Senin, 08 Agustus 2011 Peringatan Wajib St. Dominikus Imam & Pendiri Ordo Pengkotbah

Senin, 08 Agustus 2011
Peringatan Wajib St. Dominikus
Imam & Pendiri Ordo Pengkotbah

Katakanlah kepada Allah bahwa engkau lebih baik mati seribu kali daripada berdosa satu kali saja. (St. Paulus dari Salib)


Antifon Pembuka (Mzm 131:9)

Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha agung dan perkasa, milik-Mulah alam raya, bumi dan seluruh isinya. Kauciptakan semuanya ini dengan penuh cinta dan keadilan. Ya Bapa, berkatilah tingkah laku dan sikap kami sepanjang hari ini agar tetap dengan penuh syukur mengingat dan mengagungkan Dikau sesuai dengan kehendak-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Allah memilih Israel menjadi bangsa terpilih. Bangsa yang dikasihi oleh Allah. Mereka akan menjadi bangsa yang besar bila mereka sungguh mengamalkan iman mereka. Setiap orang beriman selalu ditantang untuk mewujudkan imannya dalam perbuatan yang nyata.


Pembacaan dari Kitab Ulangan (10:12-22)

"Sunatlah hatimu. Tunjukkanlah kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu orang asing!"


Musa berkata kepada bangsa Israel, “Hai orang Israel, apakah sekarang yang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, dari pada kalian? Yang dituntut-Nya tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala peritah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaknya kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya. Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan. Allah yang agung, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing. Sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah. Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti yang telah kaulihat sendiri. Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)

1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu. 2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.

Mengikuti Yesus berarti menjalani kehidupan yang penuh perjuangan. Penderitaan, penolakan, bahkan kematian menjadi bagian dari kehidupan orang-orang yang mau mengikuti-Nya. Mereka harus mewujudkan kasih tanpa memberikan sandungan bagi orang lain.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:22-27)

"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."


Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Pajak dibayar untuk mendanai kepentingan umum. Namun, sudah menjadi bagian dari sejarah bahwa penggunaan atau pemberlakuannya acap diselewengkan. Dalam keadaan seperti itu, masih perlukah membayar pajak? Sulit untuk menjawabnya. Yesus sendiri berpesan kepada Petrus agar jangan menjadi batu sandungan.

Doa Malam

Bapa yang Maharahim, ampunilah kami yang kurang bersyukur atas cinta-Mu yang telah tercurah sepenuhnya atas kami; kami yang takut mewartakan kasih dan kebaikan-Mu. Padahal, St. Dominikus telah memberikan teladan kepada kami. Semoga karena kerahiman-Mu kami dapat beristirahat dan tidur dengan nyenyak. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy