Minggu, 25/12/2011 20:27 WIB
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
Vatikan - Paus Benediktus XVI berdoa untuk para korban kelaparan, banjir dan konflik di seluruh dunia. Hal itu disampaikannya dalam pesan Natal setelah sebuah bom meledak di dekat gereja di Nigeria.
"Mari kita beralih pandangan kita. Yang kita renungkan adalah keselamatan kita! Dia telah membawa pesan universal ke dunia untuk rekonsiliasi dan perdamaian," kata Paus kepada ribuan peziarah di Vatikan, seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/12/2011).
Paus mendesak masyarakat internasional untuk membantu mereka yang menderita kelaparan di Afrika dan mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Ia juga berharap Arab tahun ini bisa membantu untuk kepentingan bersama.
Ia juga berdoa bagi para korban banjir di Thailand dan Filipina yang mengalami kesulitan serius. Paus juga berharap ada peningkatan dialog di Myanmar dalam mengejar solusi bersama.
"Semoga Tuhan memberi pertolongan atas banyaknya konflik berdarah. Semoga Dia mengakhiri kekerasan di Suriah, di mana begitu banyak darah sudah ditumpahkan," ujarnya.
"Semoga dia memberikan semangat baru untuk semua elemen masyarakat di negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah karena mereka berusaha untuk memajukan kesejahteraan umum," tambah Paus.
Pada akhir pesannya, Paus menyuarakan salam Natal dalam 65 bahasa termasuk bahsa Aram, Islandia dan Samoa. "Tuhan adalah Juru selamat, kita adalah mereka yang dalam bahaya. Dia adalah dokter. Kita lemah," katanya kepada mereka.
Pada misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Paus juga menyesali konsumerisme saat musim libur kali ini. Ia meminta agar semua bersikap rendah hati dan penuh kesederhanaan.
"Yang terang lampu menyembunyikan misteri kerendahan hati Allah, yang pada gilirannya memanggil kita dengan kerendahan hati dan kesederhanaan,"lanjutnya.
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
Vatikan - Paus Benediktus XVI berdoa untuk para korban kelaparan, banjir dan konflik di seluruh dunia. Hal itu disampaikannya dalam pesan Natal setelah sebuah bom meledak di dekat gereja di Nigeria.
"Mari kita beralih pandangan kita. Yang kita renungkan adalah keselamatan kita! Dia telah membawa pesan universal ke dunia untuk rekonsiliasi dan perdamaian," kata Paus kepada ribuan peziarah di Vatikan, seperti dikutip dari AFP, Minggu (25/12/2011).
Paus mendesak masyarakat internasional untuk membantu mereka yang menderita kelaparan di Afrika dan mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Ia juga berharap Arab tahun ini bisa membantu untuk kepentingan bersama.
Ia juga berdoa bagi para korban banjir di Thailand dan Filipina yang mengalami kesulitan serius. Paus juga berharap ada peningkatan dialog di Myanmar dalam mengejar solusi bersama.
"Semoga Tuhan memberi pertolongan atas banyaknya konflik berdarah. Semoga Dia mengakhiri kekerasan di Suriah, di mana begitu banyak darah sudah ditumpahkan," ujarnya.
"Semoga dia memberikan semangat baru untuk semua elemen masyarakat di negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah karena mereka berusaha untuk memajukan kesejahteraan umum," tambah Paus.
Pada akhir pesannya, Paus menyuarakan salam Natal dalam 65 bahasa termasuk bahsa Aram, Islandia dan Samoa. "Tuhan adalah Juru selamat, kita adalah mereka yang dalam bahaya. Dia adalah dokter. Kita lemah," katanya kepada mereka.
Pada misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Paus juga menyesali konsumerisme saat musim libur kali ini. Ia meminta agar semua bersikap rendah hati dan penuh kesederhanaan.
"Yang terang lampu menyembunyikan misteri kerendahan hati Allah, yang pada gilirannya memanggil kita dengan kerendahan hati dan kesederhanaan,"lanjutnya.