| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 Juni 2011 Hari Biasa Pekan XI

Kamis, 16 Juni 2011
Hari Biasa Pekan XI

“Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Mat 6:8)


Doa Renungan

Allah Bapa kami di surga, Engkau melihat kami dari dalam persembunyian-Mu dan mengenal persoalan-persoalan yang ada dalam hati kami. Janganlah kiranya sia-sia permohonan kami, tetapi berilah kami kekuatan agar dalam nasib mujur ataupun malang tetap hidup rukun bersama mengikuti teladan Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami, yang hidup dan bertahta sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:1-11)

"Aku mewartakan Injil kepadamu dengan cuma-cuma."

Saudara-saudara, alangkah baiknya, jika kalian sabar terhadap kebodohanku yang tidak seberapa. Dan memang kalian sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepadamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kalian kepada satu pria untuk membawa kalian sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiranmu disesatkan dari kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus, sebagaimana Hawa diperdaya oleh ular dengan kelicikannya. Sebab kalian sabar saja, jika ada seseorang datang mewartakan Yesus yang lain daripada yang telah kami wartakan, atau memberikan kepadamu roh yang lain daripada yang kalian terima, atau Injil yang lain daripada yang telah kalian terima. Padahal menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dibanding rasul-rasul yang tiada taranya itu. Andaikata aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan. Sebab kami telah menyatakannya kepadamu pada segala waktu dan di dalam segala hal. Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kalian, karena aku mewartakan Injil Allah kepadamu dengan cuma-cuma? Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, agar aku dapat melayani kalian. Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengahmu, aku tidak menyusahkan seorang pun. Sebab apa yang kurang padaku, dicukupi oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagimu. Dan aku akan tetap berbuat demikian. Demi kebenaran Kristus dalam diriku, aku menegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapa pun di daerah-daerah Akhaya. Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kalian? Allah mengetahuinya!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Adil dan benarlah karya tangan-Mu ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.7-8; R:7a)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; Perintah-Nya kokoh lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, "Abba, ya Bapa." Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)

"Berdoalah kalian demikian."

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, "Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya dikabulkan karena banyak kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka berdoalah kalian demikian: Bapa kami, yang ada di surga, Dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin. Karena, jikalau kalian mengampuni dosa orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Melly benar-benar bahagia, akhirnya bisa menyelesaikan studinya tepat waktu. Dia ingin segera menyumbangkan ilmu akuntansinya dalam dunia kerja. Dicarinya iklan lowongan kerja dari beberapa harian yang dibelinya. Lumayan ada beberapa lowongan kerja yang sesuai. Namun, kebanyakan mereka mensyaratkan pengalaman kerja minimal dua tahun. Persyaratan ini tidak mungkin terpenuhi karena dia baru saja lulus kuliah.

Tetapi Melly mau mencobanya. Disiapkannya semua berkas lamaran, lalu dikirimkan. Tak lupa Melly menyertai pengiriman berkas lowongan kerja ini dengan doa. Dia membayangkan betapa menterengnya nanti saat dia mengenakan baju kantoran; bukan lagi anak kuliahan. Dan tentunya mulai punya penghasilan sendiri.

Sepuluh hari kemudian dia sudah menerima surat balasan. Setelah dibuka dan dibacanya, lemaslah dia. Lamarannya ditolak karena dinilai belum memenuhi kriteria. Di kamar dia menangis kecewa. Juga kecewa sama Tuhan, karena harapannya tak segera terwujud. Dia merasa sia-sia saja telah berdoa pada Tuhan.

Tatkala mama pulang dari doa lingkungan, ada berita gembira untuk Melly. Pak Anton warga lingkungan yang juga pemilik dealer sepda motor itu membutuhkan tenaga akuntan. Beliau menawari Melly, apakah mau membantu.

Sebenarnya Melly merasa agak gengsi bekerja di dealer sepeda motor. Tetapi, bukankah ini kesempatan baginya? Sambil bekerja mempraktikkan ilmunya, dia bisa menimba pengalaman yang kiranya bisa menjadi batu loncatan untuk peluang kerja berikutnya. Melly tersenyum, rupanya Tuhan telah mendengar permohonan dan doanya, bukan seperti yang dia inginkan, melainkan seperti yang saat itu dibutuhkannya.

Firman hari ini menegaskan, betapa Tuhan sungguh tahu apa yang sebenarnya kita perlukan dan butuhkan, bahkan sebelum kita sendiri memohonnya. Hanya sayang kadang kita tidak bisa membedakan apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan. Marilah memohon pada Tuhan dengan penuh iman sembari berkata "Terjadilah kehendak-Mu atas diriku hari ini."

Terima kasih Tuhan atas kebaikan dan kemurahhatian-Mu, yang senantiasa berkenan memenuhi apa yang sungguh kuperlukan hari demi hari. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy