Rumah Keluarga Kudus Di Basilika Loreto, Italia

Sejak abad 15 dan bahkan sebelumnya "Rumah Keluarga Kudus" yang kini berada di Loreto, kota kecil dekat pantai selatan Ancona Italia menjadi tempat suci yang amat dihormati. Basilika Loreto telah direnovasi dan direstorasi selama lebih dari seabad oleh pelbagai seniman terkenal agar pantas ditempati. Sebuah rumah kecil sederhana dari batu kemerahan serta kayu cedar dari Nazareth yang kini dilingkupi bangunan marmer berukir 31 kaki kali 13 kaki (Cupola Sangalo).

Sebuah altar berdiri di ujungnya, di bawah patung Perawan Maria dan bayi Yesus, kehitaman karena usia - dengan inskripsi Hic Verbum caro factum est (disini Firman menjadi daging). Dinding telanjang rumah tempat Keluarga Kudus berdiam, mendengar jawaban "Fiat mihi secundum verbum tuum (terjadilah padaku menurut perkataan-Mu) Perawan Maria.

Tradisi dan sejarah "Rumah Kudus" dimulai tahun 313, saat Konstantin Agung membangun basilika melingkupi Rumah Kudus Nazareth.

Sayang sekali serbuan pasukan Arab ke Tanah Suci dan kemudian pasukan Turki tahun 1091 menghancurkan banyak tempat suci Kristiani termasuk basilika ini. Untunglah Rumah Kudus masih utuh berdiri. Suatu basilika baru dibangun abad 12 untuk melindungi Rumah Kudus, namun basilika ini juga dihancurkan saat pasukan Muslim mengalahkan pasukan perang salib tahun 1263. Sekalipun Rumah Kudus tetap utuh, timbul kekhawatiran akan nasib rumah ini, apalagi ketika seluruh pasukan perang salib terusir dari Tanah Suci tahun 1291.

Pada 10 Mei 1291, Rumah Kudus Nazareth diam-diam diangkat dari fondasinya oleh para malaikat ke lapangan terpencil Dalmatia di suatu kota kecil Tersato (kini Croatia). Imam gereja St. George dari Tersatto, Alexander Georgevich kebingungan melihat kehadiran rumah ini, berdoa minta pencerahan. Bunda Maria yang muncul dalam mimpinya memastikan bahwa itu rumah keluarga kudus di Nazareth.

Sebagai bukti ia akan menyembuhkan imam ini dari sakit yang bertahun dideritanya. Segera setelah Alexander terbangun, ia disembuhkan. Namun pasukan Muslim menaklukkan Albania pada tahun 1294.

Pada 10 Desember 1294 Pkl. 03.00 pagi, para malaikat kembali membawa Rumah Kudus, namun kali ini disaksikan sejumlah gembala Tersato melewati laut Adriatik ke suatu tanah lapang Banderuola empat mil dari Recanati, Italia.

Begitu berita ini tersiar, ribuan orang datang berziarah serta memperoleh pelbagai keajaiban. Lebih dari 2000 santo, santa, beato dan pelbagai orang kudus telah berziarah kemari antara lain. St. Alphonsus Liguori, St. Frances Cabrini, St. Francis de Sales dan St. Theresia dari Lisieux.

St. Fransiscus Assisi yang telah berziarah ke Rumah Kudus di Nazareth dan pendiri biara di Sirolo, dekat Recanati telah meramalkan bahwa sebelum abad 13 berakhir suatu rumah yang akan dikunjungi seluruh dunia akan berada di sini - terbukti 10 Desember 1294.

Paus St. Martin V, Paus Paulus II dan Paus Pius IX disembuhkan secara ajaib dari sakit yang diderita setelah berdoa didepan Rumah Kudus. Juga sekitar 50 paus telah berziarah kemari dan memberikan testimoninya. Paus Johanes XXIII berdoa untuk mohon restu sebelum Konsili Vatikan II di Basilika Loreto, demikian pula raja Austria dan seluruh pasukannya sebelum kemenangan bersejarah sambil membawa rosario atas gabungan pasukan Turki di Lepanto tahun 1517.

Astronot Apollo 9 pun membawa medali Loreto dalam pendaratan ke bulan. Sekalipun kepercayaan akan Rumah Kudus di Loreto bukanlah dogma - sejarah, fakta dan tradisi kepercayaan tak terputus telah memberikan buktinya.

Demikian pula hasil penyelidikan pelbagai pihak tahun 1292, 1296, 1524. Penyelidikan pelbagai ahli arkeologi, penyelidikan dari Paus Clement VII (1524 - 1534) maupun Benediktus XIV (1748 - 1758) dan dalam 1871 oleh Professor Rati atas perintah kardinal Bertolini, maupun penyelidikan Paus Benediktus XV (1913 - 1922) yang mendapatkan Rumah Kudus tanpa landasan tak seluruhnya menempel di tanah, menetapkan 10 Desember sebagai pesta wajib di Italia.

Semua dokumen dan arsip di Tersato, Recanati dan Loreto juga menyatakan kebenarannya. Tetapi yang terpenting, mengikuti teladan Bunda Maria, apakah kita melalui perbuatan dan tingkah laku juga telah memberi fiat persetujuan atas Rumah Kudus dalam diri kita agar layak ditebus Yesus ?

(Sumber: Ansano Widagdyo, Ratu Damai 4, http://www.parokimbk.or.id/warta-minggu/artikel/19-12-2010/rumah-keluarga-kudus-di-basilika-loreto-italia/

Santa Casa di Loreto , The Catholic Encyclopedia vol. 13,
New York, Robert Appleton Company)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy