Sudah sejatikah keKatolikanku/kita?
(menemukan dan memahami tuntutan dan perutusan menjadi katolik dari ARDAS KAS 2011-2015)
PEMBUKAAN
1. Nyanyian Pembuka
2. Tanda Salib dan Salam
3. Pengantar oleh Pemandu (beberapa hal yang perlu disampaikan):
- Syukur atas berkat Tuhan (berbagai macam berkat bisa disebutkan), terutama berkat Tuhan yang mempersatukan umat dalam persekutuan murid-murid Kristus
- Mengingat pertemuan I: mendalami tanda-tanda kekatolikan dalam hidup Ibu Amiani; mendengarkan rumusan dan keterangan singkat ARDAS KAS 2011-2015
- Pokok Pertemuan Minggu II Prapaskah:
a. Berrefleksi tentang tuntutan-tuntutan dan perutusan kita menjadi katolik sejati berdasarkan ARDAS KAS 2011-2015 dalam terang Sabda Tuhan tentang Natanael
b. Membuat penegasan: dalam keadaan sekarang, sudah cukupkah kita disebut/menjadi Katolik Sejati?
4. Ungkapan tobat dan mohon ampun (rumus dan model dapat dipilih sendiri)
5. Doa Pembuka
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasempurna, syukur kepada-Mu kami unjukkan pada saat ini atas panggilan dan perutusan kami sebagai murid-murid Yesus Kristus Putra-Mu. Dalam diri Putra-Mu itu kami telah Engkau himpun sebagai umat-Mu di Keuskupan Agung Semarang dan dengan kuasa Roh Kudus Engkau menuntun langkah hidup kami melalui Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang supaya kami mampu menghadirkan Kerajaan-Mu di tengah-tengah masyarakat kami. Semoga kehadiran kami di tengah masyarakat sungguh-sungguh bermakna dan bernilai bagi umat, masyarakat, dan lingkungan hidup kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
6. Membaca Sabda Tuhan (Yohanes 1:43-51)
"Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!
Sekali peristiwa, Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
7. Refleksi:
1. Pengantar Refleksi
- Bacaan Injil Yoh 1:43-51 memuat beberapa kata kunci penting yakni "Ikutilah Aku", "telah menemukan Dia", "adakah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?", "mari dan lihatlah", "inilah orang Israel sejati", "tidak ada kepalsuan"
- Berawal dari Panggilan Yesus kepada Filipus untuk mengikuti-Nya, Filipus mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus (pengalaman mistik). Filipus mengatakan bahwa ia telah menemukan Yesus (ini dikehendaki Yesus dan menjawab kerinduan hati Filipus). Natanael yang mendapat informasi dari Filipus, merasa bahwa ia belum mempunyai pengenalan dan pengalaman pribadi terhadap Yesus. Maka Natanael bertanya secara jujur, polos, dan kedalaman hatinya, dengan keterbukaan hati untuk mengerti dan mengenal Yesus secara pribadi. Itulah yang ditanggapi Yesus dengan mengatakan "Inilah orang Israel sejati".
- Sedangkan dari ARDAS KAS 2011-2015, kita menemukan teks sebagai berikut:
Umat Allah KAS sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus dalam bimbingan Roh Kudus, berusaha menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat.
Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum
Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam mewujudkan iman di tengah masyarakat: pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman, serta memberikan peran pada karisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok.
Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah, dan bunda Gereja.
Allah yang memulai pekerjaan baik diantara kita akan menyelesaikannya (bdk. Fil 1:6)
Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang (Ardas KAS) untuk pertama kalinya disusun pada tahun 1984. Ardas KAS lahir dari gagasan Mgr Julius Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung Semarang ke-3, untuk menjadikan keluarga beriman demi masyarakat. Dengan Ardas, Mgr Julius Darmaatmaja, SJ berkeinginan menyusun pedoman pastoral semacam Gaudium et spes
(Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam dunia modern. Dokumen ini merupakan hasil Konsili Vatikan II yang disahkan pada 7 Desember 1965) untuk Keuskupan Agung Semarang. Dalam perjalanannya, Ardas dialami oleh paroki-paroki sebagai inspirasi, peneguh, pemerkaya, dan/atau pengritisi dinamika pastoral yang terjadi. Ardas dihidupi sebagai arah pastoral pemberdayaan umat. Ardas menjadi semacam Ajaran Sosial Gereja yang kontekstual bagi Keuskupan Agung Semarang.
Ada dua pokok besar yang menjadi isi bagian pertama Ardas 2011-2015. Pokok pertama adalah jati diri Gereja. Pokok yang kedua adalah perutusan Gereja. Kedua pokok tersebut bisa dibedakan, tetapi tidak bisa dipisahkan karena keduanya bagai dua sisi keping mata uang. Gereja lahir mengemban perutusan Yesus Kristus, yakni menghadirkan Kerajaan Allah. Dari perutusan inilah Gereja membentuk jatidirinya.Alinea I berisi , JIWA ARAH DASAR - VISI KEHIDUPAN MENGGEREJA KAS. Jiwa Arah Dasar KAS adalah JATI DIRI: Persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus. Sedangkan perutusannya adalam Dalam bimbingan Roh Kudus menghadirkan Kerajaan Allah menuju: Gereja KAS yang semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan bagi masyarakat.
Alinea II berisi Tugas Kehidupan Umat Allah yakni MENGEMBANGKAN HABITUS BARU Dalam konteks keprihatinan dan harapan akan adanya kehidupan yang: ADIL, DAMAI, SEJAHTERA, dan DEMOKRATIS
Habitus baru dibangun menuju TATANAN HIDUP BARU.
