Kamis, 20 Oktober 2011 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 20 Oktober 2011
Hari Biasa Pekan XXIX

Alam semesta itu baik, karena diciptakan begitu indah --- St Atanasius


Antifon Pembuka

Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala

Doa Renungan

Tuhan, berkatilah jiwa dan raga kami agar kami kudus hingga akhir hidup kami dan tidak menjauhkan diri dari pada-Mu. Dampingilah senantiasa dalam usaha kami untuk mencapai kekudusan.


Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:19-23)

"Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah."

Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-angota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalain kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik daripadanya? Semuanya menyebabkan kalian sekrang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: 40:5)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)

"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus telah melemparkan api dan menghendaki api itu menyala. Api yang dimaksud adalah api kasih. Api tersebut adalah api semangat untuk mewartakan kabar gembira keselamatan. Inilah yang harus terus dinyalakan oleh pengikut-Nya dengan menjadi terang dalam dunia. Karena dunia menawarkan kegelapan, dalam rupa kebencian dan kesedihan. Dunia masih membutuhkan terang, karena kegelapan masih menguasainya.

Perhatikan di sekitar kita, banyak saudara-saudari kita yang masih menderita. Mereka adalah korban bencana, anak-anak muda yang terjerat narkoba, bayi-bayi yang lahir tanpa kasih sayang orang tua. Yesus meminta agar kita terus menyalakan api kasih-Nya, dalam rupa perhatian yang nyata pada sesama. Yesus menghendaki kita menjadi pewarta sukacita, bagi saudara-saudari kita yang masih berduka. Setitik api akan menjadi cahaya terang bagi dunia yang dirundung kedukaan.


Yesus, semoga aku terus menyalakan api kasih-Mu, menjadi penerang bagi mereka yang diliputi kegelapan.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy