Hari Biasa Pekan I Adven
HORMAT KEPADA ALLAH
“Masa Adven ini adalah masa yang amat khusus. Ini adalah masa suci” (St. Karolus Boromeus)
Antifon Pembuka
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.
Doa Pagi
Bapa yang kekal, Engkau selalu membawa aku ke jalan hidup yang benar. Buatlah aku selalu hidup seturut tuntunan-Mu yang menyelamatkan. Berkatilah aku dalam menjalani masa Adven ini bersama anak-anak-Mu. Demi Yesus Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.
Dalam permulaan masa Adven ini, Yesaya mengajak kita untuk berjalan dalam terang Tuhan, yang berarti menjalin sikap damai dengan semua orang. Putera Amos ini memberikan alternatif yang patut diperhitungkan untuk menyambut kedatangan Anak Manusia. Menurut dia, salah satu ukuran Pengadilan Terakhir adalah sikap damai. Beriman berarti menjadi pendamai.
Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Atau
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Gaya hidup seorang perwira militer tidak perlu berubah bagi orang beriman. Perintah ‘satu kata’ memiliki kekuatan untuk melakukan komando. Jika seseorang mampu bersikap seperti seorang ‘bawahan militer’ di hadapan Allah, maka betapa dahsyat akibatnya! Yesus memujinya. Gereja mengangkat kata-kata perwira militer ini ke dalam doa liturgi, yang didoakan seluruh umat saat Hosti Kudus diangkat oleh imam. Ritus sesudah seruan ‘Anak Domba Allah’. Luar Biasa!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sebagai seorang militer, perwira yang dikisahkan dalam Injil hari ini tahu akan kekuatan perintah lisan dari sebuah pasukan yang baik. Dengan pengalaman itu, ia percaya bahwa kata-kata Yesus juga penuh kuasa untuk menyembuhkan hambanya. Memang kemudian terjadi, hambanya sembuh. Iman perwira kafir itu dipuji karena melampaui apa yang dijumpai Yesus di antara kaum pilihan Allah. Kata-kata Yesus memang penuh kuasa.
Doa Malam
Yesus yang baik, aku bersyukur atas teladan iman perwira yang kepercayaannya total kepada-Mu. Semoga aku juga dapat memiliki iman yang teguh seperti dia. Engkaulah tempat aku bersandar, ya Tuhan. Amin.