Selasa, 24 April 2012
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah Roti Hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia tidak akan haus lagi." (Yoh 6:35)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut
kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan
Kristus. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Tuhan, kemartiran Stefanus menyuburkan benih iman di hati semua orang
yang percaya kepada-Mu. Teguhkanlah imanku di saat tantangan hidup
melanda diriku. Dampingilah juga dalam menjalani hidup beriman hari ini.
Amin.
Seorang
martir berani membela iman akan Yesus Kristus. Mereka berani
menumpahkan darahnya demi sebuah kebenaran yang diyakininya. Yesuslah
sang Kebenaran Sejati yang datang dari Allah. Stefanus menjadi martir
pertama yang mengurbankan jiwa raganya demi Yesus yang dicintainya.
Kematian Stefanus menyuburkan benih iman para murid.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam
Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala,
yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus;
sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi
yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh
orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang
telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat
yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!”
Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk
hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus,
yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan
Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh,
aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan
Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga
serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu
melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di
depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu,
Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut
Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan
dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.
Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan
untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntut dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya
Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan
bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku
oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Badan fisik manusia memerlukan kekuatan agar tetap hidup dan berkembang.
Asupan makanan dan minuman yang sehat akan memberikan kekuatan
kepadanya. Hidup rohani manusia juga memerlukan asupan yang tepat.
Yesus, Roti Hidup yang turun dari surga adalah makanan rohani yang
memberi jaminan hidup kekal. Umat beriman mesti menikmatinya setiap
hari.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda
apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya
kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah
makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya
makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga,
melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga.
Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang
memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah
roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Orang banyak meminta tanda dari Yesus supaya mereka percaya kepada-Nya.
Kepada mereka, Yesus menunjukkan sebuah tanda, “manna” di padang gurun.
Bapa, dalam kasih-Nya memberikan kepada mereka roti yang benar, yang
turun dari surga. Roti itu bahkan akan memberikan hidup kekal kepada
dunia. Yesus lalu mengungkapkan siapa diri-Nya. Dialah Roti Hidup, yang
telah turun dari surga. Barangsiapa percaya, ia tidak akan lapar dan
haus lagi. Kita diundang untuk percaya kepada Yesus agar tidak lapar dan
haus lagi.
Doa Malam
Tuhan, terimakasih atas sabda-Mu, “Akulah roti hidup!” Aku percaya bahwa
Engkaulah Roti Hidup yang selalu aku sambut dalam Misa Kudus. Aku
percaya bahwa melalui Ekaristi Engkau menjadi sumber hidup Gereja.
Berikanlah aku rahmat ketekunan dan rasa cinta akan Ekaristi. Amin.
RUAH