| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 07 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Kamis, 07 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Pergilah dan beritakanlah: kerajaan surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati dan tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan." (Matius 10:7-8)


Doa Renungan


Allah Bapa sumber kehidupan, aku bersyukur karena Engkau telah mengutus Putera-Mu ke dunia, yang kemudian mengutus murid-murid-Nya untuk mewartakan kabar gembira. Aku mohon supaya Engkau memberi aku hati seorang murid yang siap diutus. Utuslah aku menjadi pewarta kabar gembira-Mu. Berilah aku iman akan kasih-Mu yang memelihara aku dalam perutusanku. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (44:18-21.23b-29; 45:1-5)

"Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir."

Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, "Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri. Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, 'Masih adakah ayah atau saudaramu?' Dan kami menjawab Tuanku, 'Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia.' Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, 'Bawalah dia kemari kepadaku, supaya mataku memandang dia.' Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, 'Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi.' Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan Tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, 'Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.' Tetapi jawab kami, 'Kami tidak dapat pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami.' Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, 'Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, "Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. Jika anak ini kamu ambil pula daripadaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka'." Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun. Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, "Marilah mendekat." Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah, Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
Ayat. Mzm 105:16-17.18-19.20-21; R:5a)
1. Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nya seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuat-Nya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Maka raja menyuruh melepaskan dia, dan penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 15:1)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-15)

"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


”Non c’e pace senza perdono, non c’e perdono senza pace!—Tidak ada kedamaian tanpa pengam*punan, tidak ada pengampunan tanpa kedamaian!”
Itulah kata-kata inspiratif dari Paus Yohanes Paulus II yang sering dikutip orang ketika berbicara mengenai perdamaian dan pengampunan. Seruan Yusuf kepada saudara-saudaranya dalam bacaan pertama hari ini, ”Marilah dekat-dekat” (Kej. 45:4), memperlihatkan sikap mengampuni atas kejahatan saudara-saudaranya di masa lalu dan ajakan berdamai. Inilah salam damai dari Yusuf yang memecahkan kekakuan, menghilangkan ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan mendorong mereka untuk kembali bersatu sebagai saudara.

Upaya memulihkan hubungan persaudaraan yang retak atau terputus membutuhkan sebuah proses dan waktu. Demikian yang dialami Yusuf dan saudaranya. Kepergiannya ke Mesir merupakan sebuah proses panjang dan tidak mudah baginya untuk menjadi penyelamat bagi keluarganya. Yusuf berhasil menjadi penyelamat keluarga karena ia memiliki sikap mengampuni dan suka akan kedamaian.


Tuhan, jadikanlah aku jalan perdamaian dan kerukunan dalam keluarga dan masyarakat agar aku dapat menikmati keselamatan yang berasal dari-Mu. Bantulah aku menjauhkan penghalang perdamaian, yakni sikap tidak mau mengampuni. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy