Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir
"Mereka yang murni hatinya adalah bait Roh Kudus." -- Sta. Lusia
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahamulia, Engkau menghendaki kami bagaikan domba yang merumput dan berbaring dengan tenang. Tuhan jagalah pintu bibir kami agar tidak berbicara bohong dan tidak mempergunakan lidah untuk menipu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)
Beginilah firman Tuhan, "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak memperdulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-ser, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang kedua." Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Para orang tua sering bercerita bahwa mendidik dan membesarkan anak sering mengandung misteri. Yang semula anak nakal ternyata akhirnya sukses dan jadi orang baik. Sebaliknya, yang semula manis ternyata akhirnya justru jatuh dalam narkoba dan masuk penjara. Mungkin seperti itu pula yang terjadi dalam perjalanan hidup kita yang sedang dididik oleh Tuhan sendiri. Yang menentukan adalah apakah kita terbuka untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan kita atau tidak.
Tuhan menawarkan berkat istimewa kepada Israel, tetapi banyak dari mereka menolaknya. Yesus menawarkan cinta-Nya, tetapi justru pelacur, pemungut cukai, dan orang-orang berdosa yang menyambutnya. Semua orang tentu melakukan kesalahan dalam hidupnya. Adalah bencana besar ketika orang menjadi yakin bahwa dirinya sudah sempurna dan tak perlu lagi belajar untuk menjadi lebih baik. Orang semacam ini tidak hanya menipu Tuhan dan sesamanya, tetapi juga dirinya sendiri.
Yesus, aku berseru kepada-Mu, dengarkanlah aku. Aku ingin memperbarui hidupku. Bentuklah hatiku agar dengan rendah hati belajar dari kesalahanku. Amin.