untuk kita masing-masing, kendati kita tidak melihat rencana Allah itu.
Tuhan, tambahkan imanku seperti Bunda Maria: iman yang cukup sehingga aku tetap percaya dan bersyukur kepada-Mu atas apa pun yang aku terima. Amin.