Bacaan Harian 22-28 Agustus 2011
Senin, 22 Agustus: Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria Ratu (P).
1Tes 1:2b-5.8b-10; Mzm 149:1-6a.9b; Mat 23:13-22.
Hidup seorang Kristen seyogyanya mampu memancarkan kasih Allah dan mengantar orang lain kepada Allah. Bukan malah sebaliknya, menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengalami Allah.
Selasa, 23 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 2:1-8; Mzm 139:1-6; Mat 23:23-26.
Orang Farisi dan ahli Taurat begitu mementingkan peraturan dan tampak lahiriah, tetapi hati mereka tidak melekat pada tujuan yang sesungguhnya dari perbuatan itu. Yesus justru mementingkan apa yang sesungguhnya ada di hati, bukan tampak luar.
Rabu, 24 Agustus: Pesta St. Bartolomeus, Rasul (M).
Why 21:9b-14; Mzm 145:10-13ab.17-18; Yoh 1:45-51.
Semua manusia pasti mengalami kesedihan dan kesakitan kalau dihina. Yang paling menyakitkan adalah dihina oleh orang yang kita cintai. Tetapi kalau kita tengok ke dalam, tanpa sadar kita mungkin sering menghina orang-orang yang kita cintai, entah dengan kata, sikap atau tindakan. Mungkin itu adalah keluarga kita sendiri. Luka yang kita timbulkan tampaknya perlu pula kita usahakan untuk kita sembuhkan.
Kamis, 25 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 3:7-13; Mzm 90:3-4.12-14.17; Mat 24:42-51.
Yesus mengingatkan kita untuk siap sedia, yaitu hidup dalam Terang. Orang yang didapati selalu siap sedia akan mendapat kepercayaan lebih. Hal itu nampak dalam setiap kata, sikap, dan perbuatan kita di manapun kita berada: di rumah, di lingkungan sekitar, di lingkungan gereja, ataupun di tempat kerja.
Jumat, 26 Agustus : Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 4:1-8; Mzm 97:1.2b.5-6.10-12; Mat 25:1-13.
Kita diingatkan untuk menjadi ’gadis-gadis bijaksana’ yang selalu mengisi ’pelita diri’ dengan ’minyak’ yang dapat menghasilkan terang. Tanpa ’minyak’ itu, kita sama dengan gadis-gadis bodoh yang lalai mempersiapkan diri menyambut tuannya. Sudahkah hari-hari kita disi dengan ’minyak’ supaya hidup kita selalu terang dan siaga?
Sabtu, 27 Agustus 2011: Peringatan Wajib Sta. Monika (P).
1Tes 4:9-11; Mzm 98:1.7-9; Luk 7:1-17.
Iman perwira Romawi ini sangat luar biasa. Ketika hambanya sakit keras, Ia menyuruh utusannya untuk datang kepada Yesus untuk memohon belas kasihan-Nya. Saat Yesus ingin datang ke rumahnya, ia malah menyuruh utusan lain untuk berkata kepada Yesus supaya tak usah datang ke rumahnya, tetapi bersabdalah saja maka hambanya akan sembuh. Perwira Romawi ini, meskipun dianggap sebagai bagian dari bangsa kafir, ternyata sungguh percaya akan kuasa sabda Yesus. Nah, apakah kita yang mengaku sebagai murid-murid-Nya juga percaya akan kuasa sabda Yesus Tuhan kita?
Minggu, 28 Agustus : Hari Minggu Biasa Pekan XXII (H).
Yer 20:7-9; Mzm 63:2-6.8-9; Rm 12:1-12; Mat 16:21-27.
Sama seperti Petrus, kita juga sering lebih berkutat dengan apa yang kita pikirkan daripada apa yang Allah pikirkan. Mengikuti pikiran Allah memang tidak mudah. Hal ini membutuhkan pengenalan yang lebih dalam terhadap-Nya. Kalau tidak, hidup kita cenderung hanya digerakkan oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Semoga kita mengerti, mengapa Yesus menegur Petrus: ”Enyahlah Iblis!”
Senin, 22 Agustus: Peringatan Wajib Sta. Perawan Maria Ratu (P).
1Tes 1:2b-5.8b-10; Mzm 149:1-6a.9b; Mat 23:13-22.
Hidup seorang Kristen seyogyanya mampu memancarkan kasih Allah dan mengantar orang lain kepada Allah. Bukan malah sebaliknya, menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengalami Allah.
Selasa, 23 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 2:1-8; Mzm 139:1-6; Mat 23:23-26.
Orang Farisi dan ahli Taurat begitu mementingkan peraturan dan tampak lahiriah, tetapi hati mereka tidak melekat pada tujuan yang sesungguhnya dari perbuatan itu. Yesus justru mementingkan apa yang sesungguhnya ada di hati, bukan tampak luar.
Rabu, 24 Agustus: Pesta St. Bartolomeus, Rasul (M).
Why 21:9b-14; Mzm 145:10-13ab.17-18; Yoh 1:45-51.
Semua manusia pasti mengalami kesedihan dan kesakitan kalau dihina. Yang paling menyakitkan adalah dihina oleh orang yang kita cintai. Tetapi kalau kita tengok ke dalam, tanpa sadar kita mungkin sering menghina orang-orang yang kita cintai, entah dengan kata, sikap atau tindakan. Mungkin itu adalah keluarga kita sendiri. Luka yang kita timbulkan tampaknya perlu pula kita usahakan untuk kita sembuhkan.
Kamis, 25 Agustus: Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 3:7-13; Mzm 90:3-4.12-14.17; Mat 24:42-51.
Yesus mengingatkan kita untuk siap sedia, yaitu hidup dalam Terang. Orang yang didapati selalu siap sedia akan mendapat kepercayaan lebih. Hal itu nampak dalam setiap kata, sikap, dan perbuatan kita di manapun kita berada: di rumah, di lingkungan sekitar, di lingkungan gereja, ataupun di tempat kerja.
Jumat, 26 Agustus : Hari Biasa Pekan XXI (H).
1Tes 4:1-8; Mzm 97:1.2b.5-6.10-12; Mat 25:1-13.
Kita diingatkan untuk menjadi ’gadis-gadis bijaksana’ yang selalu mengisi ’pelita diri’ dengan ’minyak’ yang dapat menghasilkan terang. Tanpa ’minyak’ itu, kita sama dengan gadis-gadis bodoh yang lalai mempersiapkan diri menyambut tuannya. Sudahkah hari-hari kita disi dengan ’minyak’ supaya hidup kita selalu terang dan siaga?
Sabtu, 27 Agustus 2011: Peringatan Wajib Sta. Monika (P).
1Tes 4:9-11; Mzm 98:1.7-9; Luk 7:1-17.
Iman perwira Romawi ini sangat luar biasa. Ketika hambanya sakit keras, Ia menyuruh utusannya untuk datang kepada Yesus untuk memohon belas kasihan-Nya. Saat Yesus ingin datang ke rumahnya, ia malah menyuruh utusan lain untuk berkata kepada Yesus supaya tak usah datang ke rumahnya, tetapi bersabdalah saja maka hambanya akan sembuh. Perwira Romawi ini, meskipun dianggap sebagai bagian dari bangsa kafir, ternyata sungguh percaya akan kuasa sabda Yesus. Nah, apakah kita yang mengaku sebagai murid-murid-Nya juga percaya akan kuasa sabda Yesus Tuhan kita?
Minggu, 28 Agustus : Hari Minggu Biasa Pekan XXII (H).
Yer 20:7-9; Mzm 63:2-6.8-9; Rm 12:1-12; Mat 16:21-27.
Sama seperti Petrus, kita juga sering lebih berkutat dengan apa yang kita pikirkan daripada apa yang Allah pikirkan. Mengikuti pikiran Allah memang tidak mudah. Hal ini membutuhkan pengenalan yang lebih dalam terhadap-Nya. Kalau tidak, hidup kita cenderung hanya digerakkan oleh pikiran-pikiran kita sendiri. Semoga kita mengerti, mengapa Yesus menegur Petrus: ”Enyahlah Iblis!”