| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 Februari 2012 Hari Biasa Pekan VI

Kamis, 16 Februari 2012
Hari Biasa Pekan VI

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. --- Roma 6:10

Antifon Pembuka (Mzm 34:2)

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu, mulutku tetap menyanyikan pujian-Nya.


Doa Pagi


Yesus, dalam melayani sesama aku masih sering memandang muka, menurut selera hati. Tuntunlah aku hari ini agar semakin berani membuka lebar-lebar pintu hatiku bagi sesama. Amin.


Kedudukan semua orang itu sama di hadapan Tuhan. Tuhan tidak memandang status seseorang: kaya-miskin, penguasa-bawahan, dan sebagainya. Justru Tuhan menghargai orang yang taat dan tekun melaksanakan kehendak-Nya. Orang yang rendah hati, sederhana, menghargai dan menghormati orang lain akan mengerti kehendak Tuhan. Mereka mudah mencintai Tuhan dan sesama.


Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (2:1-9)


Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Orang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandangan-Mu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas itu berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Taat-setia melaksanakan kehendak Allah menjadi visi Yesus di tengah-tengah dunia. Dialah Mesias, Sang Penyelamat yang diurapi Allah. Mesias harus banyak menderita sengsara, ditolak, dibunuh, dan bangkit dari antara orang mati. Inilah misi Yesus yang mewujudkan visi keselamatan Allah. Kelemahan manusiawi Petrus tidak bisa menghalangi karya Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:27-33)


Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi". Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini" Maka Petrus menjawab, "Engkaulah Mesias!" Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, katanya, "Enyahlah Iblis! Sebab Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Mesias adalah harapan setiap orang Israel. Puncak seluruh kehidupan religius (bahkan sosial politik) bangsa Israel berada di tangan Mesias. Namun, untuk mencapai cita-cita puncak itu, Yesus menjelaskan bahwa Dia mesti menanggung banyak penderitaan. Pesan Injil hari ini: Tak ada suatu cita-cita tinggi yang bisa dicapai tanpa penderitaan, bahkan banyak penderitaan. Semoga kita tidak salah mengerti kearifan seperti ini.


Doa Malam


Ampunilah aku, ya Yesus, karena dalam banyak hal aku masih mengandalkan pikiranku sendiri. Aku mencari kenyamanan bagi diri sendiri sehingga tak ingin menghadapi kesulitan hidup apalagi untuk menderita.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy