Pertemuan IV APP: Syarat mengikuti Yesus - Keuskupan Agung Jakarta

PERTEMUAN 4
METODE SHARING 7 LANGKAH


SYARAT MENGIKUTI YESUS


INJIL MARKUS 8:31-38

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Pada pertemuan ke-3 kita telah merenungkan mengenai kisah Yesus yang memberi makan 5000 orang. Dalam kisah itu nampak bahwa Yesus sungguh-sungguh ingin membuka hati kita, ketika mau melayani, kita harus mau terbuka dan keluar dari diri kita masing-masing. Dalam pertemuan ke-4 ini kita semakin bditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani.

Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Bentuk pelayanan yang seperti inilah yang bisa dikatakan pelayanan yang sungguh-sungguh murah hati dan tidak memperhitungkan perasaan dan kepentingan pribadi karena sebuah pelayanan yang murah hati tidak pernah menghitung-hitung untung dan rugi atau suka dan tidak suka.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahakasih, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan berkat yang Engkau curahkan dalam kehidupan kami. AJarilah kami untuk berani menanggapi ajakan-Mu untuk menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Bantulah kami supaya kami bisa memiliki kekuatan untuk berani menyangkal diri, memikul salib dan akhirnya kami mengikuti Engkau secara total dalam kehidupan dan pelayanan kami sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci: Injil Markus 8:31-38

Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Pendalaman Sabda

  • Perikop ini menceritakan tentang kehidupan Yesus yang harus mengalami penderitaan, ditolak dan dibunuh dan bangkit. Namun, kenyataan ini tidak bisa dipahami oleh Petrus. Bahkan ia menarik Yesus dan menegur-Nya (ayat 32). Kenapa hal ini terjadi? Karena Petrus memikirkan apa yang dipikirkan manusia yaitu bahwa jika seseorang melakukan pelayanan maka seharusnya tidak menderita dan bahkan diterima oleh banyak orang. Inilah gambaran kita manusia yang memahami pelayanan sebatas yang mendatangkan kesukaan, kesenangan, kebahagiaan, kenyamanan diri, diterima dengan baik. Padahal pelayanan yang menurut ukuran Allah adalah pelayanan yang berani sampai pada titik penyangkalan diri dan memanggul salib. Konkritnya: ditolak, melakukan pelayanan tetap dengan tulus walaupun kita tidak sukai dan bahkan menderita.
  • Yesus melihat pikiran Petrus yang menganggap pelayanan itu penuh dengan penerimaan dari pihak lain dan tidak ada penolakan, dianggap sebagai pemikiran iblis. Maka untuk sampai pada penyangkalan diri, memanggul salib harus memiliki persepsi yang sama dengan apa yang dikehendaki Allah. Kehendak Allah tidak lain adalah terus bertekun di dalam pelayanan, di dalam sesulit apapun tantangan itu. Menemukan kedamaian dalam situasi itu sehingga kita tetap bertahan dalam pelayanan. Sehingga kita berani untuk kehilangan nyawa sekalipun untuk pelayanan itu.
  • Ketika kita merayakan Ekaristi, pada bagian akhir, kita diutus. Maka perutusan itu memberi kita kekuatan untuk menghadapi situasi serta tantangan apapun yang akan kita hadapi dalam pelayanan kita. Ekaristi memampukan kita untuk semakin bertahan di dalam perutusan.

Tahap Permenungan (Metoda Sharing 7 Langkah)

Membangun Niat

1. Apa bentuk penyangkalan diri kita di dalam pelayanan mengikuti Yesus?
2. Apa bentuk memanggul salib dalam pelayanan mengikuti Yesus?

Doa Tahun Ekaristi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas karya penyelamatan-Mu melalui Yesus Kristus Putra-Mu, yang kami rayakan dalam Ekaristi. Ya Yesus, kami bersyukur dengan mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Mu, iman kami semakin diteguhkan; dan dengan menyambut Tubuh dan Darah-Mu, kami dipersatukan dengan Dikau dan sesama. Ya Roh Kudus, kami bersyukur,melalui bimbingan-Mu iman kami senantiasa diperbaharui, setiap kali merayakan Ekaristi. Semoga Tahun Ekaristi ini menjadi tahun peziarahan bagi iman bagi kami, sehingga kami semakin dipersatukan, diteguhkan dan diutus untuk berbagi pada sesama. Bunda Maria, Bunda kaum beriman, doakanlah kami. Amin

Doa Penutup

Allah Bapa, terima kasih atas kemurahan hati-Mu atas kekuatan yang Kauberikan kepada kami untuk menyangkal, memanggul salib, dan mengikuti Engkau. Semoga permenungan hari ini membantu kami untuk membuka hati dan pikiran kami supaya dalam pelayanan kami bertekun dalam damai meskipun menghadapi berbagai kesulitan, tantangan, dan penolakan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Semoga Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
P. Dengan ini ibadat kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah

Lagu Penutup

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy