Mereka sangat bersukacita atas bimbingan Tuhan melalui bintang sehingga mereka menemukan Yesus yang mereka cari. Mereka lalu menyembah Yesus yang mereka ungkapkan dengan memberi persembahan kepada-Nya yang berupa emas, kemenyan, dan mur (Matius 2:11). Emas melambangkan pengakuan mereka bahwa Yesus Kristus merupakan hadiah yang sangat mahal dari Allah untuk manusia. Kemenyan melambangkan Imamat Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk mempersembahkan seluruh hidup-Nya bagi kemuliaan Allah Bapa dan keselamatan umat manusia. Mur menyimbolkan kematian Yesus yang merupakan jalan untuk menebus dosa umat manusia.
Hari Raya Penampakan Tuhan mempunyai makna rohani bagi kita dengan merenungkan simbol-simbol dalam Injil Matius 2:1-12. Pertama, kita semua, yang disimbolkan oleh tiga sarjana dari Timur, dipanggil untuk menemukan Yesus yang baru lahir. Kedua, Tuhan membimbing kita untuk menemukan Yesus sesuai dengan keadaan dan cara pikir kita, seperti para gembala melalui malaikat dan para sarjana dari Timur melalui bintang dan bahkan melalui orang yang bermaksud jahat (Herodes). Kebersihan hati dari dosa membuat kita mengenal bimbingan Tuhan itu. Keiga, setelah menemukan Yesus, kita hendaknya menyembah-Nya dengan mengakui Ia sebagai Juru Selamat yang disimbolkan dengan emas, kemanyan, dan mur. Keempat, pertemuan dengan Yesus hendaknya membuat hidup kita berubah, tidak seperti yang dulu, yang disimbolkan dengan ‘kembali melalui jalan lain’. Perubahan hidup itulah merupakan sukacita Natal yang kita bawa dalam kehidupan biasa/sehari-hari yang disimbolkan dengan dibongkarnya hiasan-hasan Natal. Karena itu, dalam penanggalan liturgi kita memasuki masa biasa setelah Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani). Tuhan memberkati!
Pastor Felix Supranto, SSCC
Sumber: Paroki Regina Caeli