Habitus baru tersebut adalah:
1. Beriman mendalam dan tangguh
2. Ambil bagian dalam kesejahteraan umum.
Alinea III berisi [i] Bentuk dan semangat GERAKAN PASTORAL yang dibangun adalah:
1. Pengembangan Umat Allah dengan cara Optimalisasi peran kaum awam.
2. Pemberdayaan KLMTD
3. Terlibat dalam mengembalikan keutuhan ciptaan.
Alinea IV menegaskan adanya KOMITMEN GERAKAN: MISTIK-POLITIS meneladan dan berlindung pada Bunda Maria, Bunda Gereja
Alinea V berisi LANDASAN dan PENEGUHAN IMAN;
2. Penegasan tentang Kesejatian hidup sebagai orang Katolik (umat diajak untuk berdiskusi, diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya)
- Berdasarkan Injil Yohanes 1:43-51 dan Teks ARDAS KAS 2011-2015 yang tadi kita baca, orang katolik yang seperti apa sehingga bisa dikatakan sebagai orang katolik sejati?
- Kalau kita melihat kenyataan keadaan hidup kita sekarang ini, apakah orang lain sudah bisa mengadakan "inilah orang katolik sejati?"
(Setelah dianggap cukup diskusinya, pemandu menegaskan beberapa hal pokok tuntutan-tuntutan supaya bisa menjadi orang katolik sejati , misalnya- Punya pengalaman relasi pribadi/ pengalaman mistik dengan Allah dan terus membangun relasi itu
- Hidup bermakna dan bernilai bagi umat maupun masyarakat (signifikan dan relevan)
- Imannya mendalam dan tangguh (mau terus belajar/berkatekese)
- Terlibat di tengah pluralitas kehidupan sebagai pribadi katolik yang militan sekaligus misioner
8. Nyanyian tanggapan
Misalnya (pilihan renunganpagi)
(Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829)
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memahsyurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
atau PS 367
1. Mari kita renungkan, sabda wahyu Tuhan, dalam iman dan hormat, dalam pengharapan; Kitab mulia pusaka kita; warta kebenaran, kabar keselamatan.
2. Dalam Kitab nan suci kita menemukan rahasia rencana cinta kasih Tuhan; warkat cinta-Nya kepada kita, sabda hati Bapa, pernyataan diri-Nya.
3. Kita kukuh percaya akan sabda Tuhan. Biar musnah segala, sabda-Nya bertahan; janji ilahi jaminan suci. Umat pilihan-Nya akan berbahagia.
4. Kala kita berduka, hampir putus asa, sabda Kitab tercinta menguatkan kita; kabar gembira penuh karunia, dasar pengharapan, sampai akhir dunia.
9. Kolekte Prapaskah
(bisa dilaksanakan ketika umat menyanyikan nyanyian tanggapan)
10. Doa Umat:
(Doa umat disusun oleh lingkungan masing-masing)
11. Doa ARDAS KAS
Allah Bapa yang Mahakuasa
kami bersyukur kepada-Mu atas penyertaan-mu
dalam gerak langkah umat-Mu
di Keuskupan Agung Semarang
untuk menghadirkan Kerajaan Allah
secara lebih signifikan dan relevan
bagi Gereja dan masyarakat.
Utuslah Roh Kudus-Mu
agar dengan iman yang semakin mendalam dan tangguh
kami dapat berperan aktif/ dalam mengembangkan habitus baru
berdasarkan semangat Injil
di tengah masyarakat kami di Indonesia.
Dalam tata penggembalaan
yang mencerdaskan dan memberdayakan
serta memberikan peran pada berbagai karisma
semoga terciptalah pengembangan umat Allah
yang member tempat bagi optimalisasi kaum awam
yang mewujudkan iman secara berkesinambungan dan terpadu
yang memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel
dan yang semakin melestarikan keutuhan ciptaan-Mu.
Bersama Santa Maria, hamba Allah dan bunda Gereja
teladan kesetiaan dan kerendahan hati
kami persembahkan doa, niat dan upaya kami kepada-Mu
melalui Yesus Kristus Putra-Mu
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
12. Doa Bapa Kami (bisa dinyanyikan)
PENUTUP
13.Doa Penutup:
Allah Bapa Mahasempurna dan sumber hidup sejati. Kami bersyukur kepadaMu atas anugerah panggilan hidup menjadi sempurna sebagai murid-muridMu yang sejati. Pada Masa prapaskah ini, kami Engkau beri kesempatan untuk menerima kesejatian hidup darimu melalui pertobatan kami dan karyaMu yang agung di tengah-tengah kami yakni rahmat pengampunan dosa. Semoga tuntutan-tuntutan menjadi orang katolik sejati tidak membebani kami, melainkan merupakan perutusanMu bagi kami untuk kami wujudkan dalam ketulusan dan sukacita. Berkatilah perjuangan hidup kami menuju kesempurnaan sebagaimana Engkau kehendaki. Demi Yesus Kristus PuteraMu, yang hdiup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
Salam Maria...
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus...
14.Pengumuman/Pesan :
Tugas: meresapkan tuntutan-tuntutan untuk menjadi orang katolik sejati dengan pertanyaan : Apa yang masih kita butuhkan (masing-masing) supaya kesejatian sebagai orang katolik bisa terwujud?
15.Mohon Berkat
16.Nyanyian Penutup
Sumber: Buku Panduan APP KAS 2011: Inilah orang Katolik sejati