Peringatan Wajib Fransiskus dari Sales, Uskup Pujangga Gereja
Hidup saleh membuat hidup keluarga penuh damai, cinta suami istri lebih manjur --- St Fransiskus de Sales
Antifon Pembuka
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihiasi semarak kemuliaan.
Doa Renungan
Tuhan, semoga kami bersuaha untuk menjadi pribadi yang lepas bebas, lahir batin. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar seluruh hidup kami dapat menjadi kurban persembahan yang berkenan di hati-Mu.
Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Ref. Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Bagi keluarga-keluarga tertentu, tidak mengenakkan atau bahkan memalukan mempunyai anggota keluarga yang sakit jiwa atau tidak waras. Oleh keluarga-Nya Yesus pun dianggap demikian. Namun, tampaknya Ia tidak peduli dengan mereka. Mereka mendatangi Yesus yang sedang mengajar dan hanya berdiri di luar. Kepada Yesus disampaikan bahwa ibu dan saudara-saudara ada di luar dan ingin bertemu. Namun, jawaban yang diberikan Yesus ada di luar dugaan. ”Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku? ... Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Mrk. 3:33–34).
Dari peristiwa ini kita dapat mencatat pesan bahwa Yesus menunjuk mereka yang ada di sekeliling-Nya sebagai saudara-saudara dan ibu-Nya, yakni mereka yang mendengarkan Dia dengan saksama dan melaksanakan kehendak-Nya. Mereka adalah ‘insiders’ (orang dalam). Mereka inilah keluarga Yesus yang baru, yang membentuk relasi-relasi yang baru. Keluarga yang baru ini melampaui ikatan-ikatan tradisional keluarga, suku, dan budaya. Yang mengikat ialah relasi baru sebagai pelaksana Sabda dan kehendak-Nya serta iman sebagai penyerahan total kepada Yesus.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, engkau menggabungkan aku dalam keluarga-Mu yang baru. Jadikanlah aku pelaksana Sabda dan kehendak-Mu. Amin.