Hari Biasa Pekan V Prapaskah
TANPA KAMU, NGGAK RAME
Tuhan memiliki sebuah cita-cita bagi umat-Nya. Itu adalah cita-cita yang Ia inginkan sejak semula. Tuhan ingin agar seluruh manusia berada dalam kesatuan dan hidup rukun. Ia tidak menghendaki perpecahan. Karena itu Ia akan membangkitkan Daud baru yang akan memerintah selama-lamanya. Maukah kita memenuhi undangan Yesus sang Daud baru untuk tetap berdoa dan mengusahakan kerukunan?
Doa Renungan
Allah Bapa kami, begitu sukar bagi kami untuk hidup bukan bagi diri kami sendiri melainkan bagi orang lain, karena kami malas, takut berkorban. Buatlah kasih kami cukup kuat untuk tidak menarik batas-batas dan untuk menerima resiko cinta kasih, berkat kekuatan Dia yang telah menunjukkan jalan yang harus kami tempuh, yakni Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Nabi Yehezkiel (37:21-28)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Jody merasa malas bangun pagi ini, "Hari Minggu, malas-malasan saja, ah. Toh untuk Misa bisa nanti sore," gumamnya, "Jody, ayo segera mandi!" teriak ibunya. "Malas, Ma. Aku mau santai. Misanya nanti sore saja!" sahut Jody kepada ibunya dan adik-adik serta ayahnya yang mau berangkat ke gereja.
Untung saja ibu dan ayah Jody memahami gejolak remaja Jody. Pagi ini Jody diizinkan bermalas-malasan saja. Di kamarnya ada beberapa alat permainan elektronik. Jody bisa lupa waktu memainkannya. Baru dua jam bermalas-malasan, telepon Jody berkedip-kedip. Suara Kevin terdengar dari seberang, "Jody... ayo main futsal. Aku dan Joko sudah di jalan menjemputmu nih." "Malas ah," kata Jody. "Kalian ajak Irwan saja. Aku malas nih!" "Hahaha, kamu ini bagaimana sih?! Lupa ya! Hari ini kan jadwal pertandingan kita! Irwan sudah di lapangan pula. Tanpa kamu nggak rame," tambah Kevin.
Baru saja telpon ditutup, bel pintu berbunyi. Kevin dan Joko sudah di depan pintu. Mau tidak mau, Jody bersiap diri untuk ke lapangan futsal bersama kedua temannya. Ternyata ia yang ditunggu-tunggu, karena dialah pemain paling lincah di antara mereka. Suasana jadi seru karena kehadirannya. Lebih seru lagi karena pertandingan futsal OMK antar-lingkungan itu dilakukan di lapangan gereja. Ayah ibu dan dua adiknya turut bersorak menyemangati Jody.
Jody menunjukkan arti pengorbanan. Ia mau keluar dari kamar, membuang rasa malas. Dengan kehadirannya, suasana menjadi ramai. Suasana keluarganya pun menjadi bersatu kembali, tidak tercerai berai, walau kali ini tidak di dalam Ekaristi, tetapi di lapangan gereja. Bila kita mau menyingkirkan rasa malas, kita bisa bikin kebersamaan jadi lebih hidup, seperti Yesus yang mau mati demi seluruh bangsa.
Tuhan Yesus, ajarilah kami kerelaan berkorban seperti Engkau, dimulai dari hal kecil kemudian besar dan yang lebih besar lagi. Amin.