Sabtu, 10 September 2011
Hari Biasa Pekan XXIII
LANDASAN HIDUP UMAT BERIMAN
Kata Yesus : ”Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." (Luk 6:49)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahamurah, bukalah hati kami, agar dapat menangkap sabda-Mu, sehingga karena dikuatkan oleh Roh-mu kami mampu melaksanakan tugas cinta kasih dengan nyata. Jadikanlah kami pelaksana-pelaksana sabda-Mu berkat semangat persaudaraan dan pertobatan. Maka akan terwujudlah kiranya kerajaan-mu di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:15-17)
Saudaraku terkasih, perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
Hari Biasa Pekan XXIII
LANDASAN HIDUP UMAT BERIMAN
Kata Yesus : ”Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." (Luk 6:49)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahamurah, bukalah hati kami, agar dapat menangkap sabda-Mu, sehingga karena dikuatkan oleh Roh-mu kami mampu melaksanakan tugas cinta kasih dengan nyata. Jadikanlah kami pelaksana-pelaksana sabda-Mu berkat semangat persaudaraan dan pertobatan. Maka akan terwujudlah kiranya kerajaan-mu di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:15-17)
"Kristus datang di dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 113:1b-2.3-4.5.6.7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 113:1b-2.3-4.5.6.7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:43-49)
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Yesus menggambarkan hidup manusia dengan sebuah rumah atau gedung. Orang yang ahli dalam membangun rumah atau gedung tahu persis bagaimana cara membangun rumah yang baik dan kuat. Rumah yang kuat dan kokoh tentu harus memiliki fondasi atau landasan yang kuat. Selain landasan yang kuat juga pemilihan bahan-bahan bangunan yang bai dan bermutu. Sebab pemilihan bahan-bahan bangunan yang baik dan bermutu akan menentukan daya tahan sebuah rumah. Jika landasan suatu rumah kuat dan kokoh maka rumah tersebut tidak mudah roboh. Sebaliknya jika suatu rumah tidak memiliki landasan yang kuat dan kokoh maka rumah tersebut akan cepat rubuh. Dalam peristiwa gempa bumi atau tsunami seperti yang terjadi di Indonesia atau di Jepang, hanya sedikit rumah yang tetap kokoh dan tidak runtuh. Ketika gempa bumi dan tsunami datang maka rumah yang landasannya tidak kuat akan mudah runtuh dan rusak.
Saudara-saudari terkasih,
Hidup manusia ibarat sebuah rumah. Yesus bersabda: "Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." Jadi rumah yang didirikan di atas dasar batu ialah manusia yang setia dan melakukan perintah Tuhan. Tuhan menyertai mereka. Sedangkan rumah yang didirikan di atas dasar pasir adalah orang yang tidak setia dan tidak melakukan perintah Tuhan.
Saudara-saudari terkasih,
Banyak contoh dalam kehidupan kita tentang orang yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Seperti yang dialami oleh keluarga pak Andy. Pak Andy berasal dari sebuah daerah lalu pindah ke sebuah kota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Setelah tiba dan hidup di kota, pak Andy bersama istri dan seorang anaknya menyewa sebuah rumah kecil. Maklum mereka tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli rumah. Mereka hanya bisa mengotrak rumah kecil yang dibayar per bulan. Sebab uang gaji bulanan pak Andy sangat kecil. Untuk keperluan sehari-hari mereka harus rela hidup sederhana dan makan serta minum apa adanya. Namun pak Andy pantang menyerah. Dia bekerja keras dari hari ke hari agar istri dan anaknya bisa hidup bahagia. Apalagi pak Andy melihat banyak teman-temanya yang sudah memiliki mobil dan rumah yang mewah. Pak Andy pun berharap dan berdoa agar dia juga bisa memiliki rumah sendiri dan mobil pribadi. Lama-kelamaan gaji pak Andy naik. Singkat cerita, pak Andy menjadi orang kaya.
Saudara-saudari terkasih,
Pak Andy bangga dan senang karena dalam waktu singkat dia bisa menjadi kaya. Istri dan anaknya hidup bahagia. Apa saja yang mereka butuhkan bisa dibeli. Berbeda dengan nasib pak Budi yang juga satu kampung dengan pak Andy. Pak Budi tetap hidup sederhana. Padahal pak Budi sudah bekerja keras bertahun-tahun. Tetapi gajinya naik sedikit sekali. Sampai suatu hari pak Budi berkunjung ke rumah pak Andy untuk belajar bagaimana menjadi orang sukses. Namun pak Budi kecewa sebab pak Andy tidak mau membagikan rahasia kesuksesannya. Beberapa hari kemudian pak Budi kaget saat membaca koran. Di koran yang pak Budi baca terdapat gambar dan berita dengan judul : "Pak Andy di Tangkap Polisi". Pak Budi setelah membaca berita itu, pak Budi baru tahu bahwa selama ini pak Andy memperoleh harta dengan cara memeras dan menipu orang lain. Melihat apa yang dialami temannya, Pak Budi pada akhirnya sadar bahwa hidup manusia harus dilandasi oleh hal-hal baik dan benar.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah membangun hidupku atas dasar hal-hal yang baik atau atas dasar hal-hal yang tidak baik?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar kami membangun hidup di atas dasar batu dengan cara melakukan hal-hal yang baik dan benar. Jauhkan kami dari kecenderungan membangun hidup di atas dasar pasir dengan cara hidup yang tidak jujur, korupsi, menipu dan serakah. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:43-49)
"Mengapa kalian berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan?"
Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Yesus menggambarkan hidup manusia dengan sebuah rumah atau gedung. Orang yang ahli dalam membangun rumah atau gedung tahu persis bagaimana cara membangun rumah yang baik dan kuat. Rumah yang kuat dan kokoh tentu harus memiliki fondasi atau landasan yang kuat. Selain landasan yang kuat juga pemilihan bahan-bahan bangunan yang bai dan bermutu. Sebab pemilihan bahan-bahan bangunan yang baik dan bermutu akan menentukan daya tahan sebuah rumah. Jika landasan suatu rumah kuat dan kokoh maka rumah tersebut tidak mudah roboh. Sebaliknya jika suatu rumah tidak memiliki landasan yang kuat dan kokoh maka rumah tersebut akan cepat rubuh. Dalam peristiwa gempa bumi atau tsunami seperti yang terjadi di Indonesia atau di Jepang, hanya sedikit rumah yang tetap kokoh dan tidak runtuh. Ketika gempa bumi dan tsunami datang maka rumah yang landasannya tidak kuat akan mudah runtuh dan rusak.
Saudara-saudari terkasih,
Hidup manusia ibarat sebuah rumah. Yesus bersabda: "Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." Jadi rumah yang didirikan di atas dasar batu ialah manusia yang setia dan melakukan perintah Tuhan. Tuhan menyertai mereka. Sedangkan rumah yang didirikan di atas dasar pasir adalah orang yang tidak setia dan tidak melakukan perintah Tuhan.
Saudara-saudari terkasih,
Banyak contoh dalam kehidupan kita tentang orang yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Seperti yang dialami oleh keluarga pak Andy. Pak Andy berasal dari sebuah daerah lalu pindah ke sebuah kota untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Setelah tiba dan hidup di kota, pak Andy bersama istri dan seorang anaknya menyewa sebuah rumah kecil. Maklum mereka tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli rumah. Mereka hanya bisa mengotrak rumah kecil yang dibayar per bulan. Sebab uang gaji bulanan pak Andy sangat kecil. Untuk keperluan sehari-hari mereka harus rela hidup sederhana dan makan serta minum apa adanya. Namun pak Andy pantang menyerah. Dia bekerja keras dari hari ke hari agar istri dan anaknya bisa hidup bahagia. Apalagi pak Andy melihat banyak teman-temanya yang sudah memiliki mobil dan rumah yang mewah. Pak Andy pun berharap dan berdoa agar dia juga bisa memiliki rumah sendiri dan mobil pribadi. Lama-kelamaan gaji pak Andy naik. Singkat cerita, pak Andy menjadi orang kaya.
Saudara-saudari terkasih,
Pak Andy bangga dan senang karena dalam waktu singkat dia bisa menjadi kaya. Istri dan anaknya hidup bahagia. Apa saja yang mereka butuhkan bisa dibeli. Berbeda dengan nasib pak Budi yang juga satu kampung dengan pak Andy. Pak Budi tetap hidup sederhana. Padahal pak Budi sudah bekerja keras bertahun-tahun. Tetapi gajinya naik sedikit sekali. Sampai suatu hari pak Budi berkunjung ke rumah pak Andy untuk belajar bagaimana menjadi orang sukses. Namun pak Budi kecewa sebab pak Andy tidak mau membagikan rahasia kesuksesannya. Beberapa hari kemudian pak Budi kaget saat membaca koran. Di koran yang pak Budi baca terdapat gambar dan berita dengan judul : "Pak Andy di Tangkap Polisi". Pak Budi setelah membaca berita itu, pak Budi baru tahu bahwa selama ini pak Andy memperoleh harta dengan cara memeras dan menipu orang lain. Melihat apa yang dialami temannya, Pak Budi pada akhirnya sadar bahwa hidup manusia harus dilandasi oleh hal-hal baik dan benar.
REFLEKSI:
Apakah aku sudah membangun hidupku atas dasar hal-hal yang baik atau atas dasar hal-hal yang tidak baik?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki agar kami membangun hidup di atas dasar batu dengan cara melakukan hal-hal yang baik dan benar. Jauhkan kami dari kecenderungan membangun hidup di atas dasar pasir dengan cara hidup yang tidak jujur, korupsi, menipu dan serakah. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
LUMEN NO : 6975
Renungan Lumen 2000
Renungan Lumen 2000