Selasa, 26 Juli 2011
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna
Orang tua SP Maria.
"Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar." (Mat 13:16)
Doa Renungan
Ya Tuhan, Engkau menghendaki sabda-Mu ditaburkan bagaikan biji gandum di ladang, yang menghasilkan buah yang baik. Ajarilah kami untuk selalu memelihara rahmat yang Engkau berikan kepada kami. Semoga rahmat itu kami gunakan pada hari ini untuk menaburkan benih-benih yang baik sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)
Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana. Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, "Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat." Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu." Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuangnya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Perumpamaan mengenai orang menaburkan benih baik di tengah lalang menjadi sebagaimana dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini menjadi lebih hidup di dalam gambaran keluarga Yoakim dan Anna. Benih iman dan kebaikan bertumbuh di tengah berbagai persoalan hidup sehari-hari (banyak ilalang). Kita dipanggil untuk menekuni tugas-tugas yang sederhana yang dipercayakan kepada kita, menjalankan berbagai kegiatan rohani di dalam keluarga dan lingkungan dengan setia, serta membantu sesama dengan murah hati agar berkat Tuhan secara nyata dialami banyak orang.
atau
Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. (Mat 13:17)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih, terimakasih atas hidup yang Kauanugerahkan kepada kami, terlebih atas pengakuan terhadap diri kami sebagai sahabat meski kami sering berdosa. Kami mohon ampun atas langkah laku dan tindakan kami yang seringkali tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Hanya dengan melayani sesama, hidup akan bahagia dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya. Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan tetap tinggal untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka ditanamkan, dan nama mereka hidup terus turun-temurun. Bangsa-bangsa bercerita tentang kebijaksanaannya, dan pujian mereka diwartakan jemaah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
Akan tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, disenangi banyak orang, penuh sukacita dan damai. Demikianpun anak yang berbahagia itu, yang menjadi kebanggaan keluarga, tentu akan berbagi kebahagiaan dengan orangtua dan sanak keluarganya. Suasana seperti inilah yang kiranya dialami oleh St. Yoakim dan Ana, ketika melihat Maria, anak mereka, dipenuhi kasih karunia, sukacita, dan damai dari Allah sendiri.
Kebahagiaan Maria pun menular kepada kedua orangtuanya. Mereka berbahagia terlebih karena telah diberi anugerah untuk melihat, mendengar, mengetahui rahasia Kerajaan Allah yang kini sedang dinyatakan dalam diri Yesus, Putra Maria, cucu mereka. Kebahagiaan yang demikian ini amat ditegaskan Yesus: ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” apa yang dijanjikan Allah kepada manusia.
Kita pun akan disebut Yesus sebagai orang-orang yang berbahagia jika kita sanggup menemukan kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup kita, baik dalam suka maupun duka. Dengan berupaya menemukan maksud Allah di balik setiap peristiwa hidup kita, sesungguhnya kita mengangkat peristiwa tersebut, yang mungkin biasa-biasa saja, ke tingkat yang lebih tinggi, dan percayalah Allah akan mempermuliakan kita di dalam pekerjaan-pekerjaan itu. Kita akan disukai Tuhan karena selalu melibatkan Dia dalam hidup dan karya-karya kita.
Tuhan Yesus, aku ingin menjadi anak yang berbahagia, karena senantiasa dekat dengan-Mu. Semoga kebahagiaanku ini menular kepada sesamaku melalui pekerjaan-pekerjaanku yang baik. Amin.
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna
Orang tua SP Maria.
"Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar." (Mat 13:16)
Doa Renungan
Ya Tuhan, Engkau menghendaki sabda-Mu ditaburkan bagaikan biji gandum di ladang, yang menghasilkan buah yang baik. Ajarilah kami untuk selalu memelihara rahmat yang Engkau berikan kepada kami. Semoga rahmat itu kami gunakan pada hari ini untuk menaburkan benih-benih yang baik sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Keluaran (33:7-11;34:5b-9.28)
"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka."
Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu. Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana. Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, "Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat." Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu." Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 103:6-13)
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuangnya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Perumpamaan mengenai orang menaburkan benih baik di tengah lalang menjadi sebagaimana dikisahkan dalam bacaan Injil hari ini menjadi lebih hidup di dalam gambaran keluarga Yoakim dan Anna. Benih iman dan kebaikan bertumbuh di tengah berbagai persoalan hidup sehari-hari (banyak ilalang). Kita dipanggil untuk menekuni tugas-tugas yang sederhana yang dipercayakan kepada kita, menjalankan berbagai kegiatan rohani di dalam keluarga dan lingkungan dengan setia, serta membantu sesama dengan murah hati agar berkat Tuhan secara nyata dialami banyak orang.
Inspirasi Batin 2011
atau
Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. (Mat 13:17)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih, terimakasih atas hidup yang Kauanugerahkan kepada kami, terlebih atas pengakuan terhadap diri kami sebagai sahabat meski kami sering berdosa. Kami mohon ampun atas langkah laku dan tindakan kami yang seringkali tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Hanya dengan melayani sesama, hidup akan bahagia dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya. Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan tetap tinggal untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka ditanamkan, dan nama mereka hidup terus turun-temurun. Bangsa-bangsa bercerita tentang kebijaksanaannya, dan pujian mereka diwartakan jemaah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya: "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
Akan tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, disenangi banyak orang, penuh sukacita dan damai. Demikianpun anak yang berbahagia itu, yang menjadi kebanggaan keluarga, tentu akan berbagi kebahagiaan dengan orangtua dan sanak keluarganya. Suasana seperti inilah yang kiranya dialami oleh St. Yoakim dan Ana, ketika melihat Maria, anak mereka, dipenuhi kasih karunia, sukacita, dan damai dari Allah sendiri.
Kebahagiaan Maria pun menular kepada kedua orangtuanya. Mereka berbahagia terlebih karena telah diberi anugerah untuk melihat, mendengar, mengetahui rahasia Kerajaan Allah yang kini sedang dinyatakan dalam diri Yesus, Putra Maria, cucu mereka. Kebahagiaan yang demikian ini amat ditegaskan Yesus: ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” apa yang dijanjikan Allah kepada manusia.
Kita pun akan disebut Yesus sebagai orang-orang yang berbahagia jika kita sanggup menemukan kehendak Allah dalam setiap peristiwa hidup kita, baik dalam suka maupun duka. Dengan berupaya menemukan maksud Allah di balik setiap peristiwa hidup kita, sesungguhnya kita mengangkat peristiwa tersebut, yang mungkin biasa-biasa saja, ke tingkat yang lebih tinggi, dan percayalah Allah akan mempermuliakan kita di dalam pekerjaan-pekerjaan itu. Kita akan disukai Tuhan karena selalu melibatkan Dia dalam hidup dan karya-karya kita.
Tuhan Yesus, aku ingin menjadi anak yang berbahagia, karena senantiasa dekat dengan-Mu. Semoga kebahagiaanku ini menular kepada sesamaku melalui pekerjaan-pekerjaanku yang baik. Amin.
Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian