Tujuan: Tubuh dan Darah yang kita terima dalam Ekaristi mempersatukan umat beriman yang beraneka-ragam; Kasih Kristus yang dicurahkan dalam Ekaristi menjadi dasar perutusan umat beriman yang satu itu untuk membangun persaudaraan dengan semua.
LATAR BELAKANG :
- Korintus adalah sebuah kota pelabuhan dengan berbagai persoalan sosial, politik, ekonomi dan budaya.
- Sebagai kota pelabuhan, di sana tinggallah orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda etnik, status sosial, aliran dan budaya.
- Akibatnya para pengikut Yesus pun beranekaragam/majemuk. Ada orang Yahudi, Yunani, ada budak dan ada juga orang merdeka yang menjadi bagian dari masyarakat Krointus sekaligus anggota jemaat (ayat 13).
- Pengaruh kehidupan sosial kemasyarakatan sangat besar dalam hidup berjemaat sebagai pengikut Yesus
- Maka dengan mengajarkan "Satu tubuh banyak anggota; satu Roh banyak karunia", Paulus ingin mengajarkan bahwa Roh sebagai kekuatan yang mempersatukan semua menjadi kesatuan tubuh, meskipun peran, tingkat kehidupan, dan karunia berbeda-beda.
- Sebelumnya, Paulus menegur kebiasaan perjamuan yang memecah-belah jemaat, sebab dalam perjamuan itu mereka yang tidak mempunyai apa-apa tersisihkan; akibatnya: ada yang lapar, ada yang 'mabuk' (1Kor 11: 17-22). Ini tidak tepat dengan semangat Ekaristi yang dikehendaki Yesus, yang seharusnya justru membangun persaudaraan dengan sesama melalui "berbagi"
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 12:12-31)
Saudara-saudara, karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAGIAN-BAGIAN TUBUH :
1. Tubuh hanya satu TETAPI bagiannya lebih dari satu.(ay.12)
2. Kaki (ay.15), Tangan (ay.15)Telinga (ay.16) Mata (ay.16)
3. Bagaimana dengan anggota tubuh yang lainnya ?
4. Semua mempunyai fungsi masing-masing.
5. Tidak ada bagian yang terpenting, yang ada adalah bagian penting.
ISI SEMANGAT PERSATUAN DARI PAULUS :
1. Sangat peduli dan sedih dengan situasi di Korintus yang terjadi perpecahan.
2. Satu Roh karena Pembaptisan (ay.13):
1. Bangsa : orang Yahudi, non Yahudi, Yunani, non Yunani,
2. Status : Budak, orang merdeka
3. Tubuh terdiri atas banyak anggota (ay.14), dan mempunyai fungsi dan tugas masing-masing yang berkaitan serta penting ~ kerjasama.
4. Bukan satu anggota satu tubuh TETAPI Satu tubuh dengan banyak anggota (ay.19-20)
5. Anggota tubuh paling lemah justru yang paling dibutuhkan (ay.22)
6. Antar anggota yang berbeda saling menghormati secara khusus (ay.24), memberi perhatian (ay.25)dan satu kesatuan ketika menderita atau bersuka cita (ay.26)
7. Penegasan Paulus : Kamu semua adalah tubuh Kristus karena semua adalah pengikut Kristus meski berbeda golongan, bangsa maupun kedudukan. (ay.27)
8. Allah menetapkan bagi jemaaatnya (ay.28) :
1. Para Rasul
2. Nabi
3. Pengajar
4. Mereka yang mendapat karunia mengadakan mukjizat, penyembuhan, melayani, memimpin, dan berbahasa roh.
PERTANYAAN PENDALAMAN :
1. Untuk membangun persaudaraan dan kebersamaan internal jemaat Korintus, Paulus meneguhkan dengan ajaran tentan "Analogi Tubuh". Apa yang mau ditekankan Paulus dengan ajaran itu? (lihat ayat 1 dan 2)
2. Menurut Paulus, bagaimana hubungan antar anggota-anggota tubuh itu? Lalu apa maknanya bagi kehidupan jemaat? (lihat ayat 14-20)
3. Dalam "Analogi Tubuh" ini, apa yang diungkapkan Paulus tentang anggota tubuh yang lemah, kurang terhormat, dan tidak elok? Lalu, apa artinya bagi kehidupan jemaat?
4. Dari ajaran Paulus tentang "satu tubuh, banyak anggota" ini, kita melihat pentingnya kesatuan anggota tubuh Kristus (Gereja) yang berbeda latar belakang dan fungsi, serta pentingnya kebersamaan dan persaudaraan antar anggota tubuh yang beragam itu. Dalam kaitan itu, bagaimana Ekaristi dapat menjadi dasar kesatuan umat dan sekaligus perutusan untuk membangun persaudaraan dengan sesama?
5. Mungkin dari antara Anda ada yang ingin berbagi pengalaman pribadi tentang Ekaristi yang menjadi dasar perutusan untuk membangun persaudaraan dengan sesama?(kesempatan sharing umat)
7. Marilah sekarang kita hening sejenak, mencoba meresapi pesan bacaan ini dan menanamkan tekad dalam diri kita untuk melakukan satu atau beberapa hal sederhana dalam hidup keluarga kita!(Hening- umat merenung sendiri untuk menanamkan niat. Kalau masih ada waktu bisa saja beberapa orang menceritakan "niat" itu)
(Setelah itu, umat diajak melanjutkan ibadat dengan mendaraskan Doa Umat)
KESIMPULAN :
1. Membangun persaudaraan dengan sesama harus didahului dari diri sendiri dan keluarga.
2. Ekaristi akan menjadi dasar kuat dalam “bersekutu” ketika kita menghayati benar peran Ekaristi yang sesering mungkin kita ikuti BUKAN karena rutinitas atau perintah Gereja namun karena KEBUTUHAN.
3. Persaudaraan dalam EKARISTI mampu menyemangati hidup kita sehari-hari karena berkat persatuan diri kita dengan Yesus Kristus dan di dalam persatuan jemaat Nya melalui Komuni.