| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 24 Maret 2011 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Kamis, 24 Maret 2011
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

TIDAK MELAKUKAN APA-APA

Dalam kisah orang kaya dan Lazarus yang miskin, Yesus menegur orang-orang Farisi yang sangat cinta akan uang. Mereka yang menyalahgunakan kekayaan dunia dan tidak peduli akan sesamanya akan mendapatkan hukuman siksaan kekal. Sedangkan mereka yang mengikuti teladan Kristus dan rela hidup miskin demi cinta akan Allah dan sesama akan mendapatkan ganjaran kebahagiaan abadi.

Doa Renungan

Allah Bapa di surga, kepada-Mu kami panjatkan segala hormat, syukur, dan pujian. Berkat kemurahan-Mu, kami Kauperkenankan menikmati hidup ini. Ya Bapa, hari ini Engkau menunjukkan kemurahan-Mu pada Lazarus yang hina dina, sedang orang kaya yang sombong itu Kauberi ganjaran. Ajarlah kami Bapa untuk selalu bermurah hati kepada mereka yang berkekurangan. Ajarlah kami agar tidak memalingkan muka dari orang yang hina dina di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)

"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."

Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)

"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Info sore di TV melaporkan "Setelah melewati studi yang cukup melelahkan, tim independen melaporkan bahwa angka kemiskinan cenderung menanjak akhir-akhir ini. Untuk itu pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama menanggulangi krisis ekonomi. Program-program kerja sama dapat diakses dengan website tim independen. Kami menghimbau agar seluruh komponen masyarakat ikut ambil bagian dalam proyek mulia ini. Sekian sekilas info." Begitu info selesai, ketua kelompok mudika yang sedang studi bersama langsung menanggapi, "Studi hari ini selesai. What's next? Kita ke mall, nonton, dan makan apa? Let's have fun guys!" Mereka mendengar dan melihat kemiskinan semakin menanjak, namun mereka tidak peduli dan tidak berbuat apa-apa.

Injil hari ini berbicara hal yang sama. Setelah mati si kaya dikisahkan masuk ke dalam sengsara alam maut. Tentunya kita bertanya: mengapa si kaya masuk ke neraka? Ia tidak menyakiti Lazarus. Ia tidak mengusir Lazarus dari pintu gerbangnya. Ia tidak menyebabkan Lazarus miskin. Ia tidak berbuat apa-apa pada Lazarus. Nah, justru di sinilah letak "kesalahannya" yakni bahwa walaupun tahu bahwa Lazarus sakit, miskin, lapar dan tinggal dekat dengan dia, si kaya itu tidak berbuat apa-apa bagi Lazarus. Tragisnya dalam kisah ini, justru anjing malah berbuat suatu kebaikan dengan menjilati luka-luka si Lazarus. Anjing saja berbuat sesuatu, tapi si kaya tidak. Inilah dosa ketidakpedulian. Dosa karena tidak melakukan apa-apa pada saat seseorang harus melakukan suatu kebaikan.

Di sekeliling kita banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Kita tidak perlu mencari-cari, mereka ada di sekitar kita. Namun, kita sering seperti si kaya, kita sibuk dengan urusan kita sendiri dan menutup mata, telinga, dan mulut kita dan tidak berbuat apa-apa untuk menolong orang-orang tersebut. Tidaklah perlu kita berbuat sesuatu yang luar biasa, besar, dan heroik. Cukuplah perbuatan kasih, sekecil apa pun berarti bagi orang laindan berharga di mata Allah. Demi kebaikan sesama, mari kita berbuat sesuatu.

Yesus, aku sering pasif dan tak peduli. Aku mau bertobat dari sikapku ini. Kasihanilah aku. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy