Sabtu, 25 Juni 2011 Hari Biasa Pekan XII

Sabtu, 25 Juni 2011
Hari Biasa Pekan XII

"Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. (Mat 8:17)

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu, karena kami telah menyaksikan, betapa besar perhatian dan kasih sayang-Mu kepada kami, dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga seluruh dunia menyaksikan pula daya penyembuhan Roh-Nya, sehingga Engkau menjadi segalanya bagi semua orang kini dan selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (18:1-15)

"Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Aku akan kembali kepadamu, dan Sara akan mempunyai anak laki-laki."

Sekali peristiwa, Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu." Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!" Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah." Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki." Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi Tuhan berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya
Ayat. (Mzm 1:46-47.48-49.50.53.54-55)

1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.
2. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini. Mulai sekarang aku disebut Yang Bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun temurun kepada orang yang takwa. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
4. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)

"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."

Pada suatu hari Yesus masuk ke Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dari balik jendela markas BEM, Arnold tersenyum bangga melihat teman-temannya dengan antusias tengah menggembleng para mahasiswa baru di aula. Dia teringat betapa sulitnya dulu dia menjaring dan mengajak teman-teman untuk menjadi panitia MABA. Padahal pendekatan personal sudah dilakukan, termasuk minta tolong rekan-rekan cewek untuk merayu mereka. Namun, cukup banyak yang menolak karena tidak ingin liburannya berkurang.

Arnold sempat khawatir juga bila personel panitianya minim karena MABA kali ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Dia pun menyampaikan kesulitannya kepada Pak Anton, Pembantu Ketua II Urusan kemahasiswaan, yang sekaligus dosen yang mengampu beberapa mata kuliah. Begitu Pak Anton sendiri yang mengirim SMS atau meminta langsung, mereka pun "terpaksa" menyanggupi.

Situasi di atas mirip dengan perintah dalam dunia militer yang menerapkan sistem komando. Hal ini bukan dimotivasi oleh keterpaksaan ataupun iming-iming nilai, melainkan loyalitas bawahan terhadap pimpinannya. Inilah yang dijadikan pijakan bagi si perwira Romawi saat meminta Yesus yang diyakininya mempunyai kuasa yang hebat. Dia saja sanggup memerintahkan memerintahkan prajuritnya akan segala hal yang dikehendakinya; apalagi Yesus yang berkuasa atas penyakit dan roh-roh jahat. Bagi perwira ini, tak perlu Yesus datang ke rumahnya. Apalagi orang Yahudi biasanya merasa najis bertemu di rumah orang kafir. Cukuplah bila Yesus bersabda sepatah kata. Cukuplah dengan kirim SMS "Sembuh!" atau "Oke!", dan terjadilah demikian.

Bila perwira Romawi ini demikian percaya pada kuasa Kristus, bagaimana dengan kita? Apakah kita masih meragukannya? Atau kita masih kerap bercabang hati, dengan menyimpan jimat-jimat, atau lari ke "orang pintar"?

Tuhan, aku percaya akan dahsyatnya kuasa-Mu. Kuhunjukkan persoalanku, maka jamah dan buatlah persoalanku itu terselesaikan dengan baik. Amin

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy