| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pertemuan II: Pertemuan APP Prapaskah 2012 - Keuskupan Agung Semarang

PERTEMUAN II
KARENA BAPTISAN, AKU MENJADI WARGA GEREJA


Tujuan pertemuan

· Umat diajak membangun kembali kesadaran bahwa baptisan telah memasukkan kita ke dalam persekutuan Gereja. Karena baptisan yang kita terima, kita diterima dan diakui sebagai warga Gereja.

· Menumbuhkan pengertian bahwa Gereja bukan hanya Paus, Uskup, dan Imam. Gereja adalah kita semua, umat Allah yang karena baptis dipanggil untuk menjadi Pengikut Kristus dan membangun paguyuban (communio) sebagai murid-murid Kristus.

· Menumbuhkan sikap hormat dan gembira di antara umat sebagai warga Gereja supaya dapat ikut serta dalam dinamika hidup menggereja di lingkungan, wilayah, dan paroki.

JALANNYA PERTEMUAN

PEMBUKAAN :

1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus

U : Amin

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus, besertamu.

U. : Dan sertamu juga

3. Pengantar oleh Pemandu :

- Dalam pertemuan yang lalu, kita semua diajak untuk memaknai kembali baptisan yang telah kita terima. Dengan menerima sakramen baptis, kita mengakui iman kita kepada Kristus, menjadikan kita pengikut-pengikut Kristus, menerima rahmat pertobatan dan karunia hidup baru, serta memasukkan kita ke dalam persekutuan Gereja.

- Dalam pertemuan kedua ini, kita semua diajak untuk menyadari kembali jati diri dan panggilan kita sebagai warga Gereja. Karena baptisan, kita telah diterima dan diakui sebagai warga Gereja dengan segala hak dan kewajibannya. Gereja bukanlah Paus, para Uskup, dan para Imam, melainkan kita semua, umat Allah yang karena baptis dipanggil untuk menjadi para pengikut Kristus, membangun paguyuban
(communio) sebagai murid-murid Kristus, bertumbuh dan berkembang dalam iman Gereja, baik secara personal maupun bersama-sama (komunal). Oleh karena itu, untuk menghayati panggilan ini, kita dipanggil untuk semakin terlibat dalam dinamika hidup menggereja, baik di lingkungan, wilayah, paroki, kevikepan, maupun keuskupan.

4. Ungkapan Tobat dan Mohon Ampun

(mempersiapkan hati supaya pantas dalam permenungan ini)

5. Doa Pembuka :

P : Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami telah Kau angkat menjadi domba-domba gembalaan-Mu di dalam Gereja. Semoga Gereja yang dituntun oleh para uskup, dan para imam selalu berkembang dan dapat menjadi teladan dalam membangun persaudaraan sejati sehingga dapat menjadi garam dan terang dunia. Jagalah persaudaraan dan kesatuan di antara kami supaya kami selalu bersatu padu, rukun, saling membantu atas dasar iman dan kasih. Semoga Gereja-Mu ini dapat menjadi tanda persaudaraan di antara para bangsa. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin.

POKOK PERTEMUAN

(Pemandu mengajak umat untuk merenungkan pertanyaanpertanyaan di bawah ini. Mengingat situasi dan kondisi, pemandu juga dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan)

Beberapa pertanyaan panduan untuk sharing:

a. Apakah aku merasa bangga menjadi warga Gereja? Apa sajakah yang membuat diriku merasa bangga sebagai warga Gereja?

b. Jika saya menyadari bahwa Gereja adalah para pengikut Kristus, dan bukan hanya Paus, para uskup, dan para imam, apa yang dapat saya persembahkan untuk mengembangkan Gereja yang berada di lingkungan, wilayah, dan paroki?

c. Apa sajakah yang harus saya usahakan agar Gereja tetap rukun bersatu? Dan apa sajakah yang harus dihindari agar tidak terjadi perpecahan?

(Untuk meneguhkan dan menegaskan pokok permenungan, dapat dibacakan teks 1 Kor 12:12-31)

Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.


Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

6. Doa Umat Spontan

(Pemandu mengajak umat untuk berdoa terutama agar Gereja menjadi semakin rukun bersatu dan jauh dari perpecahan)

7. Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)

8. Doa Penutup (Doa untuk Paroki)

P+U: Ya Allah Bapa, Engkau tentu berkenan jika umat-Mu hidup rukun, bersatu dalam karsa untuk membangun dan mengikuti Engkau. Kami mohon, semoga Tuhan berkenan memberi Roh Kebijaksanaan, supaya kami selalu rukun bersatu mengemban tugas bersama, dan semoga umat-Mu selalu ada dalam persaudaraan di paroki. Allah, semoga Engkau berkenan mengutus Roh yang memberi hidup, supaya kami semua bangkit, meninggalkan rasa malas dan dengan semangat baru memajukan lingkungan, wilayah, dan paroki, mengusahakan iman yang makin mendalam kepada-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

PENUTUP

9. Pengumuman

(dapat diadakan kolekte dan sesudah dirasa cukup selanjutnya mempersiapkan hati untuk memohon berkat Tuhan.)

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy