Minggu, 15 April 2012
Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi
Siapa saja yang telah mengandalkan kerahiman-Ku, pada saat ajal akan Kuisi jiwanya dengan damai ilahi --- Pesan Yesus dalam Buku Harian St. Faustina, No. 1520
Antifon Pembuka
Rasakanlah betapa nikmatnya kemuliaan kita dan bersyukurlah kepada Allah. Sebab Dialah yang memanggil kita ke Kerajaan Allah. Alleluya.
Doa
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, ajarilah kami mengimani Yesus Putra-Mu, yang belum pernah kami lihat dengan mata kami, ataupun kami jamah dengan tangan kami. Semoga sabda-Nya menghimpun kami menjadi Gereja-Nya. Sebab Dialah, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-35)
"Kumpulan orang yang percaya itu sehati dan sejiwa."
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24)
1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 5:1-6)
"Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia."
Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)
"Delapan hari kemudian Yesus datang."
Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Pernahkah Anda merasa takut? Tentu saja pernah! Tidak ada satu manusia pun yang tidak pernah merasakan takut. Bahkan ada orang tertentu yang memiliki rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Misalnya takut ketinggian, takut darah, takut gelap, bahkan takut pada hewan-hewan tertentu seperti tikus, tokek, dan sebagainya. Orang-orang semacam ini akan berusaha menghindar dari apa yang mereka takutkan. Orang yang takut gelap akan menghindar dari tempat atau jalan yang gelap. Orang yang takut darah akan menghindari jarum suntik. Mungkin kita merasa geli dan bahkan menertawakan mereka yang sedang ketakutan. Kita tidak tahu betapa menderitanya mereka yang sedang mengalami ketakutan.
Injil yang kita dengarkan pada hari ini menggambarkan para murid Yesus yang sedang ketakutan. Ketakutan mereka tentu saja tidak sama dengan ilustrasi di atas. Ketakutan mereka berkaitan dengan hidup dan mati. Jika lengah, nyawa mereka menjadi taruhannya. Setelah kematian Yesus, para pengikut Yesus menjadi sasaran kemarahan orang-orang Yahudi. Gambaran situasi yang amat mengerikan. Tidak heran jika kemudian mereka memilih berkumpul di tempat dengan "pintu-pintu yang terkunci".
Namun, ada satu hal menarik yang dilakukan oleh para murid. Dalam situasi semacam itu, mereka masih mau berkumpul dan bahkan berdoa bersama. Rasa takut dan cemas tidak menjadi penghalang untuk berkumpul. Pada saat mereka berkumpul, Yesus menampakkan diri kepada mereka. Penampakan Yesus semacam ini bukanlah sekali ini saja. Yesus berkali-kali menampakkan diri. Ia menampakkan diri kepada Maria Magdalena (Yoh 20:11-18) dan juga kepada kedua murid di perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35). Bahkan dalam Kisah Para Rasul dikatakan bahwa Yesus berulangkali menampakkan diri dan berbicara kepada mereka selama "empat puluh hari" (Kis 1:3). Apakah maksud tindakan Yesus semacam ini? Ada tiga hal yang menjadi maksud Yesus:
Pertama, membawa damai. "Damai sejahtera bagi kamu," itulah kata-kata yang pertama kali diucapkan Yesus. Kehadiran Yesus ini menepis ketakutan dalam diri para murid. Mereka pun bersukacita karena dapat melihat Tuhan lagi. Kedua, mengutus. Yesus memberikan perutusan kepada para murid. Sekarang bukan saatnya untuk takut melainkan untuk bangkit dan mewartakan Kerajaan Allah. Mereka pun akan dikuatkan oleh Roh Kudus. Ketiga, menumbuhkan iman akan kebangkitan. Inilah yang dialami oleh Tomas. Tomas yang pada awalnya tidak percaya, menjadi percaya ketika ia melihat sendiri Yesus yang bangkit. Pengakuan tulus pun muncul dari mulutnya, "Ya Tuhanku dan Allahku."
Tiga hal yang dilakukan Yesus ini mau menggambarkan "Kemaharahiman Allah". Lewat kebangkitan Yesus, Allah menunjukkan kemaharahiman-Nya. Dosa manusia ditebus oleh darah Kristus yang wafat di salib. Maut pun kalah oleh kebangkitan-Nya. Kita sebagai pengikut Kristus pun telah dikuatkan oleh kebangkitan-Nya. Dengan kekuatan kebangkitan itulah, kita diutus membawa damai dan mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah.
Pernahkah Anda merasa takut? Tentu saja pernah! Tidak ada satu manusia pun yang tidak pernah merasakan takut. Bahkan ada orang tertentu yang memiliki rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Misalnya takut ketinggian, takut darah, takut gelap, bahkan takut pada hewan-hewan tertentu seperti tikus, tokek, dan sebagainya. Orang-orang semacam ini akan berusaha menghindar dari apa yang mereka takutkan. Orang yang takut gelap akan menghindar dari tempat atau jalan yang gelap. Orang yang takut darah akan menghindari jarum suntik. Mungkin kita merasa geli dan bahkan menertawakan mereka yang sedang ketakutan. Kita tidak tahu betapa menderitanya mereka yang sedang mengalami ketakutan.
Injil yang kita dengarkan pada hari ini menggambarkan para murid Yesus yang sedang ketakutan. Ketakutan mereka tentu saja tidak sama dengan ilustrasi di atas. Ketakutan mereka berkaitan dengan hidup dan mati. Jika lengah, nyawa mereka menjadi taruhannya. Setelah kematian Yesus, para pengikut Yesus menjadi sasaran kemarahan orang-orang Yahudi. Gambaran situasi yang amat mengerikan. Tidak heran jika kemudian mereka memilih berkumpul di tempat dengan "pintu-pintu yang terkunci".
Namun, ada satu hal menarik yang dilakukan oleh para murid. Dalam situasi semacam itu, mereka masih mau berkumpul dan bahkan berdoa bersama. Rasa takut dan cemas tidak menjadi penghalang untuk berkumpul. Pada saat mereka berkumpul, Yesus menampakkan diri kepada mereka. Penampakan Yesus semacam ini bukanlah sekali ini saja. Yesus berkali-kali menampakkan diri. Ia menampakkan diri kepada Maria Magdalena (Yoh 20:11-18) dan juga kepada kedua murid di perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35). Bahkan dalam Kisah Para Rasul dikatakan bahwa Yesus berulangkali menampakkan diri dan berbicara kepada mereka selama "empat puluh hari" (Kis 1:3). Apakah maksud tindakan Yesus semacam ini? Ada tiga hal yang menjadi maksud Yesus:
Pertama, membawa damai. "Damai sejahtera bagi kamu," itulah kata-kata yang pertama kali diucapkan Yesus. Kehadiran Yesus ini menepis ketakutan dalam diri para murid. Mereka pun bersukacita karena dapat melihat Tuhan lagi. Kedua, mengutus. Yesus memberikan perutusan kepada para murid. Sekarang bukan saatnya untuk takut melainkan untuk bangkit dan mewartakan Kerajaan Allah. Mereka pun akan dikuatkan oleh Roh Kudus. Ketiga, menumbuhkan iman akan kebangkitan. Inilah yang dialami oleh Tomas. Tomas yang pada awalnya tidak percaya, menjadi percaya ketika ia melihat sendiri Yesus yang bangkit. Pengakuan tulus pun muncul dari mulutnya, "Ya Tuhanku dan Allahku."
Tiga hal yang dilakukan Yesus ini mau menggambarkan "Kemaharahiman Allah". Lewat kebangkitan Yesus, Allah menunjukkan kemaharahiman-Nya. Dosa manusia ditebus oleh darah Kristus yang wafat di salib. Maut pun kalah oleh kebangkitan-Nya. Kita sebagai pengikut Kristus pun telah dikuatkan oleh kebangkitan-Nya. Dengan kekuatan kebangkitan itulah, kita diutus membawa damai dan mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah.
RUAH