Hari Rabu dalam Pekan Suci
Salib Yesus topanglah aku. Paku-paku Yesus cengkeramlah aku. Bibir Yesus berkatilah aku. (St. Elizabeth Ann Seton)
Antifon Pembuka
Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa (Flp 2:10.8.11)
Doa Renungan
Ya Tuhan, tambahkanlah kepekaan hati kami agar kami selalu berpaling kepada-Mu pada setiap saat dan tempat. Semoga kami tidak berkecil hati dalam menghadapi dan mengatasi persoalan hidup yang kami jumpai hari ini, sebab Engkaulah Penolong kami. Amin.
Seorang hamba sangat sadar akan apa yang menjadi panggilan hidupnya. Dia tahu apa yang menjadi prioritas hidupnya. Dia harus melaksanakan tugas perutusannya dengan tulus. Untuk itu, dia sungguh percaya kepada Allah yang telah memanggil dan mengutusnya.
Pembacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Ayat. (Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)
1. Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
3. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Pengkhianatan Yudas mau menyadarkan umat beriman bahwa dalam kehidupan bersama, pengkhianatan dari kawan terdekat itu bisa saja terjadi. Meski demikian, betapa pun menyakitkan suatu pengkhianatan ternyata tetap membuahkan hikmat dalam kehidupan, yakni penebusan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (26:14-25)
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, "Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus, "Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, "Bukan aku, ya Tuhan?" Yesus menjawab, "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!" Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya, "Engkau telah mengatakannya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kita berziarah di dunia ini untuk menemukan cinta sejati. Kita mendambakan cinta sejati, yang tidak berasal dari manusia karena sama-sama dijerat oleh dosa. Hanya cinta Tuhan yang dapat mencuci batin kita yang dilumuri dosa. Cinta Tuhan bersumber pada hati manusia. Setiap saat, hati Tuhan tergerak oleh belas kasihan. Dia memandang, menyentuh, dan memberi kita makanan dan minuman yang melegakan. Cinta Tuhan merengkuh kita seperti seorang ibu yang merengkuh anaknya.
Doa Malam
Yesus, demi kepentingan pribadi, Engkau diserahkan Yudas kepada imam-imam dengan harga tigapuluh uang perak. Luputkanlah kami dari sikap menghalalkan segala cara demi tercapainya kepentingan pribadi dengan mengurbankan sesama, terlebih dengan menjual Engkau. Terpujilah Engkau, ya Tuhan dan Allah kami, kini dan sepanjang masa. Amin.