Hari Biasa Masa Natal
Berapa pun diambil, kekayaan-Nya tak pernah berkurang -- St Agustinus
Antifon Pembuka (Yes 9:2)
Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menyinari mereka yang tinggal di daerah naungan maut.
Doa Renungan
Tuhan, Engkau menghendaki agar aku melaksanakan kasih secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jauhkanlah diriku dari rasa iri dan dengki akan keberhasilah yang diperoleh sesama. Dampingilah aku agar berani dan penuh iman menghadapi situasi zaman ini. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21)
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:43-51)
Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sikap skeptis berupa rasa curiga, tidak mudah percaya dan bersikap hati-hati atas tindakan orang lain sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman-Nya, Yesus juga menghadapi sikap skeptis dari Natanael, yang bahkan memberi komentar sinis: ”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46). Tampaknya Natanael tidak menyukai Nazaret, tidak mau tahu tentang apa yang terjadi di sana dan tidak mau berhubungan dengan orang-orang di sana. Baginya tidak mungkin seorang Mesias datang dari kota kecil yang tidak terkenal.
Kita juga bisa tergoda mengikuti sikap Natanael, yakni menolak orang-orang lain atau mengambil jarak dari mereka, karena mereka berasal dari kalangan, suku, daerah atau posisi yang kita tidak sukai. Kadangkala menolak, meragukan atau tidak percaya akan kelebihan dan kemampuan orang lain. Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari si A atau si B, atau dari daerah atau suku C atau D?
Rekannya Filipus mengambil strategi yang lebih bijaksana, yakni mengundang Natanael untuk ”mari dan lihatlah!” (Yoh. 1:47), yakni untuk mengalami secara pribadi siapakah Yesus itu. Ketika berjumpa dengan Yesus secara langsung, Natanael menemukan dalam diri-Nya hal-hal yang melampaui harapan dan impiannya. Yesus mengetahui pemikiran dan kedalaman hatinya dan mewahyukan kepadanya keinginannya yang terdalam, yakni mengenal Dia secara pribadi. Yesus menghantar Natanael pada iman yang baru. Yesus juga menyukai sifat dan sikapnya yang penuh ketulusan dan tidak berpura-pura. ”Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh. 1:47).
Tuhan Yesus Kristus, berikanlah aku hati yang murni dan tulus, untuk semakin mengenal Engkau; jauhkanlah aku dari sikap berpura-pura dan munafik. Amin.