Hari Minggu Palma
Mengenangkan Sengsara Tuhan
HOSANNA PUTRA DAUD
Renungan
Marilah coba kita selami upacara tersebut. Menjelang Paskah Yahudi Yesus datang ke Yerusalem untuk menghadiri perayaan yang menggerakkan seluruh umat yaitu Paskah Yahudi.
Sewaktu mau memasuki kota Yerusalem, dan masih di Betfage Yesus menaiki seekor keledai muda untuk turun ke Yerusalem, dan sepontan mendapat sambutan yang luar biasa untuk ditempatkan dan dilantik sebagai raja seperti dalam syair Madah Bhakti No. 395 yang isinya di antaranya: Dikala Yesus disambut di gerbang Yerusalem, umat bagai lautan dengan Palma di tangan. Gemuruh sorak sorai “Kristus Raja Damai”.
Dalam peristiwa itu Tuhan Yesus mendapatkan pengakuan dengan segala julukan dan pengakuan pentobatan sebagai: raja damai, Tuhan, Kristus; penebus, penghibur, raja abadi, raja mahamulia, penebus umat manusia, sebagai pembaharu dunia. Seruan dan kidungan sangat membahana. Palma yang di tangan dan pekikkan teriakan yang sangat mengagungkan kebesaran-Nya. Segala mata memandang dengan penuh kebahagiaan dan harapan kepada-Nya sebagai Mesias sang Raja Damai, seolah segala kemenangan sudah berada di tangan-Nya. Yesus ditampilkan pemimpin dan raja yang lemah lembut, yang sabar, yang menempati di seluruh hati rakyat, yang sangat dicintai dan dihargai.
Namun gereja sadar, dan tidak mau larut hanyut dalam hiruk pikuk gemerlapan atas kemenangan itu karena di sisi lain gereja masih mau merenungkan perjalanan panjang penderitaan dan kesengsaraan Tuhan. Komitmen Yesus akan terlaksananya kehendak Bapa, masih harus menyeret Yesus masuk dalam penegasan akan kesetiaannya kepada hukum Bapa.
Cinta kasihnya yang menuntut pengurbanan di kayu salib, cinta kasih dalam pelayanan tuntas melalui penyerahan tubuh dan darah-Nya, yang membawa ke parade penyaliban dan wafat-Nya di kayu salib. Oleh karena itu semua isi mau dipaparkan dalam pengantar pekan suci yang dirangkai dalam perayaan Minggu Palma.
Minggu Palma juga disebut pembuka Pekan Suci, yang di dalamnya mau dicoba semua unsur tersebut diramu menjadi satu. Maka unsur pemuliaan, penderitaan, pengajaran, keteladanan dalam kesalehan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, ketaatan atau kesetiaan semua ditampilkan dalam upacara Minggu Palma itu. Selain itu juga unsur persiapan rekonsiliasi bagi para pendosa, melalui permenungan perbaikan sikap hidup menjadi bagian penting untuk memasuki kebangkitan hidup baru.
Semoga kita siap dirajai oleh Yesus yang memiliki kekayaan surgawi yang begitu bermurah hati kepada semua orang yang berdosa untuk belajar dan menimba dari sumber kekayaan Rahmat-Nya yang dibagikan melalui seluruh bagian kehidupan-Nya, melalui contoh hidupnya, pengajarannya, dan seluruh sikap-sikapnya yang konkrit dalam setiap situasi dan kondisi yang dihadapi.
Salam dan berkat.
Pastor Antonius Sumardi, SCJ
Pastor Kepala
Paroki St Stefanus Cilandak, Jakarta Selatan
www.st-stefanus.or.id