| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 15 November 2011 Hari Biasa Pekan XXXIII

Selasa, 15 November 2011
Hari Biasa Pekan XXXIII

MENCARI DAN MENYELAMATKAN YANG HILANG

Kata Yesus kepada Zakheus : ” Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”. (Luk 19:9-10 )

Antifon Pembuka

Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut, dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.

Doa Renungan

Ya Tuhan, tolonglah kami agar bisa bersikap jujur terhadap iman kami dan terhadap Engkau, manakala segala sesuatu terasa sulit bagi kami. Engkaulah Penolongku, ya Tuhan. Amin.


Pembacaan dari Kitab Kedua Makabe (2Mak 6:18-31)

"Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."

Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, "Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu." Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan.Ada pun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya, "Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan." Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang menopang aku.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.6- 7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya, "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Salah satu kisah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang menarik dan mudah diingat orang ialah kisah mengenai Zakheus. Zakheus adalah seorang pemungut cukai yang berbadan pendek. Zakheus jadi terkenal dan menjadi pusat perhatian orang karena usahanya memanjat pohon Ara untuk melihat Yesus. Yang paling menarik dalam cerita ini adalah Zakheus mau memanjat pohon, sesuatu yang biasanya dilakukan oleh anak kecil. Di daerah atau desa, bila seorang pejabat atau orang terkenal lewat di jalan raya dengan menggunakan mobil, maka anak-anak kecil biasanya berlari memanjat pohon yang ada di pinggi jalan raya. Anak-anak melakukan itu karena mereka kalah bersaing dengan orang yang lebih dewasa. Sementara jika mereka naik ke pohon, mereka dengan leluasa melihat pejabat atau tokoh yang lewat. Hal yang sama dilakukan Zakheus. Zakheus rela menanggung rasa malu sebab perbuatannya seperti anak kecil. Zakheus juga rela menanggung rasa malu sebab sebagai pemungut cukai dia sering dihina dan tidak dihargai.

Saudara-saudari terkasih,

Tindakan Yesus yang mau berbicara bahkan mau bertamu ke rumah Zakheus merupakan tindakan yang nekad dan berani. Sebab orang Israel menganggap Zakheus sebagai orang berdosa sehingga Zakheus dijauhi dan dianggap rendah. Orang yang berani bergaul dengan para pemungut cukai termasuk Zakheus juga akan dijauhi dan dianggap hina. Tetapi Yesus rela menanggung resiko atau akibat dari perbuatanNya. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepada Zakheus : "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Di sini Yesus menunjukkan Kasih Allah yang mau menyelamatkan manusia termasuk orang berdosa.

Saudara-saudari terkasih,

Kita sering menjumpai orang-orang yang dianggap berdosa oleh masyarakat. Kita memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi orang yang dianggap berdosa atau hina. Pertama, sikap manusia yang menjauhi orang-orang yang dianggap berdosa. Sikap menjauhi dan menghina orang berdosa merupakan sikap orang yang sombong. Orang yang bersikap sombong melihat dirinya suci dan baik. Padahal di dunia ini tidak ada orang yang suci dan baik. Yang ada adalah manusia yang berusaha untuk hidup suci dan berusaha menjadi baik. Kedua, sikap manusia yang mau bergaul dan bersahabat dengan orang berdosa. Sikap ini adalah cerminan dari perilaku manusia yang rendah hati. Manusia yang rendah hati mampu bergaul dan berteman dengan siapa saja termasuk orang berdosa. Orang yang rendah hati mampu melihat bahwa dirinya tidak luput dari dosa. Berbeda dengan orang sombong yang tidak mampu melihat bahwa dirinya bukan orang yang bebas dari dosa. Sikap orang yang rendah hati merupakan gambaran sikap Allah yang penuh kasih. Allah mengasihi manusia terutama orang berdosa.

Saudara-saudari terkasih,

Yesus datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Yesus mencari orang-orang berdosa yang dihina dan direndahkan oleh sesamanya. Orang-orang berdosa inilah yang justru membutuhkan keselamatan sebab hati mereka terbuka terhadap rahmat Allah. Berbeda dengan orang yang merasa dirinya benar dan suci sehingga menutup hatinya terhadap rahmat Allah. Dan Allah tidak mencari orang yang merasa dirinya benar dan suci. Sebab mereka tidak membutuhkan keselamatan. Yesus terkesan dengan sikap Zakheus yang mau merendahkan diri dan terbuka kepada Allah layaknya seorang anak kecil. Di sini Tuhan Yesus berusaha membebaskan setiap manusia dari segala dosa apabila manusia mampu bersikap terbuka terhadap Allah. Allah tidak akan pernah berhenti mengampuni setiap umat manusaia yang berdosa. Allah rindu agar manusia berdosa mengenal dan mengalami kasih-Nya. Sebab kasih Allah dapat mengubah manusia menjadi baik seperti yang dialami Zakheus. Dengan perubahan sikap kita yang mau bertobat, membuat rahmat Allah bekerja secara ajaib di dalam kehidupan kita.

REFLEKSI:

Apakah aku ikut mencari dan menyelamatkan sesama yang hilang ataukah kita hanya mencari keselamatan diri sendiri?

MARILAH KITA BERDOA:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas kasih dan kebaikan-Mu. Engkau datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan manusia berdosa yang menjauhkan diri daripadaMu. Ampunilah dosa dan perilaku kami yang menganggap diri benar dan suci dengan menganggap hina yang berdosa. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.



LUMEN NO : 7041 - Renungan Lumen Indonesia

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy