TENANGLAH!! AKULAH INI. JANGAN TAKUT
Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?
Suatu ketika dalam remang remang terang bulan, teman saya menghadang beberapa gadis yang mau sembahyang ke Goa Maria. Di tengah bulakan, seorang teman tadi sudah mengenakan pakaian pocong dan sembunyi di rerimbunan tanaman jagung, sementara dia meloncat dan berbaring persis di depan gadis-gadis tersebut. Seorang gadis sungguh jatuh terkulai dan rebah karena ketakutan. Sampai beberapa lama baru sedikit tersadar dan mulai bisa berbicara dan marah begitu besar setelah tahu bahwa temannya yang melakukan hal tersebut. Beberapa temannya coba menghibur dan menguatkan pengalamannya, bahwa itu bohong. Tetapi yang pasti bahwa ketakutan si gadis itu bukan bohong dan dia sungguh shock.
Ketakutan yang mendalam ternyata sungguh melumpuhkan seluruh syaraf dan akal sehat, maupun segala sensor akal budi kita. Tanpa kecuali ketakutan karena apa atau siapapun akan membuat kita lumpuh total tak berdaya dan tak dapat berkembang dengan semestinya atau sewajarnya. Tidak jarang kita juga begitu takut menghadapi gelombang kehidupan kita yang akan membuat kita tidak berani untuk mengayunkan kaki untuk melangkah maju maupun mundur.
Untuk itu Yesus menunjukkan beberapa hal yang penting dalam menyikapi kehidupan ini:
Pertama Doa: Doa adalah membuat penyadaran bahwa kita selalu bersama Allah, kita akan didukung Tuhan Allah, kalau kita selalu melakukan kehendak-Nya. Doa membuat kita juga semakin peka untuk memperhatikan kepentingan teman-teman dan orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Doa meningkatkan kepedulian dan dedikasi kita terhadap perutusan Allah.
Kedua Tenang dan Tidak Takut: Tenang dan tidak takut. Ketenangan atau keheningan batin dan rasa percaya diri dengan tidak takut, membuat segala sesuatu kita sandarkan kepada Allah yang menjadi jaminan hidup kita, sehingga tidak perlu cemas dan takut karena yakin Tuhan sebagai tumpuan seluruh perjuangan kita, sehingga kita menjadikan “Yesus andalanku”.
Ketiga, Datang Kepada Tuhan: Seorang anak kecil yang takut, dia cepat-cepat lari datang kepada ibunya atau bapaknya atau kakaknya, atau kakeknya; karena dia percaya bersama orang-orang ini merasa ada teman, ada yang akan membantu, ada yang siap untuk melindungi, merasa ada teman untuk pertimbangan dan meminta nasehat yang terbaik untuk menjadi selamat atau berhasil. Maka Yesus menawarkan undangan kepada para muridNya dengan mengatakan “ini Aku jangan takut” atau kepada Petrus “datanglah”
Keempat, Percaya dan Tidak Takut atau Bimbang: Percaya dan tidak bimbang atau ragu.Banyak kecelakaan terjadi karena orang tidak percaya, tidak yakin, penuh dengan keraguan dan kebimbangan, sehingga orang lain tidak bisa mengantisipasinya, akibatnya terjadilah tumburan (tabrakan) atau kecelakaan. Bahkan dalam kecelakaan karena tenggelam, karena orang yang ditolong begitu ragu maka dia justru memeluk yang menolong, sehingga yang menolongpun dibahayakan ikut tenggelam.Atau dia ragu berpegangan sehingga terlepas dan tersedot putaran, malah hilang dan mati. Ajakan Yesus cukup tegas dan jelas, dalam menghadapi badai gelombang kehidupan yang dahsyat.Kita harus datang kepada Allah dengan suatu keyakinan yang besar dan mantap serta membuang jauh-jauh segala bentuk keraguan dan kebimbangan. Segera datang kepadaNya jangan menunda, karena Yesus akan segera mengulurkan tangan-Nya untuk membantunya.Yesus selalu siap dengan sikap siap sedia “Akulah ini. Jangan takut”.
Selamat merenungkan.
Pastor Antonius Sumardi, SCJ