Minggu, 24 April 2011 HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN

Minggu, 24 April 2011
HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN

"Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah karena besarlah ganjaranmu di surga" --- Mat 5:11-12

  • Kristus cahaya dunia
  • Syukur kepada Allah

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, kabar dari para perempuan yang setia pada Yesus Putera-Mu telah menyadarkan Petrus yang kurang percaya. Pada hari ini kami merayakan kemenangan-Mu atas kematian. Secara nyata karya kemenangan-Mu kami terima dalam tanda yang sangat kudus, yaitu dalam Ekaristi Kudus. Semoga kami yang telah Engkau tebus semakin mencintai Sabda-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Petrus tampil di hadapan umum dan berkotbah mengenai hidup Yesus yang berpuncak pada penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya. Para rasul dipilih untuk menjadi saksi hidup dan kebangkitan-Nya di tengah dunia, lewat kata-kata dan hidup mereka. Barangsiapa menerima kesaksian mereka akan selamat dan mendapatkan pengampunan dosa.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)

"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

Lewat pembaptisan, orang yang percaya itu mati terhadap dosa dan hidup secara baru dalam Allah. Orang-orang Kristiani memang hidup dalam iman. Maka hendaknya hidup mereka sepadan dengan panggilan mereka. Mereka dipanggil untuk mengarahkan perhatian kepada harta surgawi.


Bacaan Kedua
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)

"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

atau

Berkat kebangkitan Kristus, orang-orang Kristiani dipanggil untuk menjadi manusia Paskah. Tidak lain, mereka dipanggil untuk meninggalkan dosa dan hidup sebagai manusia baru, membuang ragi yang lama (dosa) dan menjadi adonan baru, roti kemurnian dan kebenaran.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)

"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."

Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Paskah, do = d, PS 518

dinyanyikan sebelum Alleluya, Paskah Pagi
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan. (1Kor 5:7b-8a)

Kendati ragu dan bingung, iman para rasul atas kebangkitan Yesus bertumbuh. "Dia melihat dan percaya". Para rasul nampaknya lamban untuk mengakui kebangkitan Yesus karena Roh Kudus belum datang menerangi mereka. Roh Kudus sungguh dibutuhkan, supaya setiap murid Kristus memahami Kitab Suci yang memberi kesaksian bahwa Yesus harus bangkit dari alam maut.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)

"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


P A S K A H S O R E


"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati ?”

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.

Dua orang murid sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka di Emaus. Mereka kecewa karena kegagalan salib. Mereka tidak mengerti bahwa Mesias harus menanggung semuanya itu untuk masuk dalam kemuliaan-Nya. Yesus lalu membuat hati mereka berkobar-kobar ketika Ia berbicara tentang diri-Nya dalam Kitab Suci, dan membuat mata mereka terbuka ketika ia memecah-mecahkan roti. Yang disangka mati dan kalah, ternyata bangkit, hidup dan berada di tengah-tengah mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Hati kedua murid berkobar-kobar saat Yesus menerangkan Kitab Suci kepada mereka. Apakah kita merasakan yang sama saat membaca Kitab Suci? Aku hari ini hendak ...



Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau berbicara kepada kami dengan berbagai cara. Secara nyata Engkau telah bersabda kepada kami melalui Putera-Mu yang telah bangkit dari kematian. Kebangkitan-Nya telah dituliskan dalam Kitab Suci, namun kadang kami tidak percaya. Semoga karena cinta-Mu kami semakin mencintai Kitab Suci, sehingga kami semakin mengerti dan melihat kehadiran-Mu yang menyelamatkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.


Renungan



Bila suatu saat Anda sempat ikut ziarah ke Tanah Suci, salah satu tempat yang akan dikunjungi adalah makam yang menurut tradisi dipercaya sebagai tempat Yesus dimakamkan. Begitu banyak orang yang ingin melihat sehingga orang harus antri agar dapat masuk ke dalamnya.

Dalam suatu kesempatan, saya pernah mengikutinya; dan setiap kali melihat mereka yang telah masuk, selalu keluar dengan mata sembab karena menangis haru. Ketika saya bertanya kepada mereka, mengenai apa yang mereka rasakan, beberapa dengan mantap mengatakan, "Aku bahagia dan percaya Tuhan Yesus telah bangkit menyelamatkan saya dari dosa-dosaku." Sebagian lain mengatakan, "Apa benar sih Yesus dimakamkan di sini dan sungguh bangkit?"

Pada zaman ini, menjadi sebuah pengalaman tersendiri di mana orang melihat makam kosong dan memiliki iman akan kebangkitan. Ada pula yang meragukan karena lebih memakai logika. Demikian pula mungkin bisa digambarkan situasi dan kondisi Maria Magdalena, Petrus dan murid yang lain. Maria Magdalena bingung dan berpikir dengan logikanya sendiri, "Ah, Tuhanku telah dicuri orang." Petrus, setelah melihat suasana dalam makam, keluar dengan rasa bingung, antara percaya dan tidak akan dibangkitkan. Murid yang lain itu, begitu melihat langsung percaya, DIA telah bangkit, karena melihat dengan kacamata iman memandang dan memahami kebangkitan Tuhan. Bagi mereka yang mengutamakan dan mengandalkan pikiran logisnya, selalu akan muncul pertanyaan dan keraguan tentang YESUS yang bangkit untuk mengalahkan maut itu. Ada pula yang ragu-ragu. Dan mereka yang mengandalkan iman selalu tegas menyatakan YA, AKU PERCAYA DIA TELAH BANGKIT.

Bagaimana dengan kita? Kita yang tidak melihat penampakan Yesus dan melihat isi kubur secara langsung bisa jadi memiliki salah satu dari sikap di atas. Namun, yang ideal tentunya adalah memandang dengan iman. Tanpa melihat langsung dan tanpa harus mendapat penampakan, namun dengan iman kita percaya bahwa kebangkitan Yesus memang benar terjadi.

Untuk memperteguh iman memang diperlukan bukti. Seperti para rasul, mendapatkan bukti kebangkitan dan memercayainya kemudian lewat Kitab Suci, maka kita di zaman ini pun perlu terus-menerus membaca dan mempelajari Kitab Suci. Di dalam Kitab Suci kita menemukan bukti otentik bahwa Yesus bangkit seperti dinubuatkan-Nya (bdk. Mrk 8:31; 9:31; 10:34). Dan bagi orang-orang yang belum mengimani Kristus yang bangkit ini, kita harus memberikan bukti dengan tindakan praktis, yaitu memberi kasih kepada sesama.

Hubungan kasih kita dengan Yesus yang bangkit, perlu disalurkan untuk membantu orang-orang memercayai Kristus yang bangkit ini. Kristus Yesus itu, menderita sengsara, wafat dan kemudian bangkit dengan satu tujuan, menampilkan KASIH ALLAH kepada manusia agar manusia dapat KEMBALI KE "TAMAN EDEN" surga bahagia dalam kebersamaan dengan ALLAHnya.

Maukah kita menjadi saksi kebangkitan Kristus itu? Iman dan Kitab Suci menjadi landasan kerasulan kita.

R U A H

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy