| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 31 Oktober 2011 Hari Biasa Pekan XXXI

Senin, 31 Oktober 2011
Hari Biasa Pekan XXXI

“Cinta kasih hidup dari pengorbanan” (St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus)

Antifon Pembuka

Segala sesuatu berasal dari Allah tercipta oleh-Nya dan tertuju kepada-Nya. Bagi-Nya kemuliaan selama-lamanya.


Doa Pagi

Tuhan, kasih setia-Mu sungguh tak terhingga. Engkau justru menunjukkan kasih-Mu di kala kami berusaha berpaling dari-Mu dan menuruti kehendak kami sendiri. Terpujilah Engkau yang selalu bermurah hati kepada kami. Amin.

Adam dan Hawa tidak taat kepada kehendak Allah sehingga manusia ikut jatuh dalam dosa. Berkat ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa, manusia selamat. Hubungan manusia dengan Allah yang rusak karena dosa diperbaiki kembali. Karena pada dasarnya, Allah ingin manusia itu selamat dan bahagia. Maka, orang beriman yang taat akan mampu menyelamatkan sesamanya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:29-36)

"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."

Saudara-saudara, Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang kalian mendapat kemurahan karena orang-orang Israel tidak taat. Demikian pun sekarang mereka tidak taat, supaya memperoleh kemurahan berkat kemurahan yang telah kalian peroleh. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberi Allah sesuatu, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 69:30-31.33-34.36-37)

1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.

Kasih sejati itu tidak menuntut balasan jasa. Hal ini sangant sulit dilakukan, karena orang suka menerima balas budi dan pengakuan. Sebaliknya, Yesus mampu mengasihi manusia sampai sehabis-habisnya, walau manusia seringkali mengkhianati-Nya. Kasih sejati lebih suka memberi daripada menerima. Berbahagialah orang yang suka memberi tanpa pamrih.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)

"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."


Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Pamrih adalah suatu kecenderungan yang ada dalam diri manusia. Orang melakukan sesuatu karena ada maksud tersembunyi di baliknya. Mereka menantikan balasan dan imbalannya. Itulah cara hidup balas budi, politik dagang sapi. Di sini jelas maksudnya, orang diundang untuk bekerja tanpa pamrih, untuk melayani tanpa mengharapkan imbalan jasa. Itulah sebabnya Yesus menasihati para pendengar-Nya untuk berbuat baik kepada mereka yang tidak mampu memberikan sesuatu sebagai balasan, dan menyerahkan seluruh pembalasannya kepada Tuhan sendiri.

Doa Malam


Tumbuhkanlah dalam hati kami ya Yesus, rasa syukur atas segala kebaikan-Mu yang boleh kami alami sepanjang bulan Oktober ini. Semoga kami mampu berbuat baik dan menjadi saluran kasih dan kebaikan-Mu, tidak hanya pada sesama yang baik tetapi juga kepada sesama yang sungguh berkekurangan. Amin.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy