| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 08 April 2012 HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN

Minggu, 08 April 2012
HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN

Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. --- Kis 10:42

Kristus cahaya dunia
Syukur kepada Allah

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 138:5-6)

Aku telah bangkit dan tetap bersama Engkau, ya Bapa. Tangan-Mu Kautumpangkan atas diri-Ku. Kebijaksanaan-Mu sangat menakjubkan. Alleluya.

Doa Renungan

Allah Bapa kami, sumber kehidupan sejati, hari ini Putra-Mu bangkit jaya atas maut dan membukakan pintu kehidupan abadi. Kami mohon, perkenankanlah kami merayakan kebangkitan-Nya dengan penuh syukur. Semoga karenanya kami diperbarui oleh Roh-Mu serta bangkit dan hidup dalam sinar cahaya-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)

"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821
Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik,
kekal abadi kasih setia-Nya.
Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan,
tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan.
Aku tidak akan mati, tetapi hidup,

dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.


Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)

"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

atau

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)

"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."

Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Paskah, do = d, PS 518

dinyanyikan sebelum Alleluya, Paskah Pagi
Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.
Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.
Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:
Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.
Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!
Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:
Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.
Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.
Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Kor 5:7b-8a)
Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.


Bacaan Injil
PAGI
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9
)

"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Perasaan gundah, cemas dan tak menentu menyelimuti para murid, khususnya Maria Magdalena. Dia mempunyai pengalaman yang indah dan mendalam dengan Yesus. Sentuhan kasih Yesus telah membebaskan dia dari aneka belenggu dosa dan sejarah masa lalu. Maka peristiwa Yesus wafat di salib menggoncangkan jiwanya. Tetapi, dia masih mempunyai sisa harapan, yaitu bisa mengunjungi makam-Nya. Di sana dia bisa menangis dan mengadu tentang hidupnya. Alangkah terkejutnya tatkala sampai di makam, kubur Yesus telah terbuka dan kosong.

Dalam suasana sedih, makam kosong adalah tanda bahwa ”Tuhan diambil orang”; Tuhan tidak menjadi miliknya lagi. Ini menakutkan! Inilah proses pemurnian imannya. Bagi murid yang percaya, makam kosong adalah tanda bahwa apa yang disabdakan dalam Kitab Suci telah digenapi, yaitu Yesus bangkit. Cinta-Nya tidak dibatasi oleh kematian-Nya.

Pengalaman akan Allah adalah pengalaman hati tersentuh secara pribadi oleh Allah yang berkenan mewahyukan diri. Pengalaman ini mutlak merupakan anugerah Allah bukan buatan manusia dan pengalaman ini mengubah hidup seseorang. Manusia hanya bisa menerimanya, tetapi tidak bisa menciptakan atau menguasai-Nya. Kita juga seperti Magdalena tatkala mengalami kesedihan justru menghadapi kekosongan seolah bukan sentuhan kasih-Nya. Apakah kita masih mau beriman dan sabar sampai Tuhan menyentuh kita?

Tuhan, kuatkanlah imanku bila aku menghadapi kekosongan dan kekeringan hidup. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian


Rasa sedih dan duka lara seringkali mengaburkan pikiran dan pandangan. Hidup seakan menjadi suram. Semuanya serba gelap tiada setitik cahaya yang mampu menerangi arah jalan. Paskah, kebangkitan Tuhan, menjadi cahaya yang terang benderang bagi umat manusia. Seluruh alam semesta diundang merayakan kemenangan Tuhan. Dia telah bangkit. Alleluya!

SORE

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan Yesus, bukalah arti Kitab Suci bagi kami, kobarkanlah hati kami karena ajaran-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)

"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Kebutaan rohani menghinggapi para murid. Mereka mengalami keputusasaan mendalam ketika tahu bahwa Guru yang mereka harapkan ternyata mati konyol secara mengerikan di kayu salib. Mereka mengharapkan bahwa Yesus dari Nazaret, bukan hanya nabi, tetapi lebih dari itu seorang pembebas mesianis. Yesus yang bangkit dan menampakkan diri menegur kebutaan mereka. Yesus lalu membuka pikiran mereka dan membuat hati mereka berkobar-kobar ketika Ia menjelaskan apa yang tertulis tentang Mesias dalam Kitab Suci. Akhirnya, Yesus membuka mata mereka ketika Ia memecah-mecahkan roti. Derita dan salib harus dilewati untuk mencapai kemuliaan kebangkitan.

SELAMAT PASKAH

Doa Malam


Yesus, kehadiran-Mu sering tak kami sadari. Hati kami sering diliputi oleh berbagai persoalan hidup. Hal-hal duniawi sering memikat dan kecenderungan negatif sering mengikutinya. Tetapkan hati kami untuk semakin menyadari akan kehadiran-Mu setiap saat. Amin.

RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy