Rabu, 11 Januari 2012
Hari Biasa Pekan I
“Perasaan itu buruk, kalau cinta itu buruk, baik, kalau cinta itu baik” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)
Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.
Doa Pagi
Bapa, Engkau berkenan memanggil Samuel dan ia menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan!” Engkau pun berkenan memanggilku. Maka, dampingilah aku dengan rahmat-Mu agar aku semakin peka mendengarkan-Mu yang hadir di dalam setiap peristiwa hidupku. Amin.
Panggilan Tuhan seringkali sulit dimengerti oleh jalan pikiran manusia. Panggilan-Nya bisa sederhana, atau sangat keras menuntut pengorbanan manusia. Namun, panggilan Tuhan ini akan mudah dimengerti oleh orang yang mendalam imannya. Berkat bantuan Eli, Samuel mampu menjawab panggilan Tuhan dengan benar. Jabatan kenabian dipercayakan kepadanya.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Injil adalah kabar sukacita. Orang mesti membuka mata hatinya untuk menerima pewartaan kabar sukacita ini. Tuhan pasti akan mengaruniakan sukacita yang melimpah bagi orang yang mendengarkan firman-Nya dan tekun melaksanakannya. Ibu mertua Petrus dan banyak orang sakit mengalami sukacita penyembuhan. Mereka bersukacita karena kemurahan hati Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Injil hari ini menceritakan siklus hidup Yesus secara lengkap: Rumah ibadat (doa bersama) – pelayanan orang sakit – berdoa di tempat yang sunyi (doa pribadi, meditasi) – memberitakan Injil. Jika siklus kehidupan Yesus itu juga menjadi siklus kehidupan kita, duh… betapa indahnya. Bagi orang beriman, bekerja selalu berarti pelayanan.
Doa Malam
Ya Yesus, di saat aku mengalami kegembiraan karena keberhasilan atas tugas-tugasku, ingatkanlah aku bahwa semua itu semata-mata merupakan pertolongan-Mu, dan semuanya itu kupersembahkan kembali kepada-Mu, sumber segala kebaikan. Amin.
RUAH
Hari Biasa Pekan I
“Perasaan itu buruk, kalau cinta itu buruk, baik, kalau cinta itu baik” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)
Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.
Doa Pagi
Bapa, Engkau berkenan memanggil Samuel dan ia menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan!” Engkau pun berkenan memanggilku. Maka, dampingilah aku dengan rahmat-Mu agar aku semakin peka mendengarkan-Mu yang hadir di dalam setiap peristiwa hidupku. Amin.
Panggilan Tuhan seringkali sulit dimengerti oleh jalan pikiran manusia. Panggilan-Nya bisa sederhana, atau sangat keras menuntut pengorbanan manusia. Namun, panggilan Tuhan ini akan mudah dimengerti oleh orang yang mendalam imannya. Berkat bantuan Eli, Samuel mampu menjawab panggilan Tuhan dengan benar. Jabatan kenabian dipercayakan kepadanya.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Injil adalah kabar sukacita. Orang mesti membuka mata hatinya untuk menerima pewartaan kabar sukacita ini. Tuhan pasti akan mengaruniakan sukacita yang melimpah bagi orang yang mendengarkan firman-Nya dan tekun melaksanakannya. Ibu mertua Petrus dan banyak orang sakit mengalami sukacita penyembuhan. Mereka bersukacita karena kemurahan hati Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Injil hari ini menceritakan siklus hidup Yesus secara lengkap: Rumah ibadat (doa bersama) – pelayanan orang sakit – berdoa di tempat yang sunyi (doa pribadi, meditasi) – memberitakan Injil. Jika siklus kehidupan Yesus itu juga menjadi siklus kehidupan kita, duh… betapa indahnya. Bagi orang beriman, bekerja selalu berarti pelayanan.
Doa Malam
Ya Yesus, di saat aku mengalami kegembiraan karena keberhasilan atas tugas-tugasku, ingatkanlah aku bahwa semua itu semata-mata merupakan pertolongan-Mu, dan semuanya itu kupersembahkan kembali kepada-Mu, sumber segala kebaikan. Amin.
RUAH