| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 05 Maret 2011 Hari Biasa Pekan VIII

Sabtu, 05 Maret 2011
Hari Biasa Pekan VIII

Kuasa Yesus berasal dari Allah. Namun Yesus tidak mau menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi karena ketidakpercayaan mereka. Jawaban ‘tidak tahu’ menjadi senjata untuk membela diri dari kebenaran sabda dan tindakan Yesus. Mereka lupa bahwa Kebenaran (Yesus) adalah kuasa yang tertinggi.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan menggembirakan semua orang yang membuka hatinya terhadap sabda-Mu. Kami mohon, semoga daya pembebasan-Mu menguasai diri kami serta menjadikan kami orang-orang yang berkenan di hati-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh (51:12-20)

Aku hendak bersyukur kepada-Mu serta memuji Engkau dan memuji nama Tuhan. Ketika aku masih muda dan sebelum mengadakan perjalananku, maka kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Di depan Bait Allah telah cara kupohonkan dan sampai akhir hidup akan kukejar. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur yang masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Sebab aku berniat melakukannya, dengan rajin kucari apa yang baik dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke sorga, dan aku menyesal karena kurang tahu akan dia. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dengan kemurnian hati telah kutemukan. Sejak awal mula kuikatkan hatiku padanya, dan karenanya aku tidak ditinggalkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: 9a)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:27-33)

"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"

Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya? Tetapi, masakan kita katakan ‘Dari Manusia’.” Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

• Bermain sandiwara atau menipu diri pada suatu saat akan ketahuan juga, itulah yang terjadi dengan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Mereka tahu dari masa kuasa yang dimiliki oleh Yesus dalam rangka mengadakan aneka mujijat dan penyembuhan, namun pura-pura tak tahu untuk menjebak Yesus. Namun Yesus tahu pikiran jahat mereka, maka Ia menanggapi dengan pertanyaan kepada mereka:"Baptisan Yohanes itu dari sorga atau dari manusia?'. Mereka tak berani menjawab meskipun mereka tahu bahwa baptisan Yohanes dari sorga karena mereka tak percaya. Begitulah sikap para tokoh yang takut kehilangan pengikut sehingga suka berbohong dan ketika diketahuinya kebohongannya mereka semakin berbohong, suka bermain sandiwara diketahui permainannya semakin bersandiwara. Maka dengan ini kami berharap kepada para tokoh masyarakat, politikus, pejabat atau petinggi untuk tidak berbohong atau bermain sandiwara dalam kehidupan. Jawaban `kami tidak tahu' akan muncul dari mulut anda ketika anda dikejar perihal kebohongan atau permainan sandiwara anda. Marilah kita dengan rendah hati dan jujur berani mengakui dan menghayati kelemahan dan kerapuhan kita, dan tidak merasa tersaing atau tersingkir ketika muncul orang/tokoh yang melebihi kemampuan kita, melainkan bersyukur dan berterima kasih. Kepada anda semua yang jujur dan tidak suka berbohong, hendaknya dengan tenang dan sabar menanggapi aneka jebakan yang ingin menjatuhkan anda.

"Maka dari itu aku hendak bersyukur kepada-Mu serta memuji Engkau dan memuji nama Tuhan. Ketika aku masih muda dan sebelum mengadakan perjalananku, maka kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku" (Sir 51:12-13)Kutipan ini kiranya baik menjadi bahan permenungan atau refleksi bagi generasi muda atau mereka yang sedang bertugas belajar di tingkat apapun. Kepada mereka yang sedang bertugas belajar kami harapkan belajar dengan sungguh-sungguh, membuka diri terhadap aneka kemungkinan dan kesempatan untuk tumbuh berkembang. Dengan kata lain kami harapkan bersikap mental sebagai pembelajar yang tinggi. Kami berharap selain belajar dari atau melalui apa yang diajarkan di sekolah, juga belajar dari aneka pengalaman hidup sehari-hari, dalam aneka pergaulan dan kebersamaan dengan orang lain. Ingatlah dan sadari bahwa aneka macam teori atau ajaran yang disampaikan di sekolah berasal atau digali dari pengalaman hidup konkret sehari-hari. Selain belajar hendaknya juga tidak dilupakan berdoa, sebagaimana diingatkan oleh penulis kitab Sirakh bahwa "kebijaksanan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku". Belajar dan berdoa hendaknya tidak dipisahkan dan hanya dapat dibedakan, artinya semakin banyak belajar hendakanya juga semakin berdoa, semakin berdoa hendaknya juga semakin giat belajar. Dengan kata lain doa menjiwai belajar dan belajar menjiwai doa. Dengan cara itu kami yakin anda akan sampai pada suatu kebajikan yang ada kemungkinan berkembang menjadi kebijakan dan kebijaksanaan. Semoga kita semua memiliki semangat `belajar terus-menerus', on going education/formation. Maka bagi yang sudah bekerja atau berkarya hendaknya juga dengan semangat belajar setiap kali menerima tugas-tugas baru, atau fungsi atau kedudukan baru dalam pekerjaan.

Tuhan, bukalah hatiku untuk menerima kegembiraan serta kebebasan hukum-Mu dalam hidupku. Ajarkan juga aku jalan-jalan-Mu sehingga aku tumbuh dalam kebenaran Sabda-Mu. Amin.

Ign Sumarya, SJ

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy