Hari Biasa Pekan XI
“Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Mat 6:8)
Doa Renungan
Allah Bapa kami di surga, Engkau melihat kami dari dalam persembunyian-Mu dan mengenal persoalan-persoalan yang ada dalam hati kami. Janganlah kiranya sia-sia permohonan kami, tetapi berilah kami kekuatan agar dalam nasib mujur ataupun malang tetap hidup rukun bersama mengikuti teladan Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami, yang hidup dan bertahta sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:1-11)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Adil dan benarlah karya tangan-Mu ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.7-8; R:7a)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; Perintah-Nya kokoh lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, "Abba, ya Bapa." Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Melly benar-benar bahagia, akhirnya bisa menyelesaikan studinya tepat waktu. Dia ingin segera menyumbangkan ilmu akuntansinya dalam dunia kerja. Dicarinya iklan lowongan kerja dari beberapa harian yang dibelinya. Lumayan ada beberapa lowongan kerja yang sesuai. Namun, kebanyakan mereka mensyaratkan pengalaman kerja minimal dua tahun. Persyaratan ini tidak mungkin terpenuhi karena dia baru saja lulus kuliah.
Tetapi Melly mau mencobanya. Disiapkannya semua berkas lamaran, lalu dikirimkan. Tak lupa Melly menyertai pengiriman berkas lowongan kerja ini dengan doa. Dia membayangkan betapa menterengnya nanti saat dia mengenakan baju kantoran; bukan lagi anak kuliahan. Dan tentunya mulai punya penghasilan sendiri.
Sepuluh hari kemudian dia sudah menerima surat balasan. Setelah dibuka dan dibacanya, lemaslah dia. Lamarannya ditolak karena dinilai belum memenuhi kriteria. Di kamar dia menangis kecewa. Juga kecewa sama Tuhan, karena harapannya tak segera terwujud. Dia merasa sia-sia saja telah berdoa pada Tuhan.
Tatkala mama pulang dari doa lingkungan, ada berita gembira untuk Melly. Pak Anton warga lingkungan yang juga pemilik dealer sepda motor itu membutuhkan tenaga akuntan. Beliau menawari Melly, apakah mau membantu.
Sebenarnya Melly merasa agak gengsi bekerja di dealer sepeda motor. Tetapi, bukankah ini kesempatan baginya? Sambil bekerja mempraktikkan ilmunya, dia bisa menimba pengalaman yang kiranya bisa menjadi batu loncatan untuk peluang kerja berikutnya. Melly tersenyum, rupanya Tuhan telah mendengar permohonan dan doanya, bukan seperti yang dia inginkan, melainkan seperti yang saat itu dibutuhkannya.
Firman hari ini menegaskan, betapa Tuhan sungguh tahu apa yang sebenarnya kita perlukan dan butuhkan, bahkan sebelum kita sendiri memohonnya. Hanya sayang kadang kita tidak bisa membedakan apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan. Marilah memohon pada Tuhan dengan penuh iman sembari berkata "Terjadilah kehendak-Mu atas diriku hari ini."
Terima kasih Tuhan atas kebaikan dan kemurahhatian-Mu, yang senantiasa berkenan memenuhi apa yang sungguh kuperlukan hari demi hari. Amin.
Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian