Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus-Pujangga Gereja
Kata Yesus: ”Daud masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian,
lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal
roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Anak Manusia
adalah Tuhan atas hari Sabat”. -- (Luk 6 : 4 – 5)
Doa Renungan
Allah Bapa yang
mahakuasa dan kekal, segala makhluk hidup, yang hidup sementara waktu
saja, dan segala hasil karya tangan kami takkan bertahan selamanya.
Hanya kasih setia-Mu akan bertahan, cinta kasih-Mu yang tetap.
Dampingilah kami agar tetap bertahan dan dalam pergantian zaman
memperoleh hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah
sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:21-23)
"Allah telah mendamaikan kalian agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus dan tak bercela."
Saudara-saudara, kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan
pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya,
untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di
hadapan-Nya. Sebab itu
kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan
jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan
yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku
ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Allahlah penolongku.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17)
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
2. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu. Aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
2. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu. Aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Pada suatu hari Sabat, ketika
Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum
dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu
memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti
itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Hari Sabat adalah hari yang dianggap kudus oleh orang Yahudi. Pada hari Sabat, orang Yahudi libur dari kerja, dengan tujuan mengarahkan hati dan pikiran mereka khusus untuk beribadah kepada Tuhan. Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum bersama para muridNya. Mereka memetik bulir gandum dan memakannya. Beberapa orang Farisi yang melihat hal itu berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Mereka menganggap, memetik gandum adalah sebuah bentuk pekerjaan, yang sebetulnya tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar? Daud masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Saudara-saudari terkasih.
Menurut aturan, roti sajian hanya boleh dimakan oleh imam. Aturan tersebut dibuat manusia, agar mereka menghormati roti sajian, tidak sembarangan memperlakukan dan memakannya. Biasanya, Daud dan pengikutnya mematuhi aturan tersebut. Namun dalam situasi genting, yakni ketika mereka lapar dan tidak memungkinkan memperoleh makanan secara leluasa, dan mereka menghadapi roti sajian masih tersedia, karena mungkin imam belum memerlukan dan memakannya, maka Daud pun berpikir begini: "Aturan dibuat manusia untuk kebaikan manusia. Saat ini, manusia pengikutku sedang kelaparan. Maka baiklah jika roti sajian ini dimakan mereka untuk mengatasi kelaparan mereka". Dan Daud pun mengambil roti sajian, memakannya, dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya. Aturan dibuat untuk melayani pemenuhan kebutuhan manusia dengan baik, bukan sebaliknya, manusia melayani aturan.
Saudara-saudari terkasih.
Ada seorang istri yang jatuh cinta kepada pria lain yang bukan suaminya. Istri ini mengungkapkan rasa cintanya itu dengan terbuka, dalam bentuk kata-kata dan gerak gerik tubuh yang menggoda laki-laki yang dicintainya itu. Ternyata laki-laki itu pun jatuh cinta dengan perempuan yang sudah menjadi istri orang tersebut. Bagaikan gayung bersambut, cinta itu pun tumbuh berkembang makin kuat, mendorong pelakunya untuk terus berdekatan satu sama lain, bahkan jadi mengurangi perasaan kasih kepada pasangan hidup yang seharusnya. Mereka lalu berpikir untuk meresmikan hubungan terlarang itu ke jenjang pernikahan, dengan terlebih dahulu bercerai dengan pasangan yang sekarang. Mereka berpikir, daripada merasa tersiksa jika terus mempertahankan hubungan, atau merasa berdosa jika cinta terlarang tidak disahkan, maka lebih baik bercerai dan menikah kembali dengan yang lain. Betulkah demikian?
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Hari Sabat adalah hari yang dianggap kudus oleh orang Yahudi. Pada hari Sabat, orang Yahudi libur dari kerja, dengan tujuan mengarahkan hati dan pikiran mereka khusus untuk beribadah kepada Tuhan. Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum bersama para muridNya. Mereka memetik bulir gandum dan memakannya. Beberapa orang Farisi yang melihat hal itu berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" Mereka menganggap, memetik gandum adalah sebuah bentuk pekerjaan, yang sebetulnya tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar? Daud masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Saudara-saudari terkasih.
Menurut aturan, roti sajian hanya boleh dimakan oleh imam. Aturan tersebut dibuat manusia, agar mereka menghormati roti sajian, tidak sembarangan memperlakukan dan memakannya. Biasanya, Daud dan pengikutnya mematuhi aturan tersebut. Namun dalam situasi genting, yakni ketika mereka lapar dan tidak memungkinkan memperoleh makanan secara leluasa, dan mereka menghadapi roti sajian masih tersedia, karena mungkin imam belum memerlukan dan memakannya, maka Daud pun berpikir begini: "Aturan dibuat manusia untuk kebaikan manusia. Saat ini, manusia pengikutku sedang kelaparan. Maka baiklah jika roti sajian ini dimakan mereka untuk mengatasi kelaparan mereka". Dan Daud pun mengambil roti sajian, memakannya, dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya. Aturan dibuat untuk melayani pemenuhan kebutuhan manusia dengan baik, bukan sebaliknya, manusia melayani aturan.
Saudara-saudari terkasih.
Ada seorang istri yang jatuh cinta kepada pria lain yang bukan suaminya. Istri ini mengungkapkan rasa cintanya itu dengan terbuka, dalam bentuk kata-kata dan gerak gerik tubuh yang menggoda laki-laki yang dicintainya itu. Ternyata laki-laki itu pun jatuh cinta dengan perempuan yang sudah menjadi istri orang tersebut. Bagaikan gayung bersambut, cinta itu pun tumbuh berkembang makin kuat, mendorong pelakunya untuk terus berdekatan satu sama lain, bahkan jadi mengurangi perasaan kasih kepada pasangan hidup yang seharusnya. Mereka lalu berpikir untuk meresmikan hubungan terlarang itu ke jenjang pernikahan, dengan terlebih dahulu bercerai dengan pasangan yang sekarang. Mereka berpikir, daripada merasa tersiksa jika terus mempertahankan hubungan, atau merasa berdosa jika cinta terlarang tidak disahkan, maka lebih baik bercerai dan menikah kembali dengan yang lain. Betulkah demikian?
Saudara-saudari terkasih.
Memang betul, aturan dibuat oleh manusia. Tapi itu bukan berarti
manusia berkuasa untuk seenaknya mengubah aturan sewaktu-waktu.
Meremehkan aturan dan menggantinya sesuka hati akan mengacaukan
kehidupan bersama. Sesungguhnya, aturan dibuat untuk kebaikan manusia.
Aturan dibuat berdasarkan pemikiran yang mendalam. Aturan yang berlaku
turun temurun biasanya sudah terbukti khasiatnya. Misalnya, aturan
mengenai komitmen perkawinan dan menolak perceraian. Oleh karena itu,
manusia sebaiknya menghargai dan mematuhi aturan tersebut. Tapi kata
Yesus, Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat? Yesus banyak
mengabaikan aturan dan bertindak sendiri. Ia bahkan memperbaharui
aturan. Atau tidak usah Yesus, Daud saja melanggar aturan dengan
memakan roti sajian?! Yesus dan Daud boleh menjadi tuan atas aturan.
Hanya orang yang bijaksana, yakni orang yang sudah bersatu dengan Allah
seperti Yesus, yang mampu berpikir dengan tepat, menghargai aturan dan
mematuhi aturan, namun sekaligus menjadi tuan atas aturan, sehingga
mampu mengubah atau memperbaharuinya jika diperlukan.
REFLEKSI:
Apakah aku patuh pada aturan? Apakah aku merasa tertekan dan melanggar aturan? Apakah aku diperbudak aturan?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau sudah menunjukkan kepada kami,
bagaimana kami harus bersikap dalam hidup. Engkau menghargai dan
mematuhi aturan. Karena Engkau adalah tuan yang membuat dan
melaksanakannya. Di kala terjadi pertentangan, Engkau mengutamakan
hukum cinta kasih, ya Yesus doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu
Tuhan dan Penyelamat kami. Amin
LUMEN NO : 6968
Renungan Lumen Indonesia