Hari Biasa Pekan XXIII
BERANI MENGUNGKAP & MELAKUKAN
Lidah si penyebar fitnah adalah ulat yang mencemari bunga-bunga yang terindah dan di atasnya meninggalkan jejak kotorannya yang menjijikkan. (St. Yohanes M. Vianney)
Antifon Pembuka (Mzm 62:67)
Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang dan Dialah segala harapanku. Hanya Dialah pelindung dan penyelamatku. Dia pendukungku, aku takkan goyah.
Doa Pagi
Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau telah memberi kami teladan, tentang bagaimana caranya menolong orang. Kami mau berani seperti Engkau, yang tetap bertindak menolong, melakukan yang benar, meski Engkau dicemooh dan terancam bahaya. Ya Yesus...doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan penyelamat kami..Amin.
Aneh bin ajaib, menderita tetapi melakoninya dengan sukacita. Tetapi itulah yang dilakukan oleh Rasul Paulus. Nilai pengorbanan, martiria (melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu Jemaat) dan cinta akan Yesus memotivasi penderitaannya.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-2:3)
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kalian, dan melengkapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan sabda Allah kepada kalian, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orangnya yang kudus. Allah berkenan memberi tahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yakni: Kristus ada di antara kalian. Dialah harapan akan kemuliaan. Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan setiap orang dan mengajar mereka dengan segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kuperjuangkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dengan kuat dalam diriku. Saudara-saudara, aku ingin agar kalian tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan bagi kalian, bagi mereka yang di Laodikia dan bagi semuanya yang belum mengenal aku secara pribadi. Semoga hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan pengertian yang meyakinkan dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus. Dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 62:6-7.9)
1. Hanya pada Allah saja aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batu dan keselamatanku; hanya Dialah kota bentengku, aku tidak akan goyah.
2. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
Bait Pengantar Injil,
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi secara giat berusaha untuk memata-matai-Nya guna menemukan kesalahan-Nya. Pada zaman ini juga banyak orang yang memerhatikan hidup orang lain hanya untuk mencari kesalahannya dan kemudian menjadikan “obyek pewartaan” kepada orang lain. Murid Yesus yang sejati tidak demikian. Obyek pewartaannya adalah Yesus, bukan kejelekan orang lain.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tetaplah fokus pada tujuan yang benar. Kiranya itulah salah satu hal yang dapat kita petik dari Injil hari ini. Yesus diamat-amati oleh para penentang-Nya. Ia diawasi untuk dicari kesalahan-Nya. Yesus bergeming untuk tetap menyelamatkan orang. Apakah kita juga begitu terhadap sesama?
Doa Malam
Tuhan Yesus, terima kasih atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Sebagai manusia aku cenderung mengamat-amati sesamaku dan kemudian dengan mudah menghakiminya. Perbaruilah aku Tuhan, agar dengan pertolongan-Mu aku hidup dengan lebih baik lagi. Amin.