Senin, 04 Juli 2011 Hari Biasa Pekan XIV

Senin, 04 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: teguhkanlah hatimu, hai anakku dan imanmu telah menyelamatkan engkau." (Mat 9:22)

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yakub mempunyai pengalaman religius mengesankan di Betel, yang menunjukkan kesucian tempat tersebut. Dalam mimpi, ia melihat suatu tangga yang membentang dari bumi sampai ke langit. Ia mengenalinya sebagai pintu gerbang surga. Yakub lalu mendirikan sebuah tugu peringatan yang akan menjadi rumah Allah.


Pembacaan dari Kitab Kejadian (28:10-22a)

"Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda."

Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga." Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab; R:10)

1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, "Aku akan menyertai dia dalam kesesakan."

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.


Iman kepercayaan yang luar biasa besar telah ditunjukkan dalam kisah kebangkitan anak perempuan kepala rumah ibadat dan penyembuhan wanita dari sakit pendarahan. Kepala rumah ibadat itu sebenarnya tahu bahwa anaknya sudah meninggal, tetapi ia tetap percaya bahwa Yesus dapat mengembalikan hidupnya. Sedangkan wanita yang sakit pendarahan, dari kedalaman hatinya ia berkata asal menjamah jubah-Nya ia akan sembuh.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:18-26)

"Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup."

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita tentu senang apabila mendapat hadiah doorprize. Ya namanya juga nasib yang lagi beruntung. Barangkali cuma mempunyai satu karcis saja, ternyata nomor karcis kita cocok dengan hasil undian door prize. Itulah karunia atau pemberian tanpa diminta. Tetapi itu bisa terjadi sungguh-sungguh.

Injil hari ini tidak berbicara mengenai door prize. Tetapi penyembuhan atau mukjizat yang terjadi pada dua orang itu, yaitu anak perempuan dari kepala rumah ibadat yang dihidupkan dan wanita yang dua belas tahun sakit pendarahan, sama-sama karunia dari Tuhan Yesus. Yang menarik, wanita yang sakit pendarahan itu memang memohon dan percaya kepada Yesus yang akan dapat menyembuhkan; sedangkan anak perempuan yang baru saja meninggal dihidupkan oleh Yesus karena permohonan bapaknya, yakni kepala rumah ibadat. Entah dimohonkan sendiri ataupun dimohonkan oleh orang lain, Tuhan Yesus mau mengabulkan doa permohonan tersebut. Si anak perempuan telah mati, tentu juga tidak dapat memohon sendiri kepada Yesus. Tetapi, berkat doa permohonan bapaknya si kepala rumah ibadat, Yesus datang dan membangkitkan anak perempuan itu kembali.

Marilah kita bertekun dengan doa permohonan. Kita dapat berdoa kepada Tuhan untuk memohon suatu keperluan pribadi atau diri sendiri, tetapi juga dapat memohonkan bagi keperluan orang lain. Inilah pentingnya mendoakan sesama kita, mendoakan orang lain. Barangkali kita terlalu banyak berdoa untuk diri sendiri. Marilah pada hari ini kita memulai habitus baru: suka berlama-lama untuk mendoakan orang lain. Sebaliknya orang lain itu bukan sekadar istri, suami, anak, atau kerabat atau juga teman atau sahabat sendiri saja, tetapi marilah juga orang-orang yang mungkin tidak kenal tetapi memerlukan doa kita. Mereka itu dapat orang-orang miskin di pinggir jalan itu, orang-orang yang terkena musibah bencana alam, orang-orang yang sedang menjadi pengangguran, dan sebagainya

Tuhan Yesus, banyak hal aku menjadi jauh dari-Mu. Bantulah aku agar dapat melihat peneguhan-peneguhan yang Engkau berikan lewat kesetiaan-Mu menjagai aku sehingga aku tetap menjadi satu dengan-Mu. Amin.

RUAH, E. Martasudjita, Pr -- Inspirasi Batin 2011

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy