| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 09 - 15 April 2012

Bacaan Harian 09 - 15 April 2012

Senin, 09 April: Hari Senin Dalam Oktaf Paskah (P).

Kis 2:14.22-32; Mzm 16:1-2a.5.7-11; Mat 28:8-15.
Datang dan sembahlah Dia.
Yesus bangkit! Kematian-Nya tak mampu memisahkan-Nya dari para murid. Ia adalah Immanuel, Allah beserta kita (Mat 1:23). Ia bahkan berjanji, untuk senantiasa menyertai para murid sampai akhir zaman (Mat 28:20). Ia pun telah mempersiapkan Ekaristi supaya selalu bersatu dengan para murid. Ya, Yesus selalu mau hadir dalam hidup kita! Maria Magdalena dan Maria yang lain, saat bertemu Yesus yang hadir, langsung mendekat, memeluk kaki, menyembah-Nya. Ketakutan pun lenyap dan mereka bersaksi dengan sukacita! Sebaliknya, imam-imam kepala menolak kehadiran Yesus; hidup mereka diliputi rasa kuatir dan takut, lalu menyebarkan kabar bohong. Nah, mau sukacita atau terus kuatir? Mau bercerita indah atau terus bercerita bohong?

Selasa, 10 April:Hari Selasa Dalam Oktaf Paskah (P).

Kis 2:36-41; Mzm 33:4-5.18-20.22; Yoh 20:11-18.
Menemukan Tuhan yang hilang.
Maria Magdalena mengalami kehilangan Tuhan. Ia pun berusaha mencari Tuhan, datang ke kubur dan menangis di situ. Tak sia-sia! Tuhan Yesus datang dan menyapa “Maria!” Segera setelah itu, ia bersaksi dengan sukacita “Aku telah melihat Tuhan!” Sesungguhnya, dalam hidup kita, kita pun mudah mengalami kehilangan Tuhan. Lalu, hidup terasa hampa, kuatir, sedih, hilang sukacita. Beranikah kita juga berusaha datang ke “kubur” Tuhan dan “menangisi” segala sesuatu yang telah membuat Tuhan “terkubur” dalam hidup kita? Kalau begitu, Tuhan Yesus pasti juga akan berdiri di hadapan kita, memanggil nama kita. Percayalah, segera setelah itu, kita pun pasti terdorong untuk bersaksi dengan sukacita: “Aku telah melihat Tuhan!”

Rabu, 11 April: Hari Rabu Dalam Oktaf Paskah (P).

Kis 3:1-10; Mzm 105:1-4.6-9; Luk 24:13-35.
Ekaristi yang mengubah.
Setelah kematian Yesus, dua orang murid dengan hati sedih meninggalkan Yerussalem menuju Emaus. Saat Yesus menghampiri mereka dan menjelaskan isi Kitab Suci, hati mereka berkobar-kobar; saat Yesus melakukan tindakan ekaristik, mereka pun mengenali Yesus. Perjumpaan itu mendorong mereka untuk kembali ke Yerusalem, berbagi pengalaman Yesus yang bangkit. Di dalam perayaan Ekaristi, Yesus masih setia menghampiri kita. Dengan menyampaikan isi Kitab Suci (Liturgi Sabda) dan tindakan ekaristik (Liturgi Ekatisti), Ia mau hadir dan bersatu dengan kita. Adakah Ekaristi membuat hati kita berkobar-kobar dan mata kita mampu mengenali Tuhan? Adakah Ekaristi menggerakkan kita juga untuk berbagi?

Kamis, 12 April: Hari Kamis Dalam Oktaf Paskah (P).

Kis 3:11-26; Mzm 8:2a.5-9; Luk 24:35-48.
Damai bagi orang yang percaya.
Betapa pentingnya DAMAI! Dalam karya dan pelayanan-Nya, Yesus membawa damai itu kepada orang-orang percaya yang datang kepada-Nya. Melalui wafat dan kebangkitan-Nya, Ia membawa kepenuhan damai, karena Ia mendamaikan manusia dengan Allah. Yesus sungguh Raja Damai (Yes 9:6)! Maka, saat menampakkan diri kepada para murid, Ia berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Saat para murid terhalang menerima damai itu karena ragu dan menganggap Yesus hantu, Ia pun memperlihatkan luka-luka-Nya, makan di tengah mereka, dan mengingatkan isi Kitab Suci. Yesus sungguh mau damai itu menjadi milik para murid! Dan di atas semua itu, ingatlah pesan-Nya: “Kamu adalah saksi dari semuanya ini!”

Jumat, 13 April: Hari Jumat Dalam Oktaf Paskah (P).

Kis 4:1-12; Mzm 118:1-2.4.22-27a; Yoh 21:1-14.
Melayakkan diri dan datang pada-Nya.
Saat para murid sedang kecewa dengan pekerjaan mereka, Yesus datang menemui mereka dan memberikan petunjuk. Syukurlah Petrus menyadari kehadiran Yesus itu, lalu ia mengenakan pakaian dan langsung terjun berenang untuk sampai kepada-Nya. Di tengah kesibukan pekerjaan kita yang mungkin mengecewakan, percayalah bahwa Yesus selalu hadir untuk memberi petunjuk. Yang dibutuhkan dari kita hanyalah usaha untuk “mengenakan pakaian”, yaitu melayakkan diri kita di hadapan-Nya, dan terjun “berenang” untuk berjumpa dengan-Nya. Niscaya, kita akan beroleh kepenuhan “ikan dalam perahu” dan dapat menikmatinya dalam sukacita perjamuan bersama dengan-Nya.

Sabtu, 14 April: Hari Sabtu Dalam Oktaf Paskah (P).

Kis 4:13-21; Mzm 118:1.14-21; Mrk 16:9-15.
Hidup adalah pewartaan.
Karena kasih-Nya yang tanpa batas kepada manusia, Ia mau semua orang mempunyai hidup dalam segala kelimpahan (Yoh 10:10). Untuk itu, Yesus selalu membutuhkan “para pewarta” untuk menyampaikan berita kasih-Nya. Tengoklah pengalaman hidup kita, pengenalan kita akan Dia tentu karena Ia telah “mengirim” orang-orang kepada kita dan bersaksi tentang kasih-Nya; dalam berbagai peristiwa dan cara! Sekarang Ia mau kita pun melakukan yang sama: menyampaikan berita kasih-Nya itu kepada orang-orang di sekitar kita melalui kata dan perbuatan. Ingatlah selalu amanat agung-Nya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Minggu, 15 April: Hari Minggu Paskah II (P). Minggu Kerahiman Ilahi.

Kis 4:32-35; Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24; 1Yoh 5:1-6; Yoh 20:19-31.
Percaya akan Kerahiman Tuhan.
Tomas baru akan percaya kalau ia sendiri dapat membuktikan kebenarannya. Apakah kita juga menuntut tanda dan bukti nyata yang memuaskan akal budi kita untuk bisa sungguh-sungguh menyerahkan hidup kepada-Nya? Tidak cukupkah pengalaman dalam hidup keseharian kita untuk membawa kita percaya? Agaknya, inilah kenyataan: selama kita masih hidup dalam “penjara” tubuh, akal budi kita selalu memiliki keterbatasan untuk memahami misteri Allah yang Maha Rahim. Yang dibutuhkan adalah kepercayaan penuh akan kerahiman-Nya, lalu kita pun akan mengalami kasih Allah yang seringkali justru melampaui daya tangkap akal budi kita. Itu adalah rahmat; semata-mata karena kerahiman-Nya!

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy