METODE IBADAT SABDA
EKARISTI: PERAYAAN KEHIDUPAN
INJIL YOHANES 6:48-58
Lagu Pembuka
Tanda Salib dan Salam
Pengantar
Pertemuan yang ke-5 ini merupakan rangkuman perjalanan pendalaman iman kita. Mernagkun dari semuanya, kita telah berbicara tentang menemukan Allah dalam hidup (pertemuan I), mengalami Allah sebagai gembala baik yang melayani dengan kasih dan kemurahan hati (pertemuan II), meneladani-Nya untuk berani berkorban dan melayani (pertemuan III), serta mengikuti Dia (pertemuan IV). Itulah ciri hidup yang ekaristis. Cara hidup yang ekaristis tersebut menggugah kita menuju pada cita-cita yang terdapat dalam ARDAS KAJ 2011-2015 yaitu meningkatkan iman yang mendalam akan Yesus Kristus, mengembangkan semangat persaudaraan sejati dan melakukan pelayanan kasih kepada sesama.
Cita-cita hidup beriman KAJ ini dihayati pada Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup beriman. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan. Mengapa? Karena melalui ekaristi kita menimba Sabda Allah dan menjadikannya kekuatan dalam menjalani hidup untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya.
Pernyataan Tobat
P : Saudara-saudari terkasih, menyadari bahwa kita sering menyakiti hati Allah dengan kedosaan dan kesalahan yang kita buat, maka marilah kita mohon dari Allah Bapa.
U : Saya mengaku....
P : Semoga Tuhan yang berbelaskasih mengampuni dosa-dosa kita, memberikan damai sejahtera kepada kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, Roh-Mu telah mengumpulkan kami di sini. Bukalah hati kami untuk semakin mampu menimba Sabda dan hidup dalam Sabda-Mu yang merupakan roti hidup bagi jawa dan diri kami. Semoga kami dapat membangun rasa cinta kasih kami terhadap sesama sebagai wujud nyata perutusan dalam menghayati ekaristi yang merupakan sumber dan puncak kehidupan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Lagu Pengantar Bacaan
Pembacaan Kitab Suci dari Injil Yohanes 6:48-58
Pendalaman Sabda
- Ekaristi merupakan sumber dan puncak kehidupan umat beriman, karena melalui ekaristi mengalirlah daya yang memberi kita kekuatan hidup beriman. Daya yang semakin meneguhkan. Perayaan Kehidupan yang menghadirkan Allah, yang semakin terungkap dalam jiwa persaudaraan dan pelayanan kasih..
- Dalam bacaan KS kita merenungkan mengenai Roti Hidup yang turun dari surga. Roti hidup tak lain adalah Yesus sendiri. Dialah kurban sejati ekaristi yang kita kenangkan, hadir dan rayakan dalam perayaan ekaristi setiap hari/setiap minggunya. Inilah santapan jiwa yang menghidupkan kita dalam kehidupan sehari-hari dan mengarahkan kita pada tujuan akhir hidup, yakni keselamatan-Nya.
- Ada 3 hal daya Ekaristi atau Roti yang menghidupkan dalam keseharian kita yang berkaitan dengan iman, persaudaraan dan pelayanan kasih. Ketiga hal itu bersumber dari Ekaristi yang terwujud dalam Roti Hidup yang kita terima setiap merayakan Ekaristi.
a. Pertama, dengan selalu mengikuti Ekaristi setiap hari/minggu, kita mengalami Allah yang hadir. Dengan Ekaristi, kita semakin bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus sebagai Gembala Baik. Sang Gembala yang memberi teladan kepada kita untuk melayani dengan kasih, murah hati dan berani mengorbankan diri.
b. Kedua, melalui Ekaristi kita bisa memiliki daya persaudaraan sejati. Berkat Roti Hidup yang kita rayakan, maka semua orang ditarik menuju kepada keselamatan yang ditawarkan Allah. Semua orang bersama-sama merayakan perayaan keselamatan di dalam Ekaristi. Di hadapan Allah semua satu dan sama. Allah melalui perayaan Ekaristi menyatukan semua orang dan memberinya rahmat dan berkat melalui Roti Hidup ini yang sama, tidak ada perubahan.
c. Ketiga, bahwa melalui perayaan Ekaristi kita sebagai umat beriman sudah menerima Roti Hidup kemudian diutus untuk melakukan karya pelayanan dan tugas kita sehari-hari di dunia dalam bidang kehidupan kita masing-masing. Maka unsur pelayanan kasih dalam kehidupan ini menjadi sebuah unsur perutusan yang diberikan oleh Gereja setiap kali kita merayakan Ekaristi.
Membangun Niat
1. Silahkan rumuskan apakah hidup yang ekaristis itu? Sudahkah kita mencerminkan hidup yang ekaristis seperti yang kita rumuskan itu?
2. Apa tindakan konkret kita sebagai pribadi atau kelompok untuk menjadi "Roti Hidup" bagi sesama dan lingkungan hidup kita?
Doa Umat
P: Allah Bapa kami, terima kasih atas sabda-Mu yang menyegarkan diri kami sebagai Roti yang selalu hidup dalam iman kami. Oleh karena itu perkenankanlah kami menyampaikan doa-doa permohonan ini:
P: Bagi Gereja Umat Allah, Ya Bapa, kami berdoa bagi seluruh Gereja baik pimpinan maupun semua kawanan Umat Allah selalu dapat menjadi roti yang hidup bagi kehidupan di sekitarnya. Semoga Gereja-Mu dapat menjadi Garam dan Terang dunia di tengah-tengah kehidupan yang penuh dengan tantangan ini. Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi umat di Lingkungan kami, Ya Bapa, buatlah kami umat-Mu di lingkungan ini dapat menumbuhkan semangat kepedulian dan kepekaan di dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama kami khususnya yang membutuhkan bantuan uluran tangan kami. Biarlah di masa Prapaskah ini dapat kami wujudnyatakan sebagai pertobatan kami dan sebagai wujud perutusan atas penghayatan Ekaristi yang adalah sumber dan puncak kehidupan iman kami, kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi keluarga kami masing-masing, Ya Bapa, semoga kami di dalam keluarga bisa menjadi dan membawa Roti yang Hidup yang selalu membawa kegembiraan, sukacita, kepercayaan dan pengharapan bagi seluruh anggota keluarga kami masing-masing. Semoga Ekaristi yang selalu kami sambut berdaya guna bagi kehidupan kami sehari-hari untuk menjadi pemersatu kehidupan keluarga kami dan selalu membawa keselamatan dalam perjuangan hidup kami sehari-hari agar sesuai dengan rencana dan kehendak-Mu. Kami mohon....
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Bagi doa-doa yang kami panjatkan bersama .... (silahkan berdoa spontan) ... Kami mohon...
U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P: Ya Bapa, inilah doa dan ungkapan isi hati kami bersama, kami percaya bahwa Engkau selalu mendengarkan dan berkenanlah mengabulkannya demi Kristus Tuhan dan juruselamat kami.
U: Amin.
P: Marilah kita satukan doa dan kehidupan kita dengan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Bapa kami...
Doa Arah Dasar Pastoral
Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta selama ini. Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam perziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti. Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Pastoral ini, dalam kehidupan menggereja sehari-hari. Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi. Ya Roh Kudus, kobarkanlah semangat kami untuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati. Bersama Bunda Maria dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.
Doa Penutup
Ya Allah pencipta kehidupan, kami bersyukur bahwa kami umat-Mu selalu Kau kumpulkan dan Kau satukan di dalam Perayaan Ekaristi. Dengan daya Ekaristi itu, kami dimampukan pula untuk hidup lebih baik dan lebih berguna bagi sesama di sekitar kami. Semoga dengan pendalaman-pendalaman melalui sabda-Mu, kami dapat menemukan Engkau dan meneladan serta setia mengikuti Engkau dalam kehidupan kami sehari-hari. Dan akhirnya bantulah kami untuk semakin menghayati hidup kami yang ekaristis dan kami bisa menjadi roti hidup di zaman sekarang ini. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Berkat dan Pengutusan
P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga kecintaan kita kepada Ekaristi semakin memberikan pengharapan dan kekuatan yang baru dalam perutusan sehari-hari dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Dengan demikian doa kita bersama sudah selesai
U. Syukur kepada Allah
P. Marilah kita selalu mengutamakan kasih dalam dunia ini.
U. Amin.
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